15まで

379 72 0
                                    

Don't forget to vote.

Don't forget to vote

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

mashiho yang berjalan di belakang asahi dan jaehyuk begitupun hyunsuk hanya menyeret kakinya gelisah.

"kenapa?"

pertanyaan yang di lontarkan hyunsuk kala telinganya sudah tidak tahan mendengar suara sepatu yang di gesekan.

"kagak tau juga gue, rumah sakit sialan nih" Ucap mashiho menyalahkan bangunan ini.

"lambe mu? nanti ada yang denger mam to the pus lo!" Ucap jaehyuk.

"halah gak peduli gue, ganggu elit nunjukin diri sulit, siapa? ya mahluk sok halus"

mashiho memutar bola matanya dan berjalan mendahului mereka.

***

"WOY, KAK DOY! BUKAIN, LO MASIH ADA DI SANA GAK SIH?!"

teriakan jeongwoo menggema di ruangan gelap yang terkunci itu.

"to bantu ngapa, kerjaan lo cuma duduk, muka doang kek pangeran, sifat lo ke siluman kecebong."

"halah, bodo amat gue, kalo bisa lo kenapa harus gue?" tanya haruto yang memperhatikan ventilasi di atasnya.

"bocah tengil"

jeongwoo akhirnya menyerah dan duduk di samping ruto yang dengan santai memperhatikan ventilasi di atasnya.

jeongwoo yang mengikuti arah mata haruto akhirnya...









































TAKK!! PLAKK!!!


































"Si bego, kenapa lo kagak bilang dari tadi." ucap jeongwoo yang habis menggeplak kepala haruto hingga terhuyung ke depan.

"jidad mahal gue sialan!"

"lagian kenapa sih?" tanya haruto bingung melihat jeongwoo yang tersenyum-senyum.

cengiran jeongwoo meluntur mendengar pernyataan itu dan segera mengerjakan urusan nya.

selang beberapa menit.

"asekk, selesai." ucap jeongwoo kala selesai menyusun barang barang agar ia dapat meraih ventilasi itu.

haruto? cuma bengong.

"cepetan naik, lemot banget lo!" kesal jeongwoo sembari mendorong-dorong haruto untuk mendahuluinya.

"gue di bully mulu dah." ucap haruto pasrah.

"makanya jangan terlalu tolol ya dek."












****
















Haruto hanya mengikuti jeongwoo yang sedang merangkak di depannya melewati lika liku kehidupan sesat.

"widih, cahaya ilahi di depan."

ucapan jeongwoo membuat haruto mendorong jeongwoo agar ia bisa melihatnya juga.

jeongwoo membuka pintu kotak itu dan melemparkan nya ke bawah dengan pelan pelan.

mereka berdua turun dari sana, dan terkejut melihat apa yang ada di depan mereka sekarang.

pintu keluar.

pintu yang terantai di bagian gagangnya, jeongwoo dan haruto mendekati pintu kaca itu.

merasa asing.

mereka melihat dunia luar dengan waktu yang menandakan pukul 03.00 AM.

pohon pohon dengan jalanan besar di depan sana, lalu lapangan luas di sebelah jalan itu.

"kita bisa aja pecahin kacanya, t-tapi yakin kita cuma berdua?" ucap jeongwoo yang sedikit sedih.

"ya gaklah! gue mau cari mereka." Ucap haruto berbalik arah hendak berjalan.

"tapi cari kemana? lo tau sendiri, jalan ke sini cuman lewar ventilasi itu, liat noh dinding semua." sahut jeongwoo.

"lo tinggal disini, gue yang cari." ucap haruto ingin pergi namun di tahan jeongwoo lagi.

"ikutlah! gue takut. gue bisa nyari sesuatu untuk tanda jalan balik nanti" ucap jeongwoo.

"tuh pinter, ayo!"

akhirnya mereka memasuki ventilasi itu, dengan jeongwoo yang meninggalkan robekan robekan kardus di seriap ventilasi dan di dekat pintu keluar tadi.

















***





















"doyoung!"

orang yang di panggil membalikan badanya , mencoba bersikap biasa saja pada mereka yang menyapanya.

"dari mana aja lo? gue cariin, kenapa tiba tiba hilang?" tanya doyoung cepat.

"santai doy, satu satu." sahut mashiho di belakang hyunsuk.

"gak tau ya, gue bangun tiba tiba udah sama mereka bertiga , lah lo dimana?" tanya hyunsuk.

"gue di ruangan tadinya, terus gue nyari kalian." jawab doyoung.

"lo gak liat jeongwoo sama haruto? jihoon juga?" tanya jaehyuk.

"gue sendirian, kemunkinan besar mereka sama kak jihoon"

"lo sendirian? yakin?"

***
cean 28.09.2022
21.09 PM
NIGHTMARE | TREASURE

NIGHTMARE || TREASURE ✓Where stories live. Discover now