coretan semesta|| bagian 5

57 62 15
                                    

"Tugas gue itu ngejaga dan ngelindungin dia, jadi mustahil kalo gue ngerusak ataupun berbuat yang gak senonoh sama dia"


~Langit Lavicky Wardana~

>>>||<<<

"SATU...DUA...TIGA...." bocah berumur lima tahun itu memberi aba-aba. Kemudian "HIYAAAKKKK" ia menerjang pintu dan....

Cklek

BRUKKKK

Tiba-tiba pintu terbuka, lebih tepatnya dibuka oleh sang pemilik kamar.

Bumi si bocah berumur lima tahun itu pun akhirnya terjungkal mengenaskan dilantai.

"Aduhh" ringis Bumi sambil mengelus bibirnya yang baru saja mencium lantai.

Melihat adiknya telungkup mengenaskan dilantai, Langit menahan tawanya. "Ppptt" ia pun membantu sang adik bangun dari jatuhnya. "Lagian lo ngapain sih, cil?"

"Bumi tuh khawatir sama Kak Senja, takutnya abang ngapa-ngapain Kak Senja" cerocos Bumi. Bocah itu membulatkan matanya tatkala ia melihat abangnya yang shirtless alias bertelanjang dada. "ABANG KOK GAK PAKE BAJU?!" ucapnya panik sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan mungilnya.

"Hah?" Langit pun tersadar, ia pun berjalan kearah lemari pakaian dan mengambil salah satu pakaian miliknya lalu mengenakannya.

"Abang belum jawab pertanyaan Bumi?!"

"Apa lagi, cil?"

"Abang kenapa gak pake baju?"

"Gue tuh mau ganti baju, eh tiba-tiba lo rusuh banget didepan kamar gue" jawab Langit kesal.

"Kak Senja mana? Abang gak berniat macem-macem kan sama Kak Senja?"

"Nih bocil ngomong apa dah?" gerutu Langit. "Lo ngomong apa sih?"

Bumi nampak kesal. Ia mengepalkan tangan mungilnya. "Kak Senja mana?"

"Noh" tunjuk Langit kearah balkon kamarnya dengan dagunya.

Bumi langsung berlari menghampiri gadis itu. "Kak Senja" panggilnya.

Senja menoleh "iya?"

"Kak Senja, dari tadi Bumi tuh panik tau gak?!"

"Hah? Panik kenapa emangnya?" Senja bingung dengan tingkah bocah dihadapannya kini. Ia pun berjongkok agar bisa menyetarakan tingginya dengan bocah laki-laki itu.

"Dia mikirnya gue mau ngelakuin hal yang macem-macem sama lo, Ja" bukan Bumi yang menjawab, melainkan sang abang, Langit.

"Hah?" Senja mengerjap tak paham. "Maksudnya gimana?" Ia menatap Bumi, si bocah yang telah membuatnya bingung.

"Bumi takut abang ngapa-ngapain Kak Senja, Bumi ngikutin kalian. Pas mau masuk pintunya udah dikunci. Jadi tadi pas pintunya dikunci sama abang, Bumi berniat mau ngedobrak pintunya. Eh pas Bumi mau dobrak itu pintu, tiba-tiba pintunya kebuka. Akhirnya Bumi nyungsep dilantai. Terus pas Bumi baru ngeh kalo abang gak peka baju" cerita Bumi panjang lebar.

coretan semesta || dari Fajar untuk Senja [slow update]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt