40. 🌙

12.6K 1.4K 92
                                    

"Hey, Baby. Wake up," Jaehyun menepuk pipi Taeyong pelan, mencoba mengumpulkan kesadaran dari pria kecil yang tertidur pulas.

"Ugh, Jaehyunie~" Taeyong merengek serak, "Aku masih mengantuk, hmmz."

Jaehyun tersenyum gemas melihatnya. Wajar jika Taeyong mengantuk, pria manis ini baru tertidur satu jam yang lalu, dan sekarang masih jam sembilan malam.

Tanpa menunggu Taeyong terbangun lebih dulu, Jaehyun mengangkat tubuh kekasihnya tanpa beban. Menggendongnya bridal style, untuk membawanya keluar dari apartemen. Kepala Taeyong terdongak seperti orang pingsan, tidak terganggu dengan tubuhnya yang terasa melayang.

Setelah turun menggunakan lift dan berjalan ke basement parkir dengan Taeyong yang masih berada digendongannya, Jaehyun mendudukkan Taeyong pada kursi mobil bagian belakang, ketika sopir barunya dengan cekatan membuka pintu untuknya.

Jaehyun dengan terpaksa mencari sopir lagi, karena Lucas yang sekarang berpindah tugas menjadi sopir sang Ayah. Bahkan Ayahnya tanpa izin darinya dulu untuk mengambil Lucas, dan itu sangat menyebalkan.

"Pak Yoo, Anda sudah tahu dimana tempatnya?" Tanya Jaehyun pada sopirnya setelah ia duduk disamping Taeyong yang masih tertidur.

Pria paruh baya itu mengangguk, "Sudah Tuan. Kakek Jung yang memberitahu."

Jaehyun berdehem singkat. Ia menoleh, lalu tersenyum melihat wajah polos Taeyong yang tidur. Jaehyun sandarkan kepala Taeyong pada bahunya, tanpa niatan untuk membangunkan kekasihnya.

"Kemana kita pergi?" Tanya Taeyong dengan mata yang masih tertutup, bibirnya menguap kecil ketika berbicara.

"Menemui keluargaku."

Mendengar jawaban Jaehyun membuat Taeyong membuka matanya dengan paksa, hingga terlihat melotot dan hampir keluar. Ia menegakkan tubuhnya, menatap Jaehyun dengan raut terkejut yang berlebihan.

"Kenapa tidak bilang sejak tadi?!!" Pekiknya. "Haaahhh!" Taeyong menangkup pipinya, "Aku bahkan belum mencuci wajahku!"

"Jaehyun! Aku belum menyiapkan apapun!! Aish, bagaimana ini?!" Taeyong berucap dengan histeris, matanya semakin melotot saat mendapati dirinya yang masih memakai piama. Sedangkan Jaehyun sudah terlihat rapi dengan rambut yang disisir kebelakang.

Jaehyun tertawa melihat respon kekasihnya. "Tak apa. Begini saja sudah cantik," Jaehyun menarik kedua pipi Taeyong gemas. Pipi Taeyong terlihat semakin chubby saja.

"Cantik pantatmu!" Taeyong mengendusi lengannya, "Apa aku bau?" Taeyong merengek, "Aku bahkan belum mandi."

"Aku sudah membangunkan mu, tapi kau tertidur lagi," ucap Jaehyun acuh. Tidak peduli dengan rengekan yang Taeyong keluhkan.

"Yak! Ini juga salahmu yang tidak memberitahuku apa tujuanmu membangunkanku!"

"Jaehyuniee," rengek Taeyong lagi, saat Jaehyun hanya diam saja dan menatapnya tanpa kedip.

Jaehyun menggeleng kecil, "Memangnya apa yang salah dengan penampilanmu? Bukankah piama biru kesayanganmu itu, sudah nampak menggemaskan?"

"Aku juga ingin berpenampilan baik! Kau sudah tampan dengan kemeja maroon dan celana jeans, sedangkan aku hanya memakai piama," mata Taeyong sudah berkaca-kaca, seperti anak kecil yang kehilangan permen.

"Tidak banyak orang yang akan kau temui, sayang. Hanya keluargaku. Mereka tidak akan mengatakan hal buruk tentang piamamu."

"Siapa saja?" Tanya Taeyong lemas.

"Ayah, Ibu, Chaeyeon dan suaminya, lalu Chaejin dan Kakekku."

"HUWAAAA!"

Dan Jaehyun harus menutup kedua telinganya, saat Taeyong berteriak didepan wajahnya dengan tatanan rambutnya yang rusak karena jambakan dari Taeyong.

TAEYONGIE - JAEYONG Where stories live. Discover now