Akhirnya, cerita ini bener2 udah selesai yaaaaaaaa 😭😭😭
Makasih banget yaa buat semuanya yang udah mau baca.... makasih banget nget nget untuk kalian semua yang mau baca, vote, dan komen. I really mean it, guys. Sungguh pengalaman yang luar biasa bisa menulis cerita satu ini... dan terima kasih sudah mau membaca cerita Elea dengan segala kekurangannya 🙏🙏🙏🥹🥹🥹😭😭😭
Sebelum cuap-cuap berlangsung, aku mau ngingetin kalau part ini akan full dengan cuap-cuap aku yang mungkin akan sangat super duper alay ya. Dan tentunya bakal panjang bangettttt. Karena jujur banyak yang ingin aku ceritain di sini. Buanyak banget cerita di balik aku menulis cerita ini. Jadi, kalau kalian merasa males dan phobia dengan kealayan, bisa diskip aja yaaa.
Oke, jadi sejujurnya aku tu merasa nggak yakin sama diriku sendiri apa bisa ya aku selesaiin cerita ini. Karena sebenarnya, aku nulis cerita ini di waktu kuliah kan. Dan aku pasti lebih fokus sama kuliah aku. Belajar dari pengalaman (cielah) setiap kali aku nulis cerita di saat lagi sekolah (waktu SMA maksudnya) ceritanya selalu berakhir nggak selesai ditulis. Karena saya jadi menunda-nunda terus ilang feeling, terus males. Terus dianggurin. Terus dihapus. Terus nyesel. Yha... sebenarnya, aku udah pernah nulis cerita waktu kuliah sih (The Day We Love Each Other), tapi bedanya cerita itu udah jelas banget gimana awal dan akhirannya. Udah tau apa aja tu yang bakal terjadi dan kayak jelas banget gitu loh. Tapi cerita ini tu, kayak aku tau endingnya gimana. Aku tau plot kasarannya gimana. Tapi kayak detil2 nya itu masih kosong banget.... makanya evaluasi buat cerita ini tu adalah kalau andai aja aku nulisnya di waktu liburan, mungkin aku bisa kasih lebih ya. Karena aku ada merasa sedikittt ngga puas sama ceritanya 😂 #DasarmanusiaTidakPernahBersyukur kayak, aku tau kalau aku sepertinya bisa kasih lebih kalau aku punya lebih banyak waktu. Tapi ya gimana ya, ceritanya udah tamat juga wkwkwkwk... Makasih Tuhan Yesus, aku bisa selesaiin cerita ini sampe selesaiiiii!!!
Terus, karena isunya lagi rame banget (beberapa minggu yang lalu), jujur aku agak terganggu sama komen2 yang menghakimi mbak L dan seakan2 sudah bisa menentukan nasib keluarga beliau. (Ini udah aku pernah share di wall ya, jadi aku copas aja di sini).
Please, tolong banget, masalah KDRT itu bukan masalah simpel, yang kita dengan mudahnya bisa nyuruh korban untuk "udahlah, lo tinggalin aja dia, buat apa lo sama dia lagi kalau ujung2 nya lo disakitin." Atau "goblok banget sih, udah tau disakitin, tapi balik lagi ke dia". Please, nggak semudah itu guyss.... Semakin kita bicara seperti itu, semakin mereka percaya kalau ucapan pelaku itu semua benar, kalau yang hanya akan mencintai dia hanyalah pelaku, dan korban tidak akan pernah mendapatkan cinta lagi selain dari dia.
Di lain sisi, aku juga sedih dengan komentar2 yang seakan2 kita tuh dah tahu bagaimana nasib seseorang (dalam hal ini pelaku). Iya, perilakunya sangat nggak baik. Perbuatannya sangat tidak bermoral. Nggak ada yang bisa dibenarkan, aku tahu, aku tahu sekali. Tapi, bukan berarti kita bisa menentukan nasib yang dia miliki, kan? Guys, mereka butuh pertolongan. Mereka sangat butuh pertolongan. Karena pada dasarnya, mereka mungkin juga tidak mau
menyakiti orang yang mereka sayangi. Secara sadar, mereka juga ingin kok buat berubah menjadi lebih baik.
Tapi itu memang sulit, dan mungkin terkesan sangat tidak mungkin untuk berhasil dilakukan. Tapi, bukan berarti kita bisa menghakiminya seenak itu, bukan? Mereka juga mau bahagia, guys, mereka juga mau merasakan kebahagiaan. Mungkin, yang mereka butuhkan saat ini memang bukan pasangan. Dan pasangan seharusnya tahu kalau mereka tidak bertanggung jawab dalam mengubah sifat pasangan yang mereka miliki. Mungkin, yang mereka butuhkan saat ini adalah perawatan, pengobatan, pertolongan, bantuan agar mereka juga bisa mengatasi masalah yang mereka miliki
KAMU SEDANG MEMBACA
For Forever
Romance[Completed] Elea dan Edo sudah menjalin hubungan selama hampir 1 tahun. Elea sangat mencintai Edo, begitu juga sebaliknya. Tapi sikap Edo terkadang membuat Elea jadi bimbangㅡdan juga lelah. Dia jadi sering bertanya kepada dirinya sendiri, apakah ben...