[BAB 10] Xieyun dan Tabibnya

875 126 24
                                    

Setelah satu minggu penuh melakukan perjalanan pulang-pergi ke Desa Xiaguang untuk memecahkan sebuah kasus, akhirnya Xieyun tiba di Gusu Lan.

Ketika Xieyun, Tangsan, dan Zhou Fei melewati gerbang sekte mereka, hari masih siang. Zhou Fei dan Tangsan adalah anak yang rajin. Mereka segera melapor pada guru mereka terkait kasus hantu kelaparan yang baru mereka selesaikan. Zhou Fei ke Guru Xie, pimpinan Gusu Lan di wilayah wanita, sedangkan Tangsan pergi ke Lan Xichen, ketua sekte yang kini secara resmi menjadi pembimbingnya.

Mereka berbeda dengan Xieyun. Meskipun dia lah yang memimpin perjalanan ini, Xieyun terlalu malas membuat laporan. Alih-alih pergi bersama sang adik untuk menghadap pamannya, Xieyun berlari ke kamarnya dan merebahkan diri di kasur empuknya.

"Ah!!! Akhirnya sampai juga."

Xieyun meregangkan tubuhnya untuk meluruskan sendi-sendinya. Ia merasa satu minggu ini adalah minggu yang paling menyebalkan baginya. Faktor utamanya adalah karena bertemu Shi Ying.

Bagaimana tidak? Karena ulah kultivator psikopat itu, Xieyun harus bekerja di dapur rumah musik. Uang yang ia miliki tidak cukup untuk membayar makanan yang harusnya ditraktir Shi Ying. Ia berakhir harus bekerja secara gratis di sana.

Tangsan dan Zhou Fei tidak mau membantunya. Adik dan junior kurang ajarnya itu malah jalan-jalan di kota dan melihat pemandangan di sana.

Belum lagi ketakutan Xieyun apabila rahasianya terbongkar. Ia tidak bisa tidur dengan tenang mengetahui orang dari Moling Su mendapatkan info bahwa ia adalah kultivator energi hitam.

Setelah memastikan pintu dan jendela kamarnya tertutup, Xieyun mengacungkan tangannya tinggi-tinggi. Hanya dalam satu hembusan napas, seluruh energi hitam di kamarnya menari di antara jemarinya bagai asap yang pekat.

Jika orang melihatnya, ia akan dianggap sebagai kultivator menyimpang. Pada kenyataannya, ia benar-benar tidak tahu bagaimana bisa seperti itu. Sejak insiden di Yiling, ia menjadi lebih mudah mengendalikan energi hitam dari pada energi dari inti spiritualnya sendiri.

Untuk membuat satu mantra sederhana, Xieyun harus mengerahkan seluruh tenaganya. Kultivasi yang ia lakukan selama belasan tahun nampak sia-sia. Ia harus belajar dari awal lagi bagaimana mengontrol energi baik.

Hhh, sungguh minggu yang melelahkan.

Hanyut dalam kekesalannya, Xieyun pun meringkuk di bawah selimutnya dan tertidur lelap.

Keesokan harinya, Xieyun dibangunkan oleh sebuah aroma lezat. Perpaduan daging dan jamur yang dimasak dalam kaldu kental tercium oleh hidungnya.

Nyaris seharian penuh Xieyun hanyut dalam mimpi. Begitu ia mendeteksi ada makanan di dekatnya, perutnya segera bunyi dan ia pun terbangun.

"Aaah! Akhirnya Kakak bangun juga!" teriak Lianhua lega. Ia segera memeluk Xieyun dengan tangan kecilnya di atas tempat tidur.

Sejak kejadian di Yiling, Lianhua menjadi mudah khawatir akan kondisi Xieyun. Hanya adik bungsunya itu yang tahu bagaimana energi hitam mempengaruhi jiwa dan raga Xieyun di sana. Sehingga ketika sang kakak tak segera menampakkan diri begitu rombongan Gusu Lan dari Desa Xiaguang kembali, Lianhua segera mencari kakaknya dan menjaganya semalaman.

"Apa Kakak baik-baik saja? Apa terjadi sesuatu di Danau Poyang?"

Xieyun tersenyum melihat adiknya yang menggemaskan. Ia mengusap lembut rambut Lianhua dan menghiburnya. "Kakak baik-baik saja. Hanya terlalu lelah setelah perjalanan panjang."

"Sungguh hanya itu? Aku rasa Kakak harus ke tabib. Kesehatan Kakak menjadi mudah terganggu sejak Kakak ...."

Xieyun tidak ingin Lianhua membahas kejadian traumatis di masa lalu itu. Ia pun memotong kalimat Lianhua dengan pura-pura antusias pada makanan yang dibawa sang adik.

Xieyun Si Bocah Tengil [Keluarga WangXian]Where stories live. Discover now