38. 🌙

12.1K 1.3K 177
                                    

Jaehyun terbangun lebih dulu, ia menatap jam pada dinding yang menunjukkan waktu tujuh pagi. Jaehyun menoleh, dan mendapati wajah Taeyong yang dekat dengannya, membuat senyum Jaehyun mengembang.

Drrtt drrt..

Bunyi getaran pada ponselnya membuat Jaehyun mengalihkan perhatiannya, ia meraih ponselnya yang tergeletak pada meja nakas, menyerngit samar saat melihat si penelpon.

Jaehyun duduk, dan pergerakannya tanpa sengaja membangunkan Taeyong. Pria cantik itu mengerjapkan matanya, melihat Jaehyun yang duduk ditepi kasur sedang memunggunginya, tidak menyadari jika ia sudah terbangun.

"Hallo?" jawab Jaehyun dengan suara serak.

"Hmm," terdengar gumaman dari Jaehyun ketika membalas si penelpon, yang Taeyong tidak tahu siapa.

"Kau menggangguku," desah Jaehyun malas.

"Sekarang?" Jaehyun beranjak dari duduknya, ia memilih untuk menjauh. Keluar dari kamar menuju balkon.

Taeyong mengerutkan keningnya, saat melihat Jaehyun berjalan menjauh. Memangnya siapa yang menelepon? Kenapa Jaehyun harus menjauh?

Taeyong meregangkan tubuhnya yang terasa kaku, lalu duduk bersandar pada kepala kasur sambil menatap punggung tegap Jaehyun yang berdiri diluar.

Karena menunggu Jaehyun yang terlalu lama, akhirnya Taeyong memilih beranjak. Ia ke kamar mandi sebentar untuk sikat gigi dan mencuci wajahnya.

Saat Taeyong keluar dari kamar mandi, Jaehyun masih berdiri di balkon luar. Taeyong menghela nafas, berjalan menuju dapur lebih dulu untuk sarapan, tidak ingin mengganggu kekasihnya.

Taeyong mengambil empat lembar roti tawar, lalu memasukkannya pada pemanggang. Menunggu rotinya siap, Taeyong menyiap selai kacang dan coklat diatas meja makan yang ia ambil pada laci penyimpanan.

Jaehyun tidak memiliki bahan masakan, jadi Taeyong hanya menyiapkan roti panggang. Mungkin, setelah ini, Taeyong bisa mengajak Jaehyun pergi ke supermarket untuk berbelanja.

Taeyong meletakkan dua roti yang saling bertumpuk dan sudah diberi selai kacang kesukaan Jaehyun pada piring. Saat sedang mengoleskan selai coklat pada roti yang lain, Jaehyun datang menghampiri dan duduk pada kursi yang berada didepannya. Wajah pria itu terlihat lebih segar, mungkin baru mencuci wajah.

Jaehyun tersenyum menatap Taeyong yang masih fokus pada selai coklat. "Morning, little baby."

Taeyong mendongak lalu balas tersenyum tak kalah lebar, "Morning, sayang." Taeyong memajukan wajahnya, lalu mengerucutkan bibirnya dengan mata yang terpejam, "Kiss me!"

Jaehyun tertawa gemas, ia mengecup bibir Taeyong dua kali dan mendapat pekikan senang dari Taeyong.

Jaehyun menarik piringnya, lalu menggigit sebagian roti panggang buatan Taeyong.

"Kau cukup dengan dua roti itu? Jika kurang, aku bisa membuatkannya lagi untukmu."

Jaehyun menggeleng dengan mulut yang masih sibuk mengunyah, "Tidak perlu, ini sudah cukup."

Taeyong mengangguk, lalu mulai menggigit rotinya juga. "Aku ingin mengajakmu ke supermarket setelah ini. Kita tidak memiliki bahan apapun untuk dimasak. Kau mau menemaniku kan?"

Jaehyun tersenyum penuh arti, saat Taeyong menyebut kata Kita. Entahlah, Jaehyun merasa begitu hangat mendengarnya.

"Tentu saja," jawab Jaehyun dengan senang hati. Lagipula, ini sabtu. Ia tidak pergi kekantor.

"Taeyong," panggil Jaehyun ketika ia menyelesaikan makannya. Sedangkan Taeyong masih sibuk mengunyah, tidak tahu kapan pria cantik itu akan selesai menggigit rotinya.

TAEYONGIE - JAEYONG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang