Transmigrasi ~ 27

160K 13.3K 583
                                    

Galen merasa ada yang tidak beres antara Aksara dan Sheila sebab cowok kaku itu tidak pernah berinteraksi dengan gadis mana pun selama menjadi sahabatnya. Tapi sekarang,  ia menangkap basah Aksara secara diam-diam membantu Sheila. Beruntung hanya dirinya yang menyadari, coba saja kalau Aster dan Albirru tahu bisa babak belur Aksara di tangan mereka.

Cowok berbadan gempal itu masih menatap nanar foto yang terpampang di layar ponsel. Ia menggeleng pelan, rasanya tidak percaya jika Refiza melakukan hal menjijikan seperti itu.

" Ref,  gue gak nyangka lo kayak gini. " Ujar Galen, kecewa dengan Refiza.

" Galen lo percaya sama foto editan?." Albirru menyahut. Cowok itu masih saja tidak percaya padahal bukti sudah terpampang di depan mata.

Galen tersenyum getir, " Al,  gue gak tahu ada apa lo sama dia sampe bela-belain kayak gini. Buka mata lo! "

Albirru meraup wajahnya kasar, sejenak melirik Refiza yang masih menangis. Dia tidak mungkin percaya begitu saja, lagi pula Refiza tidak mungkin berbohong. Dia tahu betul bagaimana sifat Refiza.

" Galen lo mau tahu kenapa Albirru belain jalang kayak Refiza? " Suara Sheila menginterupsi. Jujur Sheila kasihan dengan orang-orang yang berhasil di bodohi oleh Refiza.

Galen menaikan sebelah Alisnya,menunggu kalimat Sheila selanjutnya.

"Karena Albirru cinta mati sama dia!! " Ujar Sheila penuh penekanan.

Semua mata melebar mendengar penuturan Sheila. Bisik-bisik saling bersahutan karena tidak menyangka Leader dari The Lions yang terkenal tampan dan kaya raya itu mencintai gadis cupu seperti Refiza. Galen Terpaku, netranya menyorot tajam Albirru meminta penjelasan, ia pikir selama ini Aster yang bodoh mengejar Refiza ternyata ada yang lebih parah, yaitu Albirru, leadernya.

" Al,  apa yang di bilang Sheila itu bener? " Tanya Galen.

Kedua tangan Albirru mengepal, " Sheila lo keterlaluan." Desis Albirru tajam. Matanya menatap lurus Sheila tanpa mengindahkan pertanyaan Galen.

Sedangkan yang di tatap malah bersedekap, mengangkat dagunya menantang. " Gue bener kan, Albirru? " senyum meremehkan terpatri di bibir merah muda Sheila.

" Dasar murahan! "Sinis Albirru. Cowok itu berjalan mendekati Sheila.

" Apa,  lo berani sama cewek? " Ketus Sheila. Sangat bodoh jika Albirru sampai berani melakukan kekerasan padanya.

Suasana berubah tegang, Aster yang sejak awal menyimak peristiwa itu mulai tidak nyaman. Takut dengan segala kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi . Di depannya, Sheila dan Albirru sedang beradu tatapan sengit. Dua orang keras kepala tidak akan mungkin mengalah karena mereka sama-sama memiliki ego setinggi langit. Aster masih terus memantau, kali ini dia tidak akan ikut campur . Biarkan Sheila yang menyelesaikan sendiri. Tapi,  Aster berjanji apabila Albirru berani menyentuh Sheila walau seujung kuku,dia pastikan akan memberi pelajaran yang setimpal meskipun persahabatannya akan hancur.

Albirru tiba-tiba mendorong Sheila hingga terhuyung ke belakang, " Lo cuma hama di SMA cakrawala! "

"Al! " geram Aster. Cowok itu langsung mendekati Albirru. Menyembunyikan Sheila di belakangnya. Matanya hitam legamnya membidik Albirru tajam.

" Apa Cuma gara-gara cewek kayak dia, kita ribut? "  Tanya Albirru. Menunjuk keberadaan Sheila di belakang Aster.

" Gue bahkan lebih milih lo yang mati, daripada Sheila yang terluka! " Tegas Aster.

Albirru membelalakan mata, dia menatap Aster nyalang. " Gue gak habis pikir sama lo Ter! "

" Lo harus minta maaf Al! "

SHEILA : The Judgement Day (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now