twelve

206 30 22
                                    

Nyongaaannnn...
Maaf baru balik setelah sekian lama😁
Soalnya aku lagi fokus buat ngeSub video lama anak-anak SOSHI, dan kemaren aku udah mau up ni cerita tapi Mood aku drop gegara video yang udah aku sub dan udah mau ku ungguh ke Youtube tiba-tiba kehapus sendiri gegara eror apk nya 🤧🤧 dan maaf buat keterlambatan nya🥺🙏


.............................🌵🦋...............................

Minah memasuki kamar itu dengan wajah tegang. Berusaha mengendalikan perasaannya, Minah menghela napas lalu melangkah mendekati Taeyeon yang duduk bersandar pada kepala ranjang dengan gusar.

Sebelum mengunjungi kamar Taeyeon, Minah terlebih dahulu menyambangi kamar Jessica. Dimana di dalam kamar itu tak ada ketenangan sama sekali. Hingga akhirnya Woosung memerintahkan Minah untuk memberikan obat pada Taeyeon.

"Taeyeon-ah", waktunya minum obat dan tidur." Ujar Minah mulai menyiapkan tiga butir obat yang masih harus Taeyeon konsumsi.

"Bibi, aku tadi mendengar Appa berteriak. Wae geure?" tanya Taeyeon penasaran. Telinganya sangat jelas sekali menangkap suara Woosung yang meneriaki nama Jessica.

"Makan dulu obatmu."

Taeyeon menurut. Satu persatu pil pahit itu dia telan dengan cepat. Karena saat ini gadis itu sangat penasaran Lebih tepatnya khawatir jika sesuatu yang buruk menimpa kembarannya.

"Jessica kembali mendapat serangan asma." Ujar Minah setelah ketiga obat Taeyeon tertelan sempurna.

"M-Mwo?" pada posisinya saat ini, Taeyeon tampak semakin gusar. Ingin melihat, tapi dia tak bisa karena kamar Jessica ada di lantai dua. Minah pun tak akan bisa membantunya untuk sampai di atas sana.

"Jangan khawatir. Dia sedang ditangani oleh tuan Yunhoo."

Taeyeon terdiam. Dia tak bisa melakukan apa yang Minah suruh. Kambuhnya Jessica malam ini, pasti berhubungan dengan kejadian di kolam berenang sekolah mereka tadi.

Yunhoo selalu mewanti-wanti adik kembarnya itu untuk tidak kelelahan. Tapi nyatanya, Jessica bahkan dengan nekat memberi Taeyeon napas buatan. Sedangkan dirinya saja sudah memiliki napas yang minim.

"Taeyeon-ah, kau tahu? Yang Jessica lakukan untukmu adalah bentuk kepeduliannya. Jessica hanya ingin melindungimu dari rasa sakit. Jadi, kau tidak berhak marah padanya."

Ayahnya, bahkan Minah. Mereka berkata dengan kalimat yang mengandung arti sama. Dimana Jessica tak membiarkan Soohyuk mendekatinya lagi, karena lelaki itu adalah sumber rasa sakit Taeyeon.

"Coba kau ingat-ingat. Apakah kekasihmu itu sudah membuatmu bahagia? Apakah dia rela mengorbankan hal yang berharga untukmu? Apakah... Dia bisa menjagamu layaknya Jessica menjagamu?"

Gadis berambut hitam itu semakin tertekan akan rasa bersalahnya. Semua bayang-bayang Soohyuk berlaku seenaknya, kini mulai bermunculan di otak Taeyeon. Tak lama, terganti oleh berbagai kasih sayang Jessica yang diberikan untuknya semasa dia dalam keadaan terburuk.

"Ingatlah, siapa yang ada disampingmu ketika kau tak berdaya? Bahkan hanya dengan kalimat pendek Jessica, kekasihmu tak berani untuk datang lagi. Itu menadakan dia memang tak memperdulikanmu."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 30, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Ego [Revisi + Hiatus]Where stories live. Discover now