POV Cindy

2.5K 179 12
                                    

#cindy POV

Hallo guys, sepertinya kalian udah tau ya cerita tentang keluarga kmi.
Seperti yang kalian tau dari cerita adik gua yang pertama. Apakah kalian penasaran dengan apa yang terjadi pada keluarga kita?
Rasanya malas sekali membahasnya.
Mengingat ngingat itu membuat hati gua sakit.
Tapi sepertinya cerita sedikit dengan kalian ga masalah kok.

Flasback

Sebenarnya bukan sekali dua kali kami melihat pertikaian ini. Sejak sibungsu kelas 3 SD, Shani kelas 5 SD dan gua kelas 2 SMP yang orang tua kita anggap, kita udah cukup besar. Mereka menganggap kita sudah bisa hidup mandiri dengan usia yang belom bisa di sebut dewasa, remaja pun belum.
Kalian bayangin kelas 3 SD sudah mereka anggap besar?

Disaat itu kedua orang tua kita jarang banget dirumah. Ya paling cuma untuk berganti pakaian, dan makan. Makan pun tak pernah untuk makan bersama kami.

Setahun setelah itu pertikaian demi pertikaian pun mulai terjadi lebih parah. Keegoisan dan keras kepala nya mereka membuat ga ada yang mau mengalah.

Yang bikin gua sakit hati. Disaat mereka sedang ribut. Tiba tiba sibungsu dengan polosnya menghampiri mereka.
Dia bilang "pa, ma. Besok Adek ada acara drama di sekolah. Bu guru nyuruh untuk mengajak orang tua. Terus Bu guru bilang kalo Adek itu peran utamanya"

Mendengar penuturan itu kedua orang tua gua langsung menoleh ke arah dia. Apa kalian pikir mereka eduli?
Kalian tau apa jawabannya?

"Suruh mama kamu aja, papa banyak kerjaan"

"Enak aja kamu. Kamu kan papanya. Kamu aja sana yang datang. Ngapain nyuruh orang"

"Kamu kan mamanya, kamu yang melahirkan dia. Lagian wanita itu mengurus anak dirumah bukan ikut ikutan kerja"

"Ya terserah gua la. Kamu aja kerja buat selingkuhan kamu"

"Jaga bicara kamu"

"Kenapa? Emang faktanya kan?"

Gua dan Shani yang sedari tadi menguping di tangga sudah tak tahan mendengarnya.
Gua keluar dari persembunyian dan menghadapi mereka.

"CUKUP! Kalian apa apan. Kita itu anak kalian berdua, kenapa kalian malah saling lempar tanggung jawab gini"

Gau membentak mereka, hingga mereka terdiam. Saling memalingkan wajah, enggan menatap satu sama lain. Tangan mereka sedekapkan didepan dada.

Gila gua dari SMP udah tegas banget ya guys ya hehehh

"Apa pekerjaan kalian lebih penting dari pada kami?"

Kalian tau jawaban mereka?

"Jelas, pekerjaan lebih penting. Kalian kalo gak ada pekerjaan ini penghasilan kita berasal dari mana?
Kalian ga akan hidup berkecukupan gini kalo bukan karna saya" Bokap gua yang bilang gitu guys. Sinting ga dia!

Setelah ngomong gitu. Bokap pergi gitu aja. Sedangkan nyokap masih menatap kita.
Gua yakin nyokap masih lebih sedikit punya hati di banding bokap.

"Maaf ya dek. Maaf ga bisa Dateng besok. Mama ada meeting sama klien mama dari luar negeri. Nanti kamu walinya di wakilin sama Cici Cici mu aja ya sayang?"

Sibungsu sedari tadi hanya menunduk. Mencoba menahan tangis nya, gua yakin itu.
Dari kecil di memang jarang sekali menangis. Kalo kata dia

Adek kan laki laki, Adek harus kuat dan ga boleh cengeng.

Umur segitu dia sudah pandai menyembunyikan perasaan sedihnya. Kenapa dia ga berteriak nangis dan merengek aja
Siapa tau dua orang tua ga bertanggung jawab itu sadar.

Looking for AffectionWhere stories live. Discover now