[Bab 8] Xieyun dan Kultivator Pembohong

1K 123 5
                                    

Setelah menempuh perjalanan beberapa jam, akhirnya Xieyun, Tangsan, dan Zhou Fei tiba di Desa Xiaguang.

Desa tersebut berada di selatan Danau Poyang. Alih-alih daratan dengan genangan air yang dalam seperti danau pada umumnya, wilayah tersebut terkesan seperti rawa-rawa dengan ilalang yang tumbuh tak beraturan di tepinya.

Desa itu sendiri dibangun di atas danau. Sebagian besar rumah-rumahnya terbuat dari bambu yang ditancapkan ke dasar danau dan membuatnya menjadi rumah panggung. Jalanannya pun adalah jembatan-jembatan kayu yang menghubungkan rumah satu dengan yang lain.

Di desa Xiaguang, hanya ada kurang lebih 50 keluarga. Sebagian besar berprofesi sebagai nelayan, sisanya adalah pengrajin ilalang dan pedagang.

Begitu rombongan Gusu Lan tiba di sana, para tetua desa segera menyambut mereka.

Xieyun dibawa ke rumah kepala desa. Sembari beristirahat sejenak, mereka mulai mendiskusikan kasus yang ada di desa tersebut.

"Perkenalkan. Namaku Mu Yanli. Aku yang mengirim pesan pada Gusu Lan beberapa hari yang lalu. Aku sangat berterima kasih Gusu Lan dapat mengirim para kultivator hebat seperti kalian untuk membantu desa kami."

Yang pertama berbicara adalah seorang wanita berusia tak kurang dari 50 tahun. Meskipun sekilas masih nampak muda, keriput mulai menghiasi sudut matanya.

Di sebelahnya duduk seorang pria bertubuh besar. Dia lah sang kepala Desa Xiaguang. Dari cara Mu Yanli berbicara, terlihat jelas bahwa wanita itu menghormatinya.

Pria tersebut bernama Hua Gui. Setelah memperkenalkan dirinya, ia bertanya, "Dengan siapa kami berbicara di sini?"

Xieyun sebagai pemimpin segera menjawab, "Oh, Tuan bisa memanggilku Xieyun. Aku adalah kultivator senior di Gusu Lan. Kedua orang yang datang bersamaku ini adalah Tangsan, adikku, dan Zhou Fei, juniorku. Aku harap Tuan dan Nyonya tidak keberatan jika aku datang sekaligus melatih mereka dalam menyelesaikan kasus."

Hua Gui melambaikan tangannya dengan ramah. "Ah, tidak masalah, tidak masalah. Kalian berasal dari sekte ternama. Senior maupun junior, aku yakin kalian sama hebatnya."

Xieyun tersenyum malu sekaligus bangga mendengar pujian lain dari seseorang.

Tak lama mereka beramah-tamah. Setelah mereka menghabiskan teh mereka, Mu Yanli segera menjelaskan kasus yang hendak diberikan pada Xieyun.

"Secara garis besar, masalah kami sudah dituliskan dalam surat. Yang membuat kami memanggil kalian adalah karena tiga orang telah meninggal dalam waktu yang berdekatan setelah festival Zhongyuan diadakan."

Xieyun pun menegakkan tubuhnya dan mulai serius. Ia bertanya, "Ee, sebelumnya, bolehkah aku bertanya mengapa kalian berpikir kematian tiga orang ini tidak wajar? Karena bukankah sudah jelas orang pertama meninggal karena penyakit jantung bawaan? Kemudian nelayan itu bisa saja memiliki masalah yang tidak kita ketahui saat di tengah danau dan membuatnya terjatuh dari perahu. Sedangkan yang ketiga, bisa juga wanita malang itu memiliki pengalaman traumatis yang tidak pernah diberitahukan pada siapapun dan membuatnya ingin mengakhiri hidup."

Hua Gui pun berkata, "Ah, soal itu, kami pun sempat berpikiran seperti itu. Tapi untuk lebih jelasnya, mungkin Nak Xieyun bisa mengunjungi kediaman mereka secara langsung."

"Hmm, baiklah. Kalau begitu, tunjukkan jalannya."

Hua Gui pun segera menyuruh ketiga kultivator untuk mengikutinya.

Sang kepala desa dan Mu Yanli berjalan di depan. Xieyun, Tangsan, dan Zhou Fei berjalan tak jauh dari mereka sembari mengamati desa.

Malam sudah tiba. Sinar rembulan memantul di permukaan danau membuat genangan air di hadapan mereka menyala. Obor-obor di setiap rumah telah dihidupkan. Meskipun tidak seindah Yunmeng Jiang yang sama-sama merupakan permukiman di tepi air, desa tersebut dapat terasa cukup hidup ...

Xieyun Si Bocah Tengil [Keluarga WangXian]Where stories live. Discover now