03. Love Permission

48 32 27
                                    

.....

Jay menyunggar poni yang menutupi dahinya dengan jemari nya. Mencoba mengendalikan ekspresi wajahnya mendengar pertanyaan Hani barusan.

" Aku tidak tahu apa artinya....kau tanya langsung saja ke orang nya ......", ucap Jay datar, berusaha mengendalikan suaranya agar tak terdengar ketus.

Hani terlihat menompang dagunya berpikir.
" Apa Luis beneran suka aku....? Bukannya itu artinya dia mau memastikan aku tidak punya pacar .....?", gumam Hani lagi seraya tersenyum-senyum membuat Jay tambah jengkel dibuat nya.

" Jangan berkhayal.... Kenapa juga Luis yang populer itu mau sama gadis jelek sepertimu..... Bahkan dia bisa dapatkan yang jauh lebih cantik dan baik ....", balas Jay sengaja menjatuhkan mental Hani.

Hani melirik kesal. Ingin rasanya mengikat bibir yang kelewat kejam itu supaya diam.

" Tapi....... Kurasa ia beneran suka kok... Dia suka menatapku...Dan kau tahu, Oppa.. mata Luis itu sungguh indah jika dilihat dari dekat... Seumur hidup aku belum pernah melihat pria dengan tatapan sebaik dia..... Dan tadi di bioskop pun dia menggenggam tanganku terus..... dan senyum nya itu juga ...sangat manisss.....", cerita Hani. Wajahnya nampak tersipu membuat Jay sungguh tak tahan lagi.

" Aish...! anak ini.... ! kau ini mudah sekali terpikat..... tidak jual mahal .. kau itu sangat mudah didapatkan.... dan itu tentu saja keahlian si Luis playboy itu......!", jengkel Jay beralih menjatuhkan Jay di mata Hani.

Mata Hani membulat menatap Jay. Meski ia juga pernah mendengar tentang hal ini. Tapi ia tidak tahu seburuk apa Luis jika menyangkut wanita.

" Udahlah.... kita sebagai siswa hanya perlu fokus belajar, Hani..... jangan membuang waktumu untuk hal yang tidak penting.... Lagipula kau kan masih punya aku di sisimu... coba kau lihat ini .....", Jay menarik dagu Hani agar fokus menatap nya.

Jay terlihat menatap lekat Hani berusaha mengeluarkan tatapan manisnya. Oh, Tapi tidak....! Luis itu tatapannya lebih ke sexy. Jay mencoba keras menyendukan tatapannya agar terlihat sexy.
Lalu tersenyum smirk.....
Ini tipe yang disukai Hani kan .....?
Tipe pria bad boy ......
Hani akan tahu ia juga memiliki tatapan dan senyum yang tak kalah mempesona dari Luis.

" Oppa, Kau kenapa sih .......?! Anehhh....", tanya Hani tak berperasaan. Melihat Jay yang menatap lekat seraya senyum-senyum tipis ke arahnya. Dia justru terlihat aneh di mata Hani tiba-tiba bersikap seperti itu.

" Aiishh!!.. kau ini... !! LUPAKAN .........!", harga diri Jay terjungkal jatuh. Alih-alih dibilang keren malah dikatakan aneh.

" Pokoknya ya .. aku menentang nya.... Lagipula kita masih punya opsi pertama... ", lanjut Jay lebih ke meracau tidak jelas.

Suasana hati Jay memburuk lagi. Apa sungguh ia kalah tampan dari Luis...?!.
Oh, besok ia akan survey teman-teman nya untuk pertanyaan satu ini.

" Opsi pertama...? apa.... ? ", tanya Hani terlihat bingung...tak ingat soal apapun.

" Yaa..... aku dan kau tidak punya pacar selama nya.....Kurasa tidak terlalu buruk juga.. bertengkar dan baikan lagi seperti ini terus sampai kita tua........", ujar Jay tersenyum lebar seraya memeriksa reaksi Hani.

" Aku Tidak Mau ... aku harus menikahi pria tampan yang kaya dan memiliki anak yang lucu.... Lalu hidup mapan tanpa harus susah payah bekerja.... itu impianku........", ucap Hani sungguh-sungguh.

Jay terdiam.. menatap wajah Hani yang manis dan lucu kala bercerita.
" Aku bisa memberimu anak yang lucu...... ", gumam Jay membuat Hani tersendak.

" Maksudmu.....?",

" Maksudku.. aku ini juga pria. dan Aku juga memiliki sel sperma sebagai bahan membuat anak kan..... ", lanjut Jay tak berperasaan.

a Love to RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang