[Bab 9] Xieyun dan Pemegang Rahasia

866 127 19
                                    

Suhu udara mendadak turun ketika malam jatuh dalam kesunyian. Pernyataan yang baru saja dilontarkan Xieyun membuat seisi ruangan bergidik.

Shi Ying menaikkan satu alisnya. Senyum lembut yang selama ini tak pernah hilang dari wajahnya pun berubah menjadi seringaian tipis. Namun sebelum ada yang bisa melihat, ia segera mengembalikan ekspresi sebelumnya.

"Xieyun, bagaimana kau yakin bahwa yang melakukan ini adalah hantu?"

Merasa memiliki keunggulan dari Shi Ying, Xieyun melipat tangannya di dada yang tersenyum lebar. "Maafkan aku, Shi Ying. Ini adalah trik rahasiaku. Kultivator sepertimu harus banyak belajar untuk bisa mendapatkan kemampuan sepertiku."

"Oh? Kalau begitu bagaimana kita tahu kalau kau tidak berbohong?" Shi Ying menantang, namun masih dengan suara lembutnya seolah apa yang ia khawatirnya semata-mata agar kasus bibinya selesai.

Karena Xieyun tidak mungkin mengatakan kemampuan barunya, ia segera mengalihkan perhatian. "Sudahlah. Percaya saja padaku. Tugas kita sekarang adalah mencari hantu kelaparan yang meneror desa ini sebelum ada korban selanjutnya. Jika sudah ketemu, kita akan membuat ritual untuk mengembalikannya ke dunia bawah.

Karena saran Xieyun kali ini masuk akal, semua orang akhirnya setuju.

Zhou Fei kemudian bertanya, "Lalu bagaimana caranya mencari hantu itu? Kita tidak mungkin menggunakan Teknik Penyelidikan menggunakan guqin, kan? Hantu berenergi negatif tidak mungkin datang dan menjawab pertanyaan kita."

"Tepat sekali. Mereka lebih susah untuk dikontrol. Tapi, apa gunanya kultivator kalau tidak bisa menjinakkan mereka?" ujar Xieyun pada juniornya. "Aku punya sebuah cara dan aku butuh bantuan kalian untuk melakukannya."

"Apa yang bisa kami bantu, Kak?" tanya Tangsan dengan mata berbinar. Ia mulai antusias melihat kakaknya dapat diandalkan.

Xieyun pun menyeringai pada semua orang. "Hehehe. Menggali makam."

Rencana Xieyun adalah mengumpulkan jejak hantu kelaparan bersuara serak yang ia dengar saat menyerap energi hitam tadi. Dan untuk mendapatkannya, mereka harus menggunakan cara yang sama seperti yang mereka lakukan pada mayat Nyonya Shi Lin.

Pertama, ambil mayat dua korban sebelumnya.

Kedua, Shi Ying akan merapal mantra yang akan menyegel aura mayat itu sendiri.

Ketiga, Xieyun akan mencari jejak hantu kelaparan di tubuh mayat tersebut dan menyerapnya.

Malam itu, Desa Xiaguang menjadi sangat ramai. Menggali makam kakek tua tidak perlu meminta izin siapapun. Tapi untuk menggali makam sang nelayan, mereka harus meminta izin pada keluarganya terlebih dahulu.

Nelayan yang menjadi korban kedua bernama Rong Yao. Ia adalah kepala keluarga nelayan kecil yang tinggal di dekat rumah korban pertama. Ia meninggalkan seorang istri dan tiga anak yang kini sedang kesulitan menyokong hidup mereka.

Awalnya istri Rong Yao tidak mengizinkan makam sang suami dibongkar. Ia hanya ingin hidup tenang di dalam rumah, jauh dari hantu kelaparan yang sedang berkeliaran itu. Tapi berkat pengertian dari Shi Ying dan janjinya untuk membantu keuangan keluarga Rong sampai bisa bangkit kembali, istri Rong Yao pun setuju.

Hari sudah larut saat kedua mayat akhirnya berhasil dibawa ke kediaman Shi untuk diperiksa.

Di hadapan semua orang, Shi Ying pun menyegel energi asli mayat-mayat tersebut. Kali ini lebih susah dari Nyonya Shi Lin mengingat kematian kedua orang ini lebih lama dan telah dimakamkan. Tangsan dan Zhou Fei pun membantu sang kultivator dari Moling Shu dengan mentransfer kekuatan mereka.

Begitu tubuh kedua mayat dilapisi pendar keperakan milik Shi Ying, Xieyun pun maju untuk mencari jejak energi hitam sang hantu kelaparan.

Yang pertama Xieyun deteksi adalah energi hitam yang menempel di dada sang kakek tua.

Xieyun Si Bocah Tengil [Keluarga WangXian]Where stories live. Discover now