14日

383 71 0
                                    

Just argument; really?あなたは死ぬつもりです

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Just argument; really?
あなたは死ぬつもりです

mereka berjalan kembali menelusuri lorong-lorong gelap, hingga mashiho mendengar bisikan-bisikan di telingannya yang membuat risih. namun ia mengabaikannya kala jihoon memecah keheningan di sana.

"terus gimana sekarang? junkyu juga hilang, sudah empat orang yang hilang."

"jangan banyak tanya sekarang, kita disini pada gak tau cara balikin mereka, keluar aja gak bisa, apalagi sampai kesana" sahut doyoung

"nyerah aja gak sih?" ucap jeongwoo yang mendudukan dirinya di lantai dingin itu dengan semua rasa keputusasaan yang terasa.

mashiho dan haruto yang melihat jeongwoo ikut mendudukan dirinya masing masing di samping jeongwoo.

mereka lelah, tapi tidak bisa menyerah begitu saja, bahkan mereka belum melihat ending nya. seakaan keadaan sedang beradu dengan sekitarnya dan melibatkan mereka.

doyoung yang melihat mereka semua lelah dan merasa putus asa. ia menyandarkan dirinya ke dinding yang di sebelahnya ada bulan yang bersinar.

"lo tau? gue pernah ada di posisi kalian sekarang, dulu gue ada di posisi kalian sekarang, dan sekarang gue ada di antaranya."ucap doyoung menatap langit langit rumah sakit itu.

"dan apa yang gue dapet setelahnya? kekecewaan. bukan ke sekitar gue tapi ke diri gue yang terlalu bodoh dan cepat menyerah. penyesalan yang selalu gue simpan di hati gue yang sudah gak sempurna lagi."

"gue gak mau itu terjadi sama kalian, gue masih punya empati untuk dunia ini, tapi dunia nya aja yang gak punya empati ke gue."

perkataan doyoung membuat mereka berfikir dua kali.

tanpa mereka sadari ada sosok tinggi berdiri di ujung lorong sedang mengamati mereka dengan kedua tangan di sakunya.

doyoung yang sekilas melihat nya hanya menutup mulutnya rapat dan mengontrol emosinya, setelahnya ia melihat bayangan yang melesat dengan perginya sosok itu.

dan tanpa doyoung sadari ada seseorang yang melihatnya juga.

"gue gak yakin" gumam seseorang di antara mereka.





***





Jihoon mengambil serpihan kaca yang hampir saja mengenai kakinya, ia melihat pecahan itu dari berbagai sudut hingga menemukan bercak darah kering di bagian ujung lancip nya.

jihoon terpisah.

entah sejak kapan jihoon berada disini, dan terpisah dari teman temannya. yakin mereka temannya?

"gue dimana dah, woy jangan main petak umpet dong, kagak seru."

yang hanya jihoon dengar sebagai jawabannya ialah gemaan dari suaranta sendiri.

Wushh

Jihoon menoleh ke arah ventilasi di atasnya yang mana ia mendengar bisikan angin di dalam sana.

"apa gue masuk ke sana aja ya?"

sejenak ia berfikir.

"bodo amat, gass lah."

jihoon menarik paksa penutup ventilasi yang sudah rusak itu dan memasukinya .. ukurannya cukup untuk dirinya.

sepertinya, ventilasi ini di bangun untuk sesuatu?

setelahnya ia merangkak menulusuri ventilasi yang tidak terlalu berdebu itu.

"WAH!"

****

Hyunsuk,mashiho asahi dan jaehyuk yang baru saja berjalan jalan tersadar ada hal aneh yang baru saja mereka alami.

"tunggu, yakin cuma kita doang?" tanya hyunsuk mengecek belakang jaehyuk yang mana ia berada paling akhir.

sementara hyunsuk mencari yang hilang, mashiho menatap ngeri asahi dan jaehyuk bergantian.

asahi yang peka, menatap mashiho dengan tatapan bingung dan tidak suka.

"jaga pikiran lo."

mashiho yang mendapat sahutan dari asahi menghentikan aksi tatap menatapnya dan berjalan mendekati hyunsuk.

"Doyoung,haruto,jeongwoo,jihoon kemana? bukannya tadi sama kita?" tanya hyunsuk hanya di balas gelengan kepala mereka bertiga.

"yakin lo?" tanya mashiho dengan tatapan mengarah ke arah asahi.

"kenapa? bukti apa yang harus gue tunjukin ke lo?" tanya asahi.

"ck, jangan berantem, posisi nya lagi gak aman ini." lerai jaehyuk.








***









"hehehe"

jeongwoo dan haruto yang mendengar tawa doyoung merinding begitu saja dan menoleh kebelakang dimana doyoung berdiri.

doyoung menghentikan tawanya saat melihat mata kedua pemuda itu menatap nya ngeri.

"kalian aman disini."

doyoung membanting pintu ruangan itu dan menguncinya lalu membuang kuncinya ke sembarang arah sembari mendengar teriakan dua pemuda itu dari dalam.

"Jangan berisik, gue pergi dulu."

TAP ... TAP ... TAP

Suara langkah kaki doyoung yang semakin menjauh.











****












"sialan, perut gue."

Jihoon menyesali perbuatannya karena telah masuk ke dalam ventilasi itu.

setelah ia merangkak cukup jauh, bau anyir tercium di mana mana, hingga ia memutuskan untuk belok ke ventilasi kiri.

yang mana ia bertemu dengan potongan potongan tubuh dengan darah yang sudah mengering.

ia ingin berbalik, tapi tidak jadi kala mendengar tapakan kaki di bawahnya.

"gak kuat gu-"

ucapan jihoon terhenti kala dirinya tak sadarkan diri di tengah tengah potongan badan itu.











selang beberapa menit.






















"bego banget ini orang"

ucap seseorang yang perjalanannya terhenti kala melihat tubuh seseorang terkapar di pertengaran ventilasi.

"siapa?"

orang itu segera mengecek nya untuk meyakinkan dirinya .. karena baju nya tidak terlalu asing.

"woylah, kak jihoon."

seseorang di belakangnya segera mengambil ahli kedepan dan mencoba membangunkan jihoon.

"kak? ngab? woy?" Ucap seseorang itu mengoyang-goyangkan tubuh jihoon namun tak ada tanggapam dari sang empu.

"seret?"

"gass."

***
Cean 26.09.22
01.28 AM
NIGHTMARE: TREASURE











NIGHTMARE || TREASURE ✓Where stories live. Discover now