CHAPTER 34

158 12 4
                                    

Silakan mendengarkan lagu di atas saat membaca chapter ini. Makasih banyak 🤍

Waktu terasa begitu cepat bagi Elea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu terasa begitu cepat bagi Elea. Hari demi hari berlalu, dan Elea bisa merasakan kalau perutnya semakin membesar setiap harinya. Pintu rumah terbuka, dan senyum langsung tercetak di wajahnya begitu saja. Dengan antusiasme yang sudah meledak-ledak, gadis itu beranjak lalu bergerak memeluk Alex.

"Hati-hati, Elea. Hati-hati. Aku sudah bilang berapa kali sama kamu?" dumel Alex saat Elea sudah melompat kepadanya lalu mengalunkan tangan di lehernya. Meskipun tampak kesal, tetapi seulas senyuman tetap terpatri di wajah pria itu, begitu juga dengan tangannya yang bergerak mengusap punggung sang gadis lembut. Mereka saling memandang, tatapan penuh cinta jelas saling terpancar dari kedua mata dua sejoli itu. Cepat, Alex memberikan ciuman di bibir Elea.

"Hati-hati, okay? Aku takut ada apa-apa sama kalian...."

Elea menganggukkan kepalanya patuh. Gigi-giginya terlihat indah. Wajah gadis itu sangat bersinar, memancarkan kebahagiaan yang sungguh tiada taranya.

"I miss our baby," ucap Alex sambil mengusap perut Elea.

"It is actually babies."

Kedua mata mereka saling bertemu saat Elea mengatakannya. Alex menatap Elea dengan satu alis yang terangkat tinggi. Ekspresi wajahnya menunjukkan kalau dia sedang memproses ucapan gadis itu baik-baik.

"Maksud kamu?"

Pelukan tangan Elea di leher Alex terlepas. Gadis itu terlihat merogoh kantong celananya lalu menyodorkannya pada Alex. "Ada dua," ucapnya sambil tersenyum sangat lebar. "We are expecting twins!"

Alex menatap lembar foto di tangannya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Saat pandangannya bertemu dengan Elea lagi, pria itu sudah tersenyum sangat lebar sampai membuat kedua matanya membentuk bulan sabit. Elea tidak pernah melihat Alex tersenyum seperti ini. Gadis itu tidak pernah melihat Alex tersenyum sangat lebar sampai membuat mata pria itu pun ikut merasakannya.

Mereka berpelukan lagi. Kehangatan mengaliri keduanya bagaikan aliran listrik. Perasaan kebahagiaan itu sungguh membuncah di dalam kedua hati mereka.

"God, I love you so much, Ellie."

"I love you too, Alex."

"I love you, I love you, I love you. I always love you more."

"No, you're lying. You love our babies more than me."

"Ellie, please jangan buat aku memilih. I love you, and I love our kids too," ucap Alex saat pelukan mereka terlepas. Kedua tangannya menangkup wajah Elea lembut, menatap manik gadis itu dalam-dalam. "I want to have kids with you, but I always want you more."

"Really?" tanya Elea tidak bisa menahan senyumnya.

Alex menggumam singkat, tatapannya sudah turun ke perut Elea lalu tangannya bergerak mengusapnya lagi. "No wonder perut kamu sudah sangat besar meskipun usia kehamilan kamu masih 11 minggu."

For ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang