Chap 14

3.8K 360 34
                                    

Hari ke hari, minggu ke minggu dan bulan ke bulan, keadaan Chika semakin membaik bahkan ia sekarang tidak pernah membawa lagi Inhaler kemana-mana, dia bisa mengikuti jam olahraga di sekolah meskipun hanya lari santai, bahkan sekarang Chika pun menyetujui untuk di daftarkan jadi Calon Ketos di sekolah nya.

Kedekatan Chika dan Aran pun semakin lengket, bahkan dalam waktu dekat Aran akan segera menembak Chika agar dia mati.
Wkwkwkwk # eh salah .. maksudnya menembak itu mengungkapkan isi hatinya dan mengajak Chika pacaran.

Setelah kejadian waktu di pm itu, Aran menjadikannya sebuah pembelajaran, Aran sangat sangat menjaga Chika. Sekaligus pembuktian kepada Adik Chika, bahwa dia layak menjadi kekasih Chika.

Tapi ini duni nyata, semua tidak terasa enak melulu, Tuhan begitu adil, dibalik kesenangan pasti ada kesedihan.

Tanpa Christy dan Aran tau. Sebenernya Chika beberapa kali di bully oleh Gisel, pas Chika lagi sendiri dan tidak ada siapa siapa. ' gilee si Gisel main kandang. Cupu. ' alasannya tiada lain dan tiada bukan itu karena si kutil Kuda, padahal Chika udah jelasin sama si Gisel kalo dia gak cinta / gaada hubungan sama si Aran. Tapi ya Gisel tetep Gisel, si manusia setengah oray kadut. Kekeh, kalo ini semua gara-gara Chika.

" Selama lo masih disini, Aran gaakan pernah lirik gue. " Ucap Gisel sambil melihat kearah Chika tajam.

" Terus km maunya apa Sel ? Aku udah jelasin sama km semuanyaa, bahkan aku udah ngejauhin Aran, selalu ngehindarin dia juga. Tapi See, Aran kan yang selalu deketin aku. " Bela Chika.

Gisel pun mencengkram dagu Chika dengan kuat. " Itu karena lo benalu. Pokoknya gue gak mau tau, apapun cara nya lo jauhin Aran. Ngerti !!! "

" Kalo lo masih deketin Aran, gue gaakan segan-segan nyakitin lo dan ngebuat lo gak betah sekolah disini. "

" Satu lagi. Lo mundur jadi calon ketua osis, kalo engga, gue bakal buat perhitungan sama lo. Bukan sama lo doang sih, tapi sama adik lo juga. " Lalu Gisel pun melepas kan cengkramannya. Dan pergi meninggalkan Chika seorang diri.

Hiks ... Hikss ... Hiksss

Chika pun ambruk ke lantai dia nangis tertahan sambil memegang dadanya.

" Aku kuat aku bisa. " Guman Chika.

" Aku gak boleh nangis, nanti Christy khawatir. " Gumam Chika lagi sambil mengusap Air matanya, lalu Chika keluar dari ruang kelas kosong itu menuju kamar mandi. Selesai dari kamar mandi Chika langsung menuju kelasnya.

" Haaaah untung gaada Dey sama Eli. " Batin Chika lega.

Untuk menenangkan kembali dirinya, chika pun membaca buku. Sampai sahabat nya pun tak lama masuk kelas.

" Chik lo gak makan ?" Tanya Eli.

" Udah Lii, tadi pas keluar dari toilet aku nitip sama si Anwar. Soalnya aku tiba-tiba males ke kantin. "

" Ogituuuu " ucap.Eli sambil memonyongkan bibir nya.

" Lo lagi gak nutupin sesuatu dari kita kan ? " Tanya Dey penuh selidik, Eli yang mendengar pertanyaan Dey pun kembali melihat ke Chika.

" Engga ada dey . " Jawab Chika tersenyum.

Teeeeet teeeeet ( bel masuk berbunyi )

" Untungggg " batin Chika.

Lalu Dey pun duduk di sebelah Chika, dan Eli duduk di bangkunya. Tak lama guru pun datang .

" Anak-anak, mohon maap sekali ibu tidak bisa menemani kalian belajar sampai jam pulang nanti, karena ibu ada urusan mendadak dan sangat penting. " Ucap Bu Novi.

Best Sister : The Beginning Of It All (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang