05. Jealous Oppa

45 28 42
                                    

** Bab ini masih di masa sekolah mereka ya...

** VOTE & COMMENT **
HAPPY READING .. !

🍃🍃🍃🍃

Jay dan Hani saling terdiam di halte sambil menunggu bus yang belum juga tiba.

" Hani, jangan salah paham soal tadi ya .. Aku cuma memberi tahu mu kalau kau tidak boleh percaya pada pria mana pun untuk tidur bersama... Kau mengerti maksudku kan.....?", buka Jay yang tidak tahan dengan kecanggungan mereka.

Tapi tidak dengan Hani. Jay menjelaskan begitu justru membuat dia kecewa. Jay sungguh senang mempermainkan perasaan gadis sepertinya. Ia berbuat begitu, lalu mengatakan hanya bercanda demi mengajarinya. Itu Konyol..!

Hani justru lebih ingin Jay mengatakan ia melakukannya karena mencintai Hani.
Tapi itu tidak mungkin terjadi kan...??
Jay hanya suka mengejek, menggoda dan mempermainkan perasaan nya...

Hani mengangguk pelan .
" Iya aku mengerti...Lagipula mana mungkin Oppa sungguhan... aku mengenalmu....", gumam Hani tersirat lesu.

Suara datar Hani entah kenapa malah membuat Jay bertambah gelisah. Ia mengutuk hormon paginya yang harus meronta saat mendapati Hani di sampingnya. Ia melipat bibirnya menahan pembelaannya. Ia tahu ia yang bersalah dalam hal ini.

'Apa pikiran Hani tentangku saat ini...? Mudah-mudahan Hani tidak berpikir buruk tentangku..... ", batin Jay khawatir.

Jay memang bukan pria yang suka seks bebas. Meski teman-teman nya kerap bercerita berbuat ini itu dengan pacar mereka. Namun Jay tak pernah tertarik untuk mencoba nya. Ia hanya mengunci hatinya untuk satu gadis ini. Dan ia akan menjaganya tetap gadis hingga mereka menikah.

Dan Hani harus tahu itu...!
Dia tidak boleh sembarang tidur dengan Jay dan membuat komitmen Jay tentang hal ini menjadi rusak.
Karena bagaimana pun hanya Hani yang bisa membuat Jay merasakan gairah.
Tapi Jay tak bisa mengaku seperti itu kan ..
Jay menghela nafas frustasi.

Sebuah mobil berhenti di depan mereka. Jendela nya terbuka menampilkan sesosok pria tampan dengan rambut berponi setengah ikalnya yang menawan. LUIS.

" Hani, tadi aku ke rumah dan benar saja kau sudah berangkat ya. Beruntung masih bisa mengejarmu ke sini..... " ujarnya seraya tersenyum manis..

' Hani memang benar senyum Luis sangat manis. 'Jay mengutuk dirinya yang bisa-bisa nya terpesona pada senyum pria rivalnya itu...!

Hani nampak balik tersenyum menyambut. Luis keluar dari mobilnya.

" Ayo berangkat bersama... Gadis cantik sepertimu kasihan kalau harus naik bis ....", rayu Luis seraya mempersilahkan Hani masuk mobilnya.

Hani sedang merasa kesal dengan Jay. Dan ini seperti cara melarikan diri yang tepat baginya sekarang. Ia beranjak menuruti Luis saat tangannya terasa di tahan oleh Jay.

" Hani biasa berangkat denganku .. lagipula naik bis itu lebih menyehatkan... Gimana jadi nya jika semua gadis cantik harus naik mobil pribadi.,..? Bukankah pemerintah tidak ingin hal itu ..? kau bisa cari gadis cantik lain nya untuk mengisi mobilmu...", ketus Jay serius menantang Luis.

Jay tak peduli bocah ini sekaya dan sepopuler apa. Dia lebih tua 2 tahun darinya. Dan bocah ini tidak punya sopan santun main rebut saja wanita orang..!

Luis menatap dingin Jay. Tentu ia tahu Hani biasa berangkat dan pulang bersama Jay. Mata-matanya sudah menginformasikan hal itu. Kedua orang ini akan begitu sulit dipisahkan. Tapi jika Luis ingin menjadikan Hani pacarnya, ia harus bisa memisahkan dua orang ini terlebih dulu. Dan Luis ingin memberikan kesan yang baik di hati Hani.

a Love to RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang