Part 25 (days 22)

2.3K 307 59
                                    

     Azan sudah berkumandan. Ayam sudah berkokok. Mentari sudah keluar dari sirnanya. Menandakan hari sudah mulai pagi.

Membuat tiga bersaudara yang ada di rumah mewah itu terbangun dari tidurnya.
Ah tidak, hanya dua wanita cantik yang sudah terbangun dengan sendirinya.

Sedangkan yang bocah laki laki itu masih pulas tidur dengan mimpinya. Entah itu mimpi indah atau tidak, setidaknya ia masih nyaman dengan mimpi itu. Membuat dirinya enggan untuk bangun.

"Dek"
Seseorang membuka pintu kamar secara perlahan.
mendekat kearah kasur king sang empunya. "Dek bangun, kita sholat subuh dlu"
Tubuh itu mengeliat. Perlahan ia membuka matanya, dan bangkit dari tidurnya.

"Selamat pagi" sapa wanita itu tersenyum dengan senyum manis yang menunjukan lesung pipinya

Dengan setengah sadarnya zee mengangguk, dan mencoba menetralisirkan pandangannya.

"Kamu cuci muka dulu sana, abis itu ambil wudhu.
Cici sama ci shani tunggu di ruang sholat ya" ucapnya bangkit dari duduk, tak lupa mengelus puncak kepala sang adik.

Setelah kepergian sang kakak. Zee bangkit dari tempat tidurnya dan berlalu ke kamar mandi.

.
.
.

Beberapa menit menunggu.
Akhirnya Bocah laki laki itu datang. Dengan sarung yang sudah melingkar di tubuhnya, dan tak lupa kopia di kepalany.

"Maaf lama ci"

"Gpp. Yok buruan" ajak keduanya.

"Zee sunah dulu ya ci"

"Ohiya ya"

.
.
.

Setelah melaksankan sholat subuh ketiganya tak langsung tidur kembali. Mereka mengobrol di ruang tengah. Bersama suara dari tv yang menyala terang.

Asik mereka mengobrol. Tiba tiba layar tv memberitakan tentang seaeorang yang sangat mereka kenal.

Seorang pengusaha sukses yang terkanal dengn bergama perusahaannya. Dikabarkan sedang tidak baik baik saja.
Pasalnya perusahaan yang ia miliki akhir akhir ini tengah mengalami kerugian yang sangat besar. Dan jika tidak segera di atasi, perushaan yang ia bangun sejak dulu dapat mengalami kebangkrutan.

Selain itu juga kemarin terlihat pengusaha yg berinisial KPT berada di pengadilan jakarta pusat. Digandung gandungkan tengah menggugat cerai istrinya.
Apakah.......

Tv langsung di matikan oleh shani.
Kedua sudaranya itu langsung menatap kearahny.

"Berita pagi emang rada suka gak penting" gumam shani.

Apa seprah itu? Kasian papa*gumam cindy

Sedangkn pria itu hanya diam saja.

"Awas aja kalo bangkrut, terus cerai. Baliknya ke kita" tambah shani

"Dek........

"Apa ci?
Cici masih mau nerima dia setelah apa yang dia lakuin?
Udah lah ci, anggep aja kita gak kenal dia"

Cindy hanya diam. Ia langsung menatap si bungsu "are you okey?"mendengar suara itu zee langsung menoleh ke sumber suara.

"I'm okey. Reaally okey. Cici gak perlu khawatir.
Hari ini hari bahagia cici. Cici fokus kesitu aja"

Shani yang sedari tadi main hp ikut menatap kearah zee dan cindy "betul tu ci. Buat apa kita mikirin dia. Toh kita bertiga jauh lebih bahagia tanpa ada dia"

Cindy tersenyum mendengar penuturan adik adiknya itu, apalagi sibungsu kesayangannya itu yang sudah sedikit dewasa dan menerima kenyataan
"Mau peluk adik adik cici boleh?" Tanya cindy menggemaskan.

Looking for AffectionWhere stories live. Discover now