15 - MY DEAR

3.4K 326 10
                                    


MASA KINI

"Aku di depan rumah kamu sekarang."

Aha sontak bangkit dari kasurnya dan langsung membuka gorden jendela kamarnya. Benar saja, Acha dapat melihat sosok Iqbal tersenyum ke arahnya sembari melambaikan tangan.

Tanpa menunggu lama, Acha segera keluar rumah untuk menemui sang kekasih yang sangat ia rundikan.

*****

"Iqbal!!" teriak Acha sembari berlarian seperti anak kecil.

"Jangan lari, Cha," peringat Iqbal.

Acha tak mempedulikan ucapan Iqbal, ia semakin mempercepat langkahnya dan menghamburkan tubuhnya dalam pelukan Iqbal.

"Acha kangen sama Iqbal," seru Acha memeluk Iqbal seerat mungkin.

Iqbal terkekeh pelan, ia pun membalas pelukan Acha.

"Gue juga."

Acha melepaskan pelukanya, menatap Iqbal dengan bingung.

"Katanya pulang lusa?"

Iqbal tersenyum kecil.

"Kasihan ada yang kangen banget sama gue."

Acha berdecak pelan dengan menunjukan raut sebal.

"Iya, Acha kangen banget sama Iqbal. Bangetnya nggak bisa diukur. Puas?"

Iqbal mengangguk, tangannya mengacak-acak pelan rambut Acha.

"Puas."

Tangan Iqbal turun meraih tangan kanan Acha dan mengenggamnya erat.

"Sudah makan?" tanya Iqbal.

"Sudah. Tadi Iqbal nyuruh Acha makan, Acha langsung makan. Meskipun nggak banyak," jawab Acha.

"Gue belum," aduh Iqbal.

"Kenapa belum?"

"Biar cepat ketemu kamu."

Acha tak bisaa menyembunyikan pipinya yang berubah merona karena jawaban Iqbal yang terdengar sangat manis.

"Iqbal mau Acha temenin makan?"

"Mau."

"Iqbal mau makan apa?"

"Lo mau apa?"

"Kok tanya Acha? Kan Iqbal yang makan."

"Gue lagi pengin makan apapun yang lo pilih."

Acha berpikir sebentar, mencarikan menu yang disukai sang pacar.

"Nasi goreng nggak baik buat malam hari. Gimana kalau nasi padang?"

"Bukanya dua-duanya sama nggak baiknya?"

"Kalau nasi padang masih baik. Karena lebih enak dan beragam menunya," alibi Acha.

Iqbal tertawa mendengarnya. Ia pun mengangguk menurut.

"Ayo kita makan."

*****

Setelah mengambil jaket dan dompet, Acha langsung masuk ke mobil Iqbal dan memakai sabuk pengamannya. Iqbal mengamati Acha sebentar.

"Lo nggak ganti baju?" tanya Iqbal menatap Acha masih mengenakan piyama tidur dengan motif sapi.

Acha menatap bajunya sendiri.

"Emang kenapa baju Acha?" tanya Acha balik seolah tak mempermasalahkan baju yang dikenakannya.

OUR MARIPOSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang