002 : Bagian Yang Kosong

20 6 0
                                    

Baek Haerin

7.32

Gadis itu memandang jam yang tertempel pada dinding di dekat loker miliknya. Sesekali ia menatap ke sekitar dan pandangannya jatuh pada cermin yang berada tak jauh darinya. Haerin memandang pantulan dirinya yang sudah menggunakan rompi yang biasa ia kenakan saat bekerja.

Gadis itu tersenyum kecil melihat dirinya, tersenyum mengasihani kondisinya. Tetapi Haerin bersyukur jika dirinya masih mampu untuk menghidupi dirinya sendiri, ia pernah merasa putus asa hingga hampir menyerah.

Tetapi karena alasan tertentu, Baek Haerin menguatkan dirinya agar tetap bertahan di dunia ini.

"Semangat... Kau bisa Hae-ya." ucapnya pelan.

Gadis itu keluar dari tempat tersebut dan mulai mendata makanan apa saja yang sudah kadaluarsa. Saat sedang mengecek rak minuman, ia tidak sengaja melihat seorang lelaki yang ia kenal dari kejauhan.

Kemudian Haerin buru-buru mendekati pintu masuk minimarket dan menyambut Taehyun dengan nada yang ceria.

"Selamat datang, pangeran malam!"

Bisa Haerin lihat jika Taehyun terkejut atas tindakannya, gadis itu menampilkan cengiran khasnya pada Taehyun.

"Cukup di sekolah saja kau mengganggu ku, jangan disini."

Haerin memudarkan sedikit senyumnya saat mendengar kalimat dari bibir lelaki itu. Tetapi tiga detik kemudian ia kembali pada ekspresi sebelumnya.

Haerin selalu mencoba untuk berkomunikasi dengan Taehyun, walaupun hasilnya cukup buruk. Ia sudah beberapa kali mencoba melemparkan pertanyaan yang ada di kepalanya, bahkan tentang astronomi sekalipun. Haerin bertanya seperti itu karena tahu jika Taehyun itu pintar dan sangat menyukai benda-benda langit.

Tapi sayang, semua usahanya tidak membuahkan hasil. Jangankan menjawab, melirik Haerin sedikit pun tidak.

Taehyun terlalu sibuk dengan rak makanan di depanya. Karena hal itu Haerin memutuskan untuk menutup mulutnya saja, toh ia juga lelah kalau terus berbicara.

Akhirnya Haerin hanya mengikuti kemana Taehyun pergi, ia bahkan sampai melupakan tugasnya untuk mendata makanan. Dan sampailah Taehyun di depan meja kasir, lelaki itu menyimpan semua makanan yang tadi ia pilih untuk dibayar.

"Hyung, kemana saja? Aku jarang melihat mu kesini lagi." tanya Jungwon sambil memasukan makanan milik Taehyun.

"Belakangan ini aku sibuk....."

Haerin hanya menjadi pendengar percakapan di antara keduanya, gadis itu merasa sedikiti iri dengan Jungwon karena bisa mengobrol dengan Taehyun. Ia bahkan tidak pernah melihat Taehyun berbicara sepanjang ini. Menyedihkan.

"Taehyun." panggil Haerin saat lelaki itu sudah diluar minimatket.

Orang yang Haerin panggil untungnya menghentikan langkahnya dan Haerin bisa menyusul Taehyun. Kini gadis itu sudah berada di hadapan Taehyun, Haerin menatap mata besar lelaki itu.

"Tidak bisakah kita berteman?"

Taehyun diam.

Lalu seperti biasa, lelaki itu melewati Haerin yang diam begitu saja. Akan tetapi langkah Taehyun tiba-tiba berhenti saat gadis itu mengatakan;

"Setidaknya bertanggung jawablah atas kecerobohan keluarga mu..." lirih Haerin.

Gadis itu kini membalikan tubuhnya menghadap Taehyun yang sedang memunggunginya. Ia bisa melihat jika Taehyun sedang mengepalkan tangannya.

Kini punggung tangan Haerin bertugas untuk menyeka air matanya yang perlahan-lahan turun, gadis itu menangis.

"Jika tidak bisa, maka tolong jangan larang aku untuk dekat dengan mu."

"Aku... Lelah." bisik Haerin yang masih terdengar oleh Taehyun.

Dengan sedikit senyuman yang dipaksakan, gadis itu berjalan lagi ke hadapan Taehyun untuk yang kedua kalinya.

"Kita berteman, ya? Tolong jangan menolak."

Dan Baek Haerin, tetaplah Baek Haerin. Gadis yang butuh teman untuk mengisi bagian yang kosong di hidupnya.

 Gadis yang butuh teman untuk mengisi bagian yang kosong di hidupnya

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.
RUNTUH ✓Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu