[BAB 14] Xieyun dan Sichuan

801 110 61
                                    

Keesokan harinya, Xieyun bangun dengan kepala yang berdenyut. Ia tahu saat ini ia berada di kamar penginapannya, tapi ia tidak tahu bagaimana ia bisa berada di sana. Mungkin memang ada alasannya Gusu Lan melarang anggotanya untuk minum arak. Rasanya mungkin enak di awal. Tapi efeknya, sungguh membuat orang ingin muntah.

Karena tidak tahan dengan rasa sakitnya, Xieyun pun bergegas keluar kamar untuk mencari bantuan. Kelimpungan ia berjalan ke kamar Shi Ying yang berada tak jauh dari tempatnya menginap. Dan tanpa mengetuk pintu, ia langsung saja mendobrak masuk.

"Shi Ying! Apa kau punya obat sakit kepala? Aku membutuhkannya."

Awalnya mata Xieyun masih berkunang-kunang sehingga ia tidak bisa melihat terlalu jelas. Tapi begitu Xieyun mengusap matanya dan memfokuskan pandangan di dalam kamar Shi Ying, seketika jantungnya nyaris copot.

Shi Ying baru saja melangkah keluar dari bak mandi. Tubuhnya yang telanjang masih dibasahi oleh air. Ia begitu terkejut saat seseorang masuk tanpa seizinnya sampai-sampai hanya bisa mematung sebagai responnya. Namun setelah mengetahui yang masuk adalah Xieyun, seketika seringai jail muncul di wajahnya.

"Mengapa kau tiba-tiba diam? Senang dengan apa yang kau lihat?" goda Shi Ying sembari menaik-turunkan alisnya.

Tubuh Shi Ying begitu indah. Itu bagai patung lilin yang diukir oleh pengrajin ternama. Dadanya bidang, pinggangnya ramping, dan pahanya seksi. Setiap senti tubuhnya membuat kepala Xieyun mendidih.

Kalau bukan karena Shi Ying menggodanya barusan, mungkin Xieyun akan di sana seharian dengan liur yang menetes. Begitu perkataan Shi Ying mengembalikan rasionalitasnya, spontan Xieyun mengerjapkan mata. Menyadari telah melakukan hal bodoh, ia segera berlari keluar dan menutup pintu di belakangnya.

Ada apa dengan dirinya akhir-akhir ini? Pertama ia terlalu mengkhawatirkan Shi Ying saat terbang kemarin, sekarang jantungnya berdegup kencang hari ini hanya karena hal bodoh seperti itu.

Tidak ada yang spesial dari tubuh Shi Ying.

Tidak ada yang spesial dari tubuh Shi Ying.

Tubuhku juga bagus. Aku punya otot perut dan lenganku besar.

Xieyun terus-menerus mengulangi perkataannya dalam hati sampai tiba-tiba pintu di belakangnya terbuka dan membuatnya oleng ke belakang.

"Mau sampai kapan kau di sini? Cepat mandi dan bersiap-siap. Kita harus segera berangkat agar tiba di Tibet dengan cepat."

Telinga Xieyun berdengung karena sakit kepala yang dideritanya dan perang batinnya barusan. Sekarang, ditambah Shi Ying yang sok menyuruh-nyuruh.

Xieyun pun berteriak, "AKU TAHU!" sebelum lari ke kamarnya dan membanting pintu.

Di belakangnya, Xieyun tidak tahu bahwa Shi Ying tersenyum padanya. Itu bukan seringaian. Itu murni dari hati yang belakangan ini juga merasakan hal aneh seperti hatinya.

Tak lama kemudian, Xieyun dan Shi Ying siap memulai hari mereka. Mereka turun bersama untuk sarapan dan membayar tagihan mereka selama bermalam di kasir.

Karena Xieyun tidak membawa banyak uang dari Gusu Lan, dalam perjalanan ke Tibet kali ini semuanya ditanggung oleh Moling Su alias oleh Shi Ying. Ketua sekte itu tersenyum pada wanita yang berjaga di balik meja kasir dan beramah-tamah layaknya pria yang lembut.

Xieyun memutar bola matanya acuh tak acuh. Ia merasa tidak perlu Shi Ying memasang ekspresi pria sempurna seperti itu di hadapan orang asing. Apa dia berniat menggoda semua gadis?

Dasar murahan!

Namun di luar dugaan Xieyun, wanita penjaga kasir itu justru lebih tertarik padanya. Wanita bertubuh gemuk dengan pipi tembam yang mudah merah ketika malu itu tak henti-hentinya melirik wajahnya.

Xieyun Si Bocah Tengil [Keluarga WangXian]Where stories live. Discover now