Crazy Mission : Tanggung Jawab

501 80 2
                                    

Keheningan terjadi, rasa canggung menyelimuti antara cucu adam dan hawa ini.

Sang perempuan menatap mata Sang lelaki yang sayangnya justru si lelaki memandang kearah lain. Enggan untuk menatap kearahnya.

Menelan rasa lelahnya, si perempuan dengan pelan meraih jari jemari kekasihnya itu. "Aku pam—

"Jangan gila Nay!" sela si lelaki dengan cepat. Intonasinya sangat menyatakan bahwa dia tidak setuju.

Naya—perempuan tersebut menghela nafasnya. "Ya terus kamu maunya apa? Kita gak punya uang buat ngerawat anak ini Bram, lagipula anak ini ini juga anak kandung dia, udah seharusnya bukan kalo dia tanggung jawab!" Naya kesal.

Bram menarik tangannya yang berada di genggaman Naya, lalu mengacak surainya dengan semerawut.

"Aku bakal cari kerjaan Nay! Aku bakal berusaha buat nafkahin kamu sama bayi kamu."

"Bohong! Dari kemarin kamu ngomong begitu terus! Tapi apa? Ada gak omongan kamu yang jadi kenyataan? Gak ada! Kamu masih jadi pengangguran Bram!"

"Udah cukup aku ngerepotin kamu selama tiga bulan ini. Biarin aku minta tanggung jawab bapak kandung dari bayi ini."

Bram menatap Naya dengan memelas. "Dia udah nikah Nay."

"Kamu tega ngancurin rumah tangga orang? Kamu mau jadi orang ketiga di hubungan mereka?"

"Kamu mau ngancurin istana yang udah dibuat mereka?"

Perdebatan sengit terjadi dianatara mereka. Bram yang melarang Naya untuk pergi, dan Naya yang bersikukuh ingin pergi untuk meminta pertanggungjawaban dari ayah kandung anak yang berada didalam kandungannya.

"Aku gak ngancurin rumah tangga mereka Bram! Aku cuma mau minta pertanggungjawaban ayah kandung dari anak aku! Apa salah?"

Bram kehilangan kata-kata untuk menghadapi sikap Naya yang luar biasa keras kepala.

"Gak salah Nay.. Tapi ayah dari anak kamu itu udah nikah! Mereka udah bahagia! Masa kamu datang-datang bikin rumah tangga mereka hancur? Kamu mau dicap jadi pelakor?!"

"TERUS AKU HARUS GIMANA?" Naya berteriak.

Air mata perlahan turun dari klo pak mata Naya. "Aku harus gimana hah? Aku diem aja gitu ngeliat ayah kandung dari anak ini bahagia sama pasangannya, sedangkan aku sengsara kaya gini? Aku cape Bram! Cape!!" Naya memilirih dalam tangisannya.

"Aku cape! Aku juga gak mau jadi orang ketiga dalam hubungan mereka.. Tapi gimana lagi? Aku butuh pertanggungjawaban dia Bram.."

Bram maju, berjalan mendakati Naya dan berusaha untuk membawa Naya kedalam dekapannya, namun Naya menolak.

"Aku yang bakal tanggung jawab Nay. Aku yang bakal jadi ayah dari anak kamu."

"Ayo kita nik—

"Haha! Jangan gila kamu!.. Cukup aku aja yang menderita. Kamu jangan."

"Makasi udah mau nampung aku, makasih udah peduli sama aku selama ini."

"Aku pamit." Naya pergi dari hadapan Bram sambil menyeret koper berwarna silver miliknya.

"Nay! Nayaa!!"

°°°

Dilain sisi. Tepatnya berada di apartement milik Jaehyun, suara berisik terdengar jelas.

Area dapur kacau balau, akibat Rose yang sedang belajar membuat Cake namun gagal hampir tiga kali. Tapi tenang, Rose bukan orang yang gampang nyerah. Jadi dia nyoba lagi, lagi, lagi dan lagi sampai muka dia belepotan sama tepung.

 ❝Crazy Mission❞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang