Three

143 26 36
                                    

🐨🐨

Karena merasa sudah mulai pulih, Taeyeon memutuskan untuk kembali bersekolah. Lagipula, satu hari penuh beristirahat sudah cukup untuknya. Terlebih, dia tak suka jika terus berdiam diri di rumah.

Mengenai Jessica, kembarannya itu tak terlihat sejak pagi tadi. Para maid bilang jika Jessica sudah berangkat sangat pagi ke sekolah. Tidak ada yang tahu sebabnya, karena mereka terlalu takut untuk bertanya pada Jessica.

Baru saja keluar dari rumah megahnya, Taeyeon dikejutkan dengan keberadaan Soohyuk di halaman rumah dengan motor kebanggaan kekasihnya itu.

Sejak malam dimana Soohyuk mengajaknya ke Club, Taeyeon tak pernah berhubungan lagi dengan Soohyuk. Lelaki itu menjadi sulit hanya sekedar untuk membalas pesan darinya.

"Soohyuk-ah, kenapa tidak menghubungi--- Awh~" Ucapan Taeyeon terhenti saat Soohyuk menarik tangannya dengan kasar. Tampak sekali jika lelaki itu tidak dalam suasana hati yang baik.

"Soohyuk-ah, ada apa? Kau marah?" tanya Taeyeon hati-hati, saat mereka sudah tiba di samping motor lelaki itu.

"Kau pikir? Siapa yang tidak marah jika kekasihnya pergi meninggalkannya dengan laki-laki lain?" Sentak Soohyuk marah. Dia masih sangat ingat bagaimana Jiyong menarik kekasihnya menjauh dan Taeyeon pun hanya diam tak melakukan perlawanan.

"Kau cemburu pada Jiyong? Oh ayolah, aku bahkan rela meninggalkannya untukmu. Bagaimana kau bisa berpikir seperti itu?"

Soohyuk tertawa sinis.
"Tapi dia terlihat masih sangat mencintaimu."

Taeyeon menghela napas lelah. Kekasihnya ini benar-benar pencemburu berat. Dia bahkan harus meninggalkan teman-teman lelakinya demi kenyamanan Soohyuk. Tetapi, itu tidak berlaku untuk Soohyuk. Lelaki itu enggan meninggalkan teman perempuannya sekalipun Taeyeon memintanya dengan tegas. Ada saja alasan yang kekasihnya itu keluarkan, dan berakhir dengan mengalahnya Taeyeon.

"Aku mohon jangan marah lagi. Aku janji tidak akan mendekati Jiyong," Taeyeon memohon dengan mata berkaca. Dia begitu mencintai Soohyuk hingga tak mau lelakinya itu marah.

"Naiklah jika tak ingin aku marah." Ujar Soohyuk datar. Mengenakan helm dan menaiki motornya. Barulah ketika Taeyeon sudah berada di atas motornya, Soohyuk menjalankan kendaraan roda dua itu keluar dari area rumah megah Taeyeon.

Yamaha R1M milik Soohyuk itu membelah jalanan Seoul dengan kecepatan tinggi. Dengan tubuh gemetar ketakutan, Taeyeon memeluk pinggang kekasihnya.

"Soohyuk-ah, bisakah kau pelankan laju motornya?" tanya Taeyeon dengan suara bergetar. Namun bukannya memelan, laju sepeda motor itu semakin kencang. Membuat jantung Taeyeon berdetak dua kali lipat.

"Soohyuk-ah, pelankan motornya! Kita bisa celaka!" Taeyeon mengeraskan suara. Berharap Soohyuk dengar dan bisa menuruti apa yang dia minta.

"Bukankah itu bagus? Kita bisa mati bersama dan kau tidak akan berdekatan lagi dengan si brengsek Kwon itu."

Tubuh Taeyeon menegang. Dia terkejut dengan apa yang diucapkan Soohyuk. Tidak bisa percaya jika kata-kata seperti itu akan keluar dari mulut kekasihnya.

"Soohyuk kau---"

Taeyeon sejenak menahan napasnya saat sebuah mobil container tiba-tiba muncul di hadapan mereka ketika sedang ingin melewati sebuah perempatan jalan.

Soohyuk yang terlalu terkejut tak sempat menarik rem motornya hingga pasrah saat Yahama R1M itu menabrak sisi samping container.

Keduanya tentu terpental cukup jauh mengingat kecepatan sepeda motor yang dikendarai kedua nya sangat kencang. Naas untuk Taeyeon, gadis itu mengalami luka yang cukup parah di kepalanya karena tak menggunakan helm.

Ego [Revisi + Hiatus]Where stories live. Discover now