One

222 36 22
                                    

Note : Buat orang-orang yang baca tapi gak pernah Vote dan Komen🙄 Kalian maunya apa sih?
Apa susahnya buat pencet tombol Vote dan tinggalin komentar sih?
Atau jangan-jangan nunggu ada ff yang gw kunci dulu baru mau spil komen?😪

Jangan lupa tinggalin jejak kalian ya🐾

...........................🐨🐨🐨...............................

Langkah gontai itu selalu mengiringi Jessica untuk masuk ke dalam area sekolah. Berhenti sejenak guna memandang tawa beberapa siswa yang berlalu-lalang melewatinya begitu saja. Dan mata Hazel itu menangkap sesuatu yang tak asing. Di ujung sana, Taeyeon sedang bersanda gurau bersama teman-temannya.

Mereka berada di satu lingkungan Universitas yang sama. Hanya saja berbeda Jurusan. Walaupun satu Kampus, mereka tak pernah berangkat bersama ataupun bertegur sapa. Hanya jika berpapasan saling melempar senyum canggung.

Jessica dan Taeyeon bagaikan air dan minyak. Sulit menyatu karena perbedaan pribadi mereka. Taeyeon yang memiliki sifat ekstrovert, dan Jessica yang memiliki sifat introvert.

Di Kampus itu, Jessica tak memiliki satu teman pun. Terlalu menutup diri dengan semua orang. Bahkan, saat mendapat tugas kelompok Jessica memilih mengerjakannya sendiri. Untung saja otaknya bisa diandalkan untuk itu.

"Ya! Kerjakan tugasku!" Sebuah buku tulis melayang tepat pada wajahnya. Membuat Jessica memejamkan mata karena terkejut.

"Punyaku juga!"

Menghela napas, Jessica memunguti beberapa buku tugas milik kakak Seniornya. Otak yang pintar dan sifat pendiamnya selalu dimanfaatkan oleh banyak orang tak bertanggung jawab. Sering kali Jessica dipaksa untuk mengerjakan tugas oleh kakak Senior maupun teman seangkatannya.

Jessica selalu menurut. Tak mau memiliki masalah dengan satu orang pun di sekolah itu. Lagipula, mengerjakan tugas adalah hal mudah untuk Jessica.

Beranjak pergi, Jessica tak menyadari tatapan aneh yang Taeyeon lemparkan padanya. Mata itu terus mengikuti kemana Jessica pergi, hingga hilang dibalik lift.

"Kenapa kau tidak pernah membela adik kembarmu yang selalu ditindas itu, Taeyeon-ah?" tanya teman Taeyeon yang bernama Choi Sooyoung itu. Bingung karena Taeyeon terus membiarkan saudarinya sendiri selalu direndahkan.

"Dia yang ingin." Jawab Taeyeon singkat. Gadis itu hanya berpikir jika Jessica tak masalah dengan apa yang dia terima. Saudari kembarnya itu sampai saat ini masih baik-baik saja dan tak pernah melakukan protes apapun. Lalu untuk apa Taeyeon membelanya?

Sore ini Jessica sampai di rumahnya dengan wajah lusuh. Memasang wajah datarnya ketika mendapati sebuah mobil yang sangat jarang berada di garasi rumah. Porsche Panamera kesayangan ayah kandungnya.

Memasang wajah jengah, Jessica mulai melangkah memasuki rumah megah itu. Melewati begitu saja seorang pria dengan jas mahalnya sedang duduk santai di sofa ruang tamu.

"Bukankah sudah kubilang untuk berhenti memakai angkutan umum dan gunakan mobilmu, Jessica!." Gertakan itu membuat langkah Jessica terhenti. Memutar bola matanya.

Perbedaan Jessica dan Taeyeon lainnya terletak pada bagaimana mereka menikmati kekayaan Jung woo sung dan Jeon do yeon, Jika Taeyeon akan dengan senang hati menghabiskan dan menggunakan barang mewah yang diberikan orangtuanya, maka Jessica kebalikan dari gadis itu.

"Kau tahu jika Appa adalah salah satu donatur terbesar di Universitas itu. Jangan mempermalukan Appa dengan tingkahmu itu, Jessica."

Mendengar ujaran sang Ayah yang tampak menahan marah, Jessica memainkan lidahnya kesal. Lalu berbalik menatap Jung woo sung dengan kepala dimiringkan ke kanan.

Ego [Revisi + Hiatus]Where stories live. Discover now