Elea memandang jalanan di luar dari jendela mobil dengan diam. Suasana di mobil terasa sangat hening, sama sekali tidak ada suara yang mengisi. Elea bahkan sampai ragu kalau pria di sebelahnya itu masih bernapas atau tidak.
Dia sedang dalam perjalanan pulang ke rumah setelah dua minggu menginap di rumah lamanya. Dan kini, dia tengah bersama pria itu kembali di dalam satu mobil yang sama, tanpa percakapan sedikit pun yang menemani.
Jalanan di luar terlihat sepi, tidak banyak mobil yang berlalu lalang di sekitarnya. Entah mengapa, tetapi kedua mata Elea tiba-tiba mulai berkaca tanpa alasan tertentu. Lalu, saat air matanya terjatuh, dengan sengaja gadis itu membiarkannya.
Kedua matanya hanya terus tertuju pada jalanan di luar. Karena kalau boleh jujur, dia sama sekali belum siap untuk berhadapan langsung dengan seseorang yang masih menyandang status sebagai suaminya itu.
Satu jam yang lalu
Seusai memberi nasihat kepada anaknya, Danaya mengusap rambut panjang gadis itu lagi sebanyak dua kali lalu tersenyum tipis. "Sekarang, kamu pulang ke rumah ya," ucapnya sembari terus mengusap surai anaknya dengan lembut.
"Selesaikan masalah kamu dengan dewasa, Sayang...." Gadis itu masih menundukkan kepalanya sembari menangis, tidak membalas ucapan Danaya sedikit pun. "Kamu sebentar lagi akan menjadi Ibu. Menjadi seorang Ibu, berarti harus bisa memprioritaskan diri kamu sendiri di nomor dua, Sayang. Menjadi seorang Ibu berarti mau tidak mau, kamu harus bisa bersikap dewasa, ya."
"...."
"Mama akan selalu mendoakan yang terbaik untuk kamu, Sayang. Selesaikan masalah kamu dengan baik, ya...."
Hanya dengan seperti itu, dan sekarang dirinya sudah dalam perjalanan pulang ke rumah aslinya. Masalahnya, Elea tidak yakin apakah dia bisa menyelesaikan masalahnya dengan sedewasa itu.
...
Saat mobil Alex sudah terparkir di garasi rumah, Elea langsung keluar dari sana begitu saja. Dia masih belum mengajak pria itu berbicara sedikit pun.
Dirinya melewati kamar yang biasa dia tiduri dan melangkah menuju kamar lain. Satu pun, Elea tidak mengeluarkan kata dari bibirnya. Sedari tadi, mulutnya tertutup rapat dengan sempurna. Lalu, dia bisa mendengar derap langkah pria itu di belakangnya. Lalu suara langkah itu tiba-tiba terhenti begitu saja. Dan di saat itu, Elea juga menghentikan langkahnya.
Cukup lama dia terdiam di posisi tersebut. Diam-diam, kedua tangannya yang berada di sisi tubuh mengepal disertai mata yang sudah terpejam erat. Berat sekali, Elea mengembuskan napas panjangnya lalu melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda. Selanjutnya, yang dia dengar hanyalah suara pintu yang dia tutup sendiri dengan keras.
...
Sudah satu jam Elea berbaring di ranjangnya tapi dia belum juga mampu masuk ke dalam alam mimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
For Forever
Romance[Completed] Elea dan Edo sudah menjalin hubungan selama hampir 1 tahun. Elea sangat mencintai Edo, begitu juga sebaliknya. Tapi sikap Edo terkadang membuat Elea jadi bimbangㅡdan juga lelah. Dia jadi sering bertanya kepada dirinya sendiri, apakah ben...