Ten

148 29 49
                                    

Bel istirahat di sekolah itu berbunyi nyaring. Seluruh siswa tentu berlomba keluar untuk menuju cafeterian. Berburu makanan yang bisa mengobati rasa lapar mereka.

Ketika Soohyuk hendak melewati Taeyeon, gadis itu dengan cepat menahan lengan pria yang masih berstatus sebagai kekasihnya itu. Dalam hati Taeyeon bersyukur karena satu kelas dengan sang kekasih sehingga dia tak harus bersusah payah mencari keberadaan Soohyuk di sekolah itu.

"Kau menghindariku, Soohyuk-ah? Kenapa selama ini tak pernah menjengukku?" tanya Taeyeon dengan sendu. Lelaki itu bahkan tak bisa dihubungi lewat ponsel. Membuat Taeyeon gusar memikirkannya.

"Tanyakan saja pada mantan kekasihmu yang memukulku saat hendak menemuimu. Tanyakan juga pada kembaranmu yang melarangku untuk berdekatan lagi denganmu." Jawab Soohyuk datar, melepaskan tangan Taeyeon dari lengannya lalu berjalan tertatih keluar dari kelas di bantu sebuah tongkat.

"Jiyong? Jessica? Apa yang mereka lakukan pada Soohyuk?" gumam Taeyeon yang pikirannya kini dipenuhi oleh tanda tanya dan ketidak sukaan terhadap perlakuan Jiyong serta Jessica pada kekasihnya.

.......

Sekitar pukul tiga sore, Woosung menjemput kedua anaknya di sekolah. Dan saat ini, mereka sedang ada dalam perjalanan pulang. Dengan keheningan menguasai susana di dalam kendaraan mewah itu.

"Apakah kau mengalami kesulitan, Taeyeon-ah?" tanya Woosung menoleh ke belakang menatap Taeyeon yang duduk bersama Jessica. Sedangkan dirinya ada di kursi depan bersama seorang sopir.

"Tidak." Jawab Taeyeon datar, yang membuat Jessica mengalihkan pandangan kearahnya.

Saat menjemput Taeyeon di kelasya tadi, Jessica terus saja didiami oleh saudara kembarnya itu. Bahkan ketika Jessica bertanya, Taeyeon enggan menjawabnya. Padahal Jessica merasa tak melakukan kesalahan apapun.

"Taeyeon-ah, sebenarnya kau ini kenapa?" ketika Jessica bertanya, Taeyeon sama sekali tak menatap saudara kembarnya. Dengan tangan kanan meremas pelan. Yang tentu tak terlihat oleh Jessica karena tertutupi arm sling.

"Kau marah padaku?" Jessica tak lelah untuk membuat Taeyeon bicara padanya. Jika memang Jessica melakukan kesalahan, gadis itu akan memperbaikinya.

"Tae, jawab pertanyaanku. Diam tak akan menyelesaikan masalah."

Dengan susah payah, Taeyeon menoleh pada Jessica. Meringis pelan ketika rasa nyeri di lehernya mulai muncul. Ternyata cidera di tulang lehernya cukup parah sehingga cervical collar itu belum dilepas.

"Apa yang kau lakukan pada kekasihku?" tanya Taeyeon tajam, yang membuat Jessica mengerjit.

Gadis bermata Hazel itu diam sejenak. Mencerna perkataan Kakak nya dan mengingat-ingat apa yang sudah dia lakukan pada kekasih Taeyeon.

"Aku hanya menyuruhnya untuk menjauhimu." Ujar Jessica setelah mengingat apa yang dia ucapkan pada Soohyuk beberapa minggu lalu.

"Apa hak mu?" sentak Taeyeon tajam. Yang membuat seluruh penghuni mobil itu kaget. Terlebih pada Jessica yang lagi-lagi hatinya harus merasa sakit karena Taeyeon.

"Kau tidak berhak mencampuri urusan pribadiku, Jessica. Ku harap, kau tak mengulanginya lagi."

Saat itu, Jessica hanya diam. Ternyata, Taeyeon tak bisa menerima apa yang dilakukan Jessica. Padahal itu semua untuk kebaikan Taeyeon. Dan detik ini pula ia menyadari. Dia tak berarti apa-apa di hidup kakaknya itu jika dibandingkan dengan Soohyuk.

.......

Taeyeon merasa ada yang hilang di dalam dirinya. Perasaan hampa, ketika Jessica tak kunjung menemuinya di kamar. Sampai malam menjelang, bahkan Taeyeon terus menatap pintu kamarnya. Berharap Jessica muncul dengan buku pelajarannya seperti biasa.

Ego [Revisi + Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang