003 : Obrolan Yang Tidak Terduga

12 5 0
                                    

Siang ini cahaya matahari menyoroti wajah Taehyun yang sedang menyimpan kepala di mejanya. Lelaki itu kemudian menatap kondisi kelasnya yang cukup ricuh, lemparan bola kertas hingga penghapus papan tulis pun berterbangan kesana kemari. Ia berdiri dari kursinya untuk keluar kelas.

"Tae, jam istirahat masih sepuluh menit lagi." kata Soomin, ketua kelasnya.

"Aku tahu, lagipula gurunya tidak masuk. Kurasa tidak masalah." ujar Taehyun sambil keluar kelas.

Taehyun tidak begitu peduli, bukan dia saja yang sudah pergi istirahat lebih awal. Beberapa temannya bahkan sudah keluar kelas saat jam istirahat masih tiga puluh menit lagi.

Ia menuju loker miliknya dan mengambil baju olahraga, hari ini ada pelajaran yang juga Taehyun sukai. 

Setelah dirinya berganti pakaian, ia tidak langsung menuju lapangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah dirinya berganti pakaian, ia tidak langsung menuju lapangan. Taehyun pergi ke perpustakaan terlebih dahulu tentunya, mengembalikan buku yang beberapa waktu lalu dipinjamnya.

Itu alasan bohongnya, alasan jujurnya untuk memastikan sesuatu. Sesampainya di perpustakaan, lelaki itu masuk dan langsung memberikan buku yang ia bawa. Mata lelaki itu menyusuri penjuru perpustakaan untuk melihat sesuatu.

Tidak ada.

Taehyun mengigit bibirnya seakan ingin bertanya sesuatu pada paman penjaga di depannya, tetapi ia mengurungkan niatnya dan langsung berbalik badan setelah berterima kasih.

"Boo!"

"Mencari ku, ya?!"

Taehyun terperanjat saat melihat Haerin yang kini ada di hadapannya, lelaki itu bahkan mengumpat pelan sambil mengelus dadanya.

"Mau?" tawar Haerin pada Taehyun.

Gadis itu memegang sebungkus cup ramen di tangan kanannya dan sebotol air di tangan kirinya. Haerin menyodorkan ramen tersebut pada Taehyun.

"Kau mau?" tanyanya sekali lagi.

Taehyun tidak memberikan jawaban apapun, dia hanya menatap Haerin dan ramen tersebut secara bergantian.

Haerin yang melihat Taehyun tidak bereaksi akhirnya menyelipkan botol minuman yang ia bawa ke ketiak kanannya, kini tangan kiri gadis itu menarik baju Taehyun dan membawa lelaki tersebut ke bagian pojok perpustakaan.

Disana terdapat pintu kayu yang diapit oleh dua rak buku yang besar. Haerin dan Taehyun masuk kesana dan langsung disambut dengan satu sofa yang memanjang serta beberapa perlatan seperti dispenser dan kompor gas, di rungan ini juga terdapat jendela yang agak besar yang mengarah pada taman belakang sekolah.

Taehyun cukup bingung dengan rungan ini, sedangkan Haerin yang bisa membaca kebingungan Taehyun, gadis itu memberi tahu jika rungan tersebut biasa digunakan untuk para penjaga perpustakaan bila ingin beristirahat.

Lelaki itu menganggukan kepalanya, kemudian ia ikut duduk di sofa yang Haerin tempati dengan jarak yang hampir satu meter dari tempat Haerin duduk.

Gadis itu mendecak sebal melihat Taehyun.

"Sampai kapan kau mau begini terus?" tanya Haerin tiba-tiba.

"Aku... Tidak tahu." jawab Taehyun pelan.

Taehyun menyandarkan tubuhnya dan menatap langit-langit rungan tersebut dengan tangan yang memegang kepalanya.

Haerin menatap Taehyun dengan pandangan sedih, gadis itu menggeser tubuhnya hingga tersisa jarak enam puluh senti di antara mereka.

"Kau itu e–"

"Jangan bicara apapun, aku mohon." lirih Taehyun. Ia mengusap wajahnya kasar, kemudian Taehyun menegakan tubuhnya dan memandang Haerin.

Mereka berdua saling bertatapan tanpa berbicara. Keduanya memancarkan tatapan dengan arti yang berbeda, Haerin dengan tatapan lelah, sedangkan Taehyun dengan tatapan bersalah.

"Jangan begini terus." ucap Taehyun mengisi keheningan.

"Seharusnya aku yang bilang begitu, aku sudah menepati janji ku padamu. Tapi kau?"

Lelaki bermarga Kang itu berdiri dan memandang Haerin, kemudian ia mengelus pucuk kepala gadis itu dan pergi dari rungan tersebut.

"Tolong jangan pernah ganggu aku lagi." pinta Taehyun sambil menutup pintu.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
RUNTUH ✓Where stories live. Discover now