Crazy Mission : Halo Pelakor

247 37 0
                                    

Suasananya ramai, banyak dipenuhi oleh orang-orang yang berlalu-lalang membawa kereta belanjaan mereka. Mayoritas yang ada di supermarket ini ialah perempuan. Entah itu bersama suami, anak, teman, ibu atau bahkan perempuan yang pernah dipakai suaminya.

Rose mendorong kereta belanjaan, ia tak memberikan izin pada Naya mengambil alih. Sebab perut Naya sungguh sudah besar bulat, tinggal diberi jarum diujungnya, niscaya akan meledak.

Tatapan meneliti Rose saat memperhatikan komposisi makanan menjadi daya tarik bagi Naya.

"Kenapa mbak?" tanya Naya.

Rose langsung menjauhkan makanan yang ia pegang, lalu menggelengkan kepalanya. "Saya lagi pake mata batin Nay. Tulisannya kecil-kecil banget buseh,  rayap aja kalah kecilnya sama ni tulisan." Bukan Rose kalau jawabannya tak masuk diakal.

"Oh kirain lagi nyanyi."

Rose natap Naya. Lalu tertawa paksa.

"Haha, lucu. Dikit lagi kamu berhasil jadi badut Nay."

Naya tertawa kecil mendengarnya, ia mengikuti Rose ketika Rose mulai berjalan kembali mendorong kereta belanjaan, sembari bersenandung pelan.

"Kayaknya Mbak lebih cocok deh jadi badut." kata Naya, Rose hanya memberikan senyuman datar.

Bukan bermaksud kasar, tapi memang mood Rose kali ini sedang mood swing. Kadang moodnya secerah langit di Bekasi yang panas, kadang sesuram tanggal tua para perantau yang duitnya sisa recehan.

"Kenapa saya? Kamu emang gak cocok?" Naya menggeleng.

"Mbak lucu, cocok jadi penghibur."

Mendengar perkataan Naya, entah kenapa Rose jadi dongkol tiba-tiba. "Bukannya kamu ya yang penghibur?"

"Kamu kebelet berak Nay? Pucet amat."

Padahal Rose tahu bahwa Naya tersinggung dengan perkataannya. Tapi tak apa, setidaknya sekarang posisi mereka satu sama.

"Nay, kamu harus perbanyak makan sayur sama vitamin."

"Saya gak mau anak mas Jaehyun bego. Cukup saya aja yang bego." Mendengar hal itu tawa Naya mengudara.

"Jangan ketawa, serius ini." kata Rose natap Naya yang masih tertawa cantik.

"Iya Mbak, makasih udah perhatian ke anak ini." Naya berujar dengan tatapan meneduhkan, wajahnya tertunduk menatap perutnya yang membulat sembari memberikan usapan pada perutnya.

Rose menipiskan bibirnya, lalu menatap perut bulet Naya. "Cil, Bae-Bae lu diperut Mama. Jangan ditendang Mulu perut mama lu, berabe, gue sama suami gue yang pusing nanti."

Mendengar omongan Rose, Naya kembali tertawa.

...

Rose dan Naya berpisah.

Rose berada di section susu dan minuman, sedangkan Naya sedang berada di section percoklatan.

Ini dari tadi, Rose sebenernya bingung.

Dia bingung harus milih susu ibu hamil yang mana. Karena kan Rose belum hamil ya, jadi belum punya pengalaman gitu. Mana si Nayanya belum balik dari section coklat.

Mau gak mau, Rose lanjut ngedorong kereta belanjaannya. Kali ini dia mau hunting susu kesukaan dia sama mas Jaehyun.

Matanya langsung nyipit, nyari merek susu kesukaan dia sama suami. Soalnya ni merek susu emang rada-rada sombong.  Alias susah banget nemuinnya.

Sampe akhirnya, senyum Rose merekah, nampilin deret giginya yang rapih sama matanya juga yang mancarin kesenangan. Waktu tangan Rose mau ngambil itu susu, eh tangan dia malah bersentuhan sama tangan orang lain.

Pas diliat siapa yang punya tangan.

Rose langsung kicep.

Dia nelen ludah.

Bangsat.

"Eh?" kata perempuan di depan Rose.

Rose rasanya mau kabur.

Rose rasanya mau minjem pintu kemana saja punya Doraemon! Dia mau kabur sekarang juga!

"Halo pelakor."

COK!

BAWA ROSE PERGI DARI SINI SEKARANG JUGA!

ITU EUNSOO!

KORBAN DARI MISI SEDENG YANG ROSE JALANIN!!

"Masih hidup ternyata."

Buset.

Perkataannya, lebih tajem dari apa yang Rose omongin ke Naya tadi.

Eunsoo ngedecih, tangannya bersedekap dada.

"Kenapa diem? Tumben gak koar-koar nyari pembelaan diri?"

"Jawab." Eunsoo ngedorong dada Rose, sampe Rose mundur beberapa langkah.

"Bisu Lo?"

"Mbak, stop dorong-dorong saya!"

"Shut up your mouth!"

"Gue sumpahin, Lo bakal hidup menderita. Lo bakal ngerasain yang gue rasain."

"Inget karma. Lo mungkin bahagia sekarang, tapi besok-besok? Who knows right?"

"So," Eunsoo ngerapihin baju yang dipake sama Rose.

"Sekarang nikmatin semua ini. Sebelum Tuhan ngebales perbuatan menjijikan Lo ke gue."

Rose cuma bisa diem. Gak bisa berkutik. Diem membeku layaknya batu. Mencari pembelaan pun percuma. Karena ia sadar diri, bahwa apa yang diucapkan oleh Eunsoo memang benar.

Bahwa dirinya dan perlakuannya begitu menjijikan.

Bagaimana bisa ia terlihat baik-baik saja? Sementara korban dari misi gilanya menderita.

Maka dari itu, sumpah yang diberikan oleh Eunsoo dengan penuh kesungguhan itu, menghantui Rose.

Hukum tabur tua berlaku.

Ia takut tindakan yang ia perbuat, berbalik arah kepadanya.

"Mbak!" Dari arah kejauhan, Naya memanggil Rose dengan senyum semeringahnya.

Sementara Rose masih diam terpaku, dengan raut wajah pucat yang terselip ketakutan.

Akan rumah tangannya yang hancur.

Tuhan,

Tolong maafkan perbuatan Rose.

TBC

Minggu 19 Mei 2024
Crazy Mission : Halo Pelakor—selesai ditulis.

Xyg_aprucot.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 ❝Crazy Mission❞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang