Jangan lupa mendengarkan lagu di atas ya. Terima kasih banyak. :)
Selama satu bulan terakhir, banyak perubahan yang terjadi di dalam kehidupan Elea. Sekarang, dalam satu hari, dia hanya akan bertemu dengan Alex sebanyak dua kali, saat sarapan dan makan malam saja.
Tapi, selama beberapa hari ini, dia tidak kunjung mendapati pria itu ketika makan malam.
Elea melirik jam di dinding sekilas, baru menyadari kalau suaminya ternyata belum pulang ke rumah meskipun jarum pendek sudah berada di pukul delapan.
Hal seperti ini tidak hanya terjadi satu dua kali selama beberapa hari belakangan ini. Dia bukan hanya tidak mendapati kehadiran pria itu saat jam makan malam, tapi juga menyadari kalau pria itu selalu pulang malam selama beberapa hari terakhir.
Dia terdiam untuk beberapa saat, tapi setelahnya gadis itu memutuskan untuk tidak menganggapnya sebagai masalah. Dengan raut yang tetap tenang, dia melanjutkan aktivitas makan malamnya dalam keheningan.
Dia tidak menyadari kalau sedari tadi, dia sudah melirik jam dinding dan pintu rumahnya secara bergantian berkali-kali.
Tepat saat dia memasukkan suapan terakhir ke dalam mulutnya, suara mesin mobil yang dimatikan terdengar.
Refleks, Elea langsung melirik jam di dinding.
Beberapa detik kemudian, pintu rumahnya dibuka. Dan dia langsung mendengar suara derap langkah seseorang yang tengah menuju kepadanya. Tsk, tsk, tsk. Dekat, semakin dekat, dan kini sudah berada di depan kedua matanya.
Kedua mata Elea mengerjap satu kali saat mendapati Alex berdiri di ujung ruang makan. Pandangan matanya mulai menyusuri penampilan pria itu dari atas sampai bawah.
Mulutnya sudah terbuka, ingin menanyakan alasan pria itu datang dalam keadaan seperti itu. Babak belur dan terlihat sangat kacau. Tapi kemudian mulutnya langsung tertutup kembali ketika pria itu berjalan menghampirinya dengan perlahan.
Kedua mata mereka terus memandang dengan tatapan yang tidak bisa dijelaskan. Dan kedua mata Elea juga tidak berhenti terpaku pada beberapa lebam yang sudah memenuhi wajah pria itu.
Seketika, Alex yang selalu dia tahu ketika remaja dalam sekejap muncul di hadapannya kembali.
Seketika saja, memorinya mengenai dirinya yang melihat pria itu berada dalam keadaan babak belur untuk kali pertama terpatri di dalam benaknya.
Saat sudah sampai di depannya, Alex tidak melakukan apapun. Dia hanya berdiri sembari memandangnya dengan tatapan yang masih belum dapat dijelaskan. Rambutnya yang biasanya ditata rapi itu kini tampak awut-awutan. Tidak ada lagi jas hitam yang biasanya selalu dipakai pria itu. Hanya tersisa kemeja putih yang sudah terlihat lusuh dengan beberapa kancingnya yang sudah terlepas.
Lalu tiba-tiba, Alex berlutut di depannya.
Spontan, kursi yang Elea duduki langsung bergerak mundur ke belakang. Kedua matanya memandang Alex dengan tatapan terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
For Forever
Romance[Completed] Elea dan Edo sudah menjalin hubungan selama hampir 1 tahun. Elea sangat mencintai Edo, begitu juga sebaliknya. Tapi sikap Edo terkadang membuat Elea jadi bimbangㅡdan juga lelah. Dia jadi sering bertanya kepada dirinya sendiri, apakah ben...