Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
***
"kak jihoon!"
"jihoon."
"ngab!"
"PLAK"
Jihoon membuka matanya kala merasa pipinya baru saja di pukul oleh sesuatu.
"sialan, pipi gue" Ucap jihoon yang masih menetralkan pengheliatannya sembari memegangi pipinya.
"kak jihoon, lo gak apa apa?" tanya seseorang di samping jihoon.
jihoon yang mendengar suara tak asing itu , membuka matanya lebar lebar sembari terkejut.
"yedam? junghwan? yoshi?"
yup, tiga orang itu adalah mereka. mereka hanya bisa menyengir sembari menatap jihoon.
"lo bertiga dari mana aja? kenapa tiba tiba hilang?" tanya jihoon.
"jadi gini"
"gue di kuburan tadi, gak sengaja di bekap seseorang, gak tau siapa, terus gue di dorong ke tanah yang udah di gali"
"tapi pas kesedaran gue menurun, ada sosok orang nyelamatin gue, gue gak jelas liatnya, tapi intinya dia bantu gue keluar dari sana dan gue di bawa ke ventilasi." ucap yoshi.
"gue sih, hampir di bunuh sama kembaran junghwan, tapi untungnya sebelum gue kebunuh, tiba tiba gelap semuanya, pas gue buka mata udah di dalam ventilasi aja." jelas yedam.
"hmm, kalo gue pas lagi pipis tiba tiba gue kek ngerasa jatuh ke bawah, makanya gue teriak, eh taunya gue tiba tiba ada di ventilasi." jelas junghwan.
"terus kita ketemuan, terus itu ngeliat lo pingsan di tengah tengah potongan tubuh manusia." Jelas yedam.
"gimana gak pingsan, mual gue!" ucap jihoon mengingat kejadian itu.
"syukur deh, kalian masih hidup." lanjut jihoon.
"kok lo cuma sendirian kak?" tanya junghwan.
"gak tau, tadi gue sama mereka bertujuh, tapi tiba tiba kita ke pisah." jawab jihoon.
"cuma bertujuh?"
"ya, junkyu kita tinggalin."
"KENAPA?"
jihoon terkejut mendengar bentakan dari mereka bertiga.