005 : Luka Lama Yang Terungkit

10 5 0
                                    

Play :
Our Tears -Hyolyn

°°°

"Taehyun?!" sentak Haerin.

"Kau mau mencelakakan ku?!"

Dan seperti biasanya, lelaki itu tidak menanggapi Haerin dan malah duduk di ayunan yang berada di samping Haerin. Lelaki itu mengabaikan gerutuan Haerin yang kesal karena ia mengejutkan gadis itu.

Keduanya sama-sama menatap langit malam yang dihiasi ratusan bahkan ribuan bintang serta sang ratu malam–bulan.

"Perubahan bentuk bulan itu terjadi karena posisi bulan di orbitnya terhadap bumi, dan bumi di orbitnya terhadap matahari. Hal ini yang membuat bulan berubah bentuk setiap bulannya."

"Dinosaurus punah karena hantaman meteor. Asteroid chicxulub yang mengakhiri masa dinosaurus 66 juta tahun yang lalu. Hantaman meteor itu membuat atmosfer bumi terisi penuh dengan gas, debu, puing-puing sehingga menyebabkan perubahan iklim yang drastis."

"Sirius memang bintang yang paling terang."

Haerin memandang Taehyun yang berbicara sepanjang ini untuk pertama kalinya setelah sekian lama. Gadis itu tersenyum kecil sambil memandang lelaki di sebelahnya.

"Pertanyaan itu sudah ku tanyakan beberapa waktu yang lalu, kenapa baru memberikan jawabannya sekarang?"

"Hanya ingin."

Jawaban yang tidak memuaskan, batin Haerin.

Suara derapan langkah kaki membuat Taehyun mengalihkan matanya, ia menoleh ke samping dan sudah tidak menemukan Haerin berada di ayunan. Gadis itu kini sedang berjalan ke bagian taman yang penuh dengan tanaman. Sesekali suara bising dari kendaraan yang lalu lalang cukup terdengar oleh keduanya karena posisi taman bermain ini memang berada di dekat jalan raya, hanya dibatasi oleh pagar setinggi dada Taehyun dan trotoar.

Taehyun ikut berdiri dari tempatnya duduk dan mulai mendekati Haerin, tetapi lelaki itu cukup menjaga jarak dari Haerin.

Kemarin Taehyun meminta Haerin untuk menjauh darinya, tetapi kini ia sendiri yang datang pada Haerin.

Sebenarnya apa yang Taehyun inginkan?

Disaat Taehyun sedang berpikir, ia dikejutkan dengan suara dentuman yang cukup keras dari jalanan di depannya. Terjadi kecelakaan disana.

Nafas lelaki itu memberat begitu menyaksikan hal tersebut, tetapi dibanding itu, Taehyun lebih khawatir dengan Haerin yang diam mematung dengan wajah yang pucat pasi. Lelaki itu juga dapat melihat jika Haerin meremas jaketnya hingga buku-buku jarinya memerah.

Dengan segera Taehyun menghampiri Haerin dan membawa gadis itu ke dalam pelukannya, ia merengkuh kepala gadis itu sambil mengusapnya pelan. Isakan kecil dapat Taehyun dengar dari bibir Haerin.

Perasaan bersalah itu semakin mengantui Taehyun ketika isakan dari Haerin semakin terdengar hingga berubah menjadi tangisan pilu.

"Maaf.. Aku minta maaf sudah merengut segalanya." bisik Taehyun dengan setetes air mata yang ikut turun.

Untuk pertama kalinya Taehyun memeluk Haerin, memeluk gadis yang hidup sebatang kara karena keegoisan dirinya. Taehyun selalu ingin memeluk Haerin, tetapi ia tidak berani. Ia terlalu lemah untuk menghadapi kenyataan.

"Noona.. Seandainya saja aku tidak mengenal obat-obatan pada saat itu, kurasa semuanya masih baik-baik saja." lirih Taehyun sambil mengeratkan dekapannya pada Haerin.

Taehyun tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini, ia tidak tahu kapan lagi bisa memeluk Haerin seperti ini. Mungkin Haerin bisa saja menerima pelukan Taehyun, tetapi ialah yang tidak bisa membiarkan dirinya menyentuh gadis yang sudah ia hancurkan hidupnya.

"Ke-kenapa kau l-lakukan itu, Taehyun? Kenapa..." isak Haerin.

Taehyun tidak langsung menjawabnya, ia hanya mengusap punggung dan kepala gadis yang berada di dekapannya.

"Aku memang seorang pengecut, maafkan aku." ujarnya pelan.

Taehyun mengecup pucuk kepala Haerin seraya menghirup aroma lembut yang menguar dari rambut Haerin. Aroma yang pernah ia hirup lima tahun yang lalu, saat dimana Taehyun tidak sengaja melemparkan buku pada kepala gadis itu. Saat itu Taehyun mengusap kepala Haerin, dan wangi gadis itu menempel di tangannya.

Suara sirine ambulans dan mobil polisi kini masuk ke pendengaran mereka. Taehyun menyudahi acara pelukan keduanya dan menarik Haerin pergi dari sana. Lelaki itu menggenggam tangan Haerin dan membawanya ke parkiran dimana ia menyimpan motornya, Taehyun memasangkan helm pada gadis itu dan mengarahkan laju motornya kerumahnya.

"Aku tidak mau." ujar gadis itu saat sudah di depan pintu rumah Taehyun.

"Ke.. Napa?" tanya Taehyun ragu.

"Terlalu banyak luka disini." jawab Haerin sebelum berlari keluar gerbang dan meninggalkan Taehyun yang mematung sendirian, sampai akhirnya tubuh tegap itu runtuh dan menyisakan kesendirian.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
RUNTUH ✓Where stories live. Discover now