part 3

2.6K 234 21
                                    

Terlihat di kamar bernuansa putih, seorang wanita pelajar SMA tingkat akhir sedang fokus mengerjakan sesuatu di meja belajarnya.
Tumpukan buku berada diatas sana.

Tok... Tok... Tok...

"Shan Cici masuk ya" teriak Cindy dari depan kamar Shani

"Iya ci masuk aja"

"Banyak tugas kah?" Cindy duduk di kasur milik sang adik, dan menatap adiknya yang tengah fokus mengerjakan tugas

"Enggak kok ci. Ini cuma nyicil nyicil aja biar ga numpuk.
Cici udah lama pulang"

"Baru aja.
Gimana keadaan Adek?" Shani memberhentikan tangannya yang tengah menulis. Kursinya ia putarkan agar menatap sang Cici.

"Adek baik baik aja kok ci, lukanya ga parah. Cici ga perlu khawatir.
Ohiya, Tadi Aldo izin katanya mau main basket dulu di sekolah, langsung dari pulang sekolah bareng adek"

"Kok dia bisa berantem?"

"Dia liat aku diisengin sama Erlangga ci"

"Terus kamu gpp kan?"

"Gpp kok ci. Aku berhasil kabur soalnya dari dia"

"Haaaaa syukurlah"
.
.
.
Hening
.
.
.

"Ci" panggil Shani lembut. Cindy menatap adiknya menunggu penuturan yang akan keluar.

"Kayaknya aku sama Gracio ga akan bersatu deh ci" ucapnya sembari menyenderkan tubuhnya ke badan kursi

"Kenapa enggak?" Bingung Cindy.

Walaupun terkesan Sibuk satu sama lain. Tapi mereka berdua tak jarang untuk saling curhat satu sama lain. Menceritakan kehidupan mereka masing masing.

"Tadi Adek marah sama Gracio"

"Kok bisa?"

"Dia tau kalau Gracio suka sama aku. Tapi pas tadi ada orang yang jahatin aku, Gracio ga ada untuk nolongin aku. Padahal aku tau Gracio lagi bantuin buk Hanna di ruang kimia"

"Haaa, posesif adek kami makin parah ya Shan" Cindy sedikit terkekeh

"Gimana ya ci caranya biar Adek, bisa kek dulu lagi. Kayak dia kecil. Shani kangen banget tawa renyah dia ci"

"Sama Shan. Cici juga kangen.
.
Ohiya kamu sama Gracio kalo emang kalian bener bener saling suka,
Harus berjuang dong. Masa gitu aja nyerah.
Buat supaya Adek kamu bisa luluh. Terus nanti dia jadi akrab sama gracio kek Koko kmu tu hehehh"

"Haaaa susah ci"

.
.
.

"Misi non. Itu ada tamu. Katanya mau ketemu kalian berdua"
Pintu kamar yang tidak di tutup membuat art tak perlu mengetok terlebih dahulu.

"Siapa bi?"

"Hmmm Chika kalo ga salah namanya non"

"Ohhh oke bi. Terimakasih"

"Baik non permisi"

.
.
.

"Ngapain ya Chika kesini?" Gumam Shani yang terdengar Cindy

"Siapa?" Tanya Cindy yang tak mengenali nama itu

"Adik kelas aku ci. Sekaligus ketos disana"

"Apa jangan jangan Adek bikin masalah lagi ya Shan?"

"Astaga ohiya. Ayo buru ci" Shani dan Cindy buru buru berjalan keruang tamu. Dimana sudah ada Chika yang tengah duduk menunggu.

.
.
.
.
.
.

Looking for AffectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang