14 - WAITING YOU

11.3K 1.1K 86
                                    


MASA KINI

Acha tak mau melepaskan tangan Iqbal, sorot matanya dipenuhi rasa tidak rela. Hari ini Iqbal harus pergi ke Prancis karena permintaan dari kakek Iqbal. Acha pun baru dikasih tau Iqbal semalam. Dan, tentu saja Acha sangat kaget mendengar kabar tersebut.

"Cha, gue haruscheckin," ucap Iqbal entah sudah berapa kalinya berpamitan dengan Acha.

Acha memajukan bibirnya, kedua mulai terasa panas.

"Iqbal beneran nggak lama di Prancis?" tanya Iqbal.

"Nggak, hanya tiga hari."

"Beneran cuma tiga hari?"

"Iya, Cha."

"Kalau Acha kangen gimana?"

"Kita bisa videocall, Cha."

"Kalau Acha masih kangen?"

Iqbal tersenyum kecil, langkahnya mendekat. Tanagan kiri Iqbal menyentuh pipi Acha lembut.

"Gue akan segera pulang."

"Beneran?"

"Iya Natasha."

Acha melebarkan kedua tangannya.

"Peluk Acha dulu."

Iqbal mengangguk dan segera memeluk Acha seerat mungkin. Untuk beberapa saat Iqbal membiarkan Acha meluapkan rasa kesedihannya.

"Iqbal nggak boleh tergoda sama cewek manapun. Cuma Acha yang paling cantik dan yang paling sayang sama Iqbal. Ngerti?" peringat Acha dalam pelukan.

"Ngerti."

Acha melepaskan pelukannya, sorot matanya berubah tajam.

"Kalau ada yang minta nomer telfon Iqbal, harus bilang apa?"

Iqbal terkekeh pelan, masih saja sang pacar menggunakan jurus tersebut.

"Iqbal jangan tertawa! Buruan jawab!"

"Maaf, ponsel saya rusak," jawab Iqbal.

Acha mengangguk puas.

"Kalau ada yang mau ajak Iqbal keluar jalan-jalan, harus bilang apa?"

"Maaf saya sibuk."

Acha mengangguk kedua kalinya dan bersiap memberikan pertanyaan terakhirnya.

"Kalau ada yang bilang suka ke Iqbal, harus bilang apa?"

Iqbal mengelurkan tangannya dan mengacak-acak pelan rambut Acha.

"Maaf saya sudah punya pacar yang cantik bernama Natasha."

Senyum Acha mengembang lebar, sangat puas mendengar jawaban sang pacar. Untuk kedua kalinya Acha memeluk Iqbal.

"Iqbal hati-hati di jalan. Sampai sana langsung telfon Acha, ya."

Iqbal membalaspelukan Acha.

"Iya, sayang."

Setelah itu, Iqbal melepaskan pelukan Acha dan berpamitan untuk terakhir kalinya.

"Aku berangkat ya," pamit Iqbal.

Kali ini Acha pun hanya bisa mengangguk pasrah, merelakan kepergian Iqbal selama beberapa hari. Acha tau dia pasti akan sangat merindukan cowok itu walaupun hanya berpisah selama tiga hari.

OUR MARIPOSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang