12 - LITTLE GIFT

8.2K 1K 61
                                    

Assalamualaikum teman-teman Pasukan Pembaca semua. Apa kabar? Semoga sehat selalu ^^

Sebelum baca OUR MARIPOSA part 12, aku mau infoin. Buat teman-teman yang ingin baca MARIPOSA PERTAMA VERSI FULL WATTPAD, teman-teman bisa baca di akun KARYAKARSAKU ya. Aku update MARIPOSA PERTAMA VERSI FULL WATTPAD SAMPAI PART EPILOG di Karyakarsa ^^ 

FOLLOW AKUN KARYAKARSAKU SEKARANG JUGA (lulukhf) ^^

FOLLOW AKUN KARYAKARSAKU SEKARANG JUGA (lulukhf) ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CARANYA :

- Langsung buka di web browser (safari atau chrome) kalian : www.karyakarsa.com/lulukhf

atau

-Download aplikasi Karyakarsa di Playstore atau Appstore lalu follow akun : lulukhf

DAN SELAMAT MEMBACA OUR MARIPOSA. SEMOGA SUKA ^^

*****

MASA KINI

Sepulang kuliah Acha memilih tidak langsung pulang, ia ingin makan malam di Apartmen Iqbal terlebih dahulu. Kinara, Mama Acha sedang pergi keluar kota selama dua hari. Maka dari itu, Acha tidak ingin langsung pulang.

"Mau makan apa?" tanya Acha ke Iqbal sembari membuka aplikasi delivery makanan di ponselnya.

Iqbal duduk di samping Acha, mendekatkan dirinya untuk bisa ikut melihat.

"Ada apa aja?"

"Banyak. Pizza, ketoprak, nasi padang, nasi goreng, ayam goreng. Iqbal pengin mana?"

"Udon aja," jawab Iqbal.

Acha menoleh ke Iqbal dengan kening mengerut.

"Tumben?" heran Acha. Sang pacar memang jarang memilih udon sebagai makan malam.

"Lagi pngin yang berkuah."

"Nasi dikasih air putih gimana?" goda Acha.

"Cha..."

"Katanya pengin berkuah."

"Buruan pesan."

Acha tertawa puas sembari mengangguk-angguk dan segera memesankan untuk Iqbal.

"Kalau gitu Acha juga udon. Tambah dagingnya dan snack-snacknya juga," seru Acha bersemangat.

"Jangan banyak-banyak," peringat Iqbal.

Acha mendecak pelan dan terpaksa mengangguk.

"Iya, Iqbal."

Iqbal terkekeh pelan, gemas melihat ekspresi ngambek Acha. Iqbal mengecup singkat rambut Acha.

"Pesan sesuka lo," ucap Iqbal mengalah.

"Katanya nggak boleh? Nanti kalau nggak habis Acha dimarahin Iqbal," sunggut Acha seperti anak kecil.

OUR MARIPOSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang