PART 1 : KEINGINAN ANEH

237 21 12
                                    

Moon Taeil, laki - laki berusia 24 tahun dengan rambut sehitam jelaga itu menatap lurus ke arah laki - laki lain yang ada di hadapannya. Meski laki - laki yang duduk di hadapannya ini memakai topeng, ia tetap yakin jika orang yang duduk di hadapannya adalah laki - laki. Memang mudah membuat payudara palsu untuk mengelabui, tetapi sulit untuk menghilangkan jakun yang masih menggantung di tempatnya. 

“Silahkan ungkapkan apa tujuan anda datang kemari, akan kami wujudkan semuanya,” ucap si laki - laki bertopeng. 

Taeil tidak segera menjawab, ia menarik nafas dalam - dalam, tangannya terjulur mengambil teh melati di hadapannya dan meminumnya dengan perlahan. Hanya dari gerakan tangan Taeil saja, orang - orang akan tahu jika Taeil bukan orang biasa, bukan orang dari strata sosial rendah, memiliki kasta tinggi dan mungkin hampir yang ‘tertinggi’.

“Jika anda masih ragu, bisa datang kembali besok atau lusa.. at…”

“Apa kau benar bisa mewujudkan apapun?” tanya Taeil memotong ucapan laki - laki dihadapannya. 

Laki - laki bertopeng di hadapan Taeil menyunggingkan senyuman lebar. Topeng yang hanya menutupi bagian mata memang kebetulan sekali membuat Taeil bisa melihat senyuman si laki - laki dihadapannya ini. 

“Tentu… apapun.. apapun yang anda inginkan, saya bisa mewujudkannya,” kata si laki - laki bertopeng. 

“Apa menurutmu aku ini tidak menarik?”

Pertanyaan Taeil kali ini membuat laki - laki bertopeng benar - benar terdiam. Tidak ada senyuman dan sepertinya dibalik topeng si laki - laki benar - benar memikirkan hal yang baru saja ditanyakan oleh Taeil. 

“Usiaku sudah 24 tahun dan aku belum pernah memiliki kekasih sama sekali,” kata Taeil. 

“A… anda ingin seorang kekasih, bisa saya ca….”

“Tidak… tidak… kalau kekasih aku bisa mendapatkannya dengan sedikit uang dan kekuasaan yang aku miliki,” Taeil lagi - lagi memotong ucapan si laki - laki bertopeng. 

“Lalu?? Apa yang anda inginkan?”

“Aku ingin tahu seberapa menariknya diriku ini,” Taeil merebahkan tubuhnya pada punggung kursi dengan tangan terlipat dan terlihat berfikir keras. Senyumannya kemudian tercipta dan tatap matanya kembali mengarah pada laki - laki bertopeng, "Buatkan aku sebuah acara pelelangan dalam skala kecil namun hanya orang - orang kaya dan konglemerat saja yang kau panggil… aa… tentu saja keluargaku jangan.”

“Apa yang akan dilelang?” tanya si laki - laki bertopeng.

“Aku….” jawab Taeil dengan senyuman lebar. 

Si laki - laki bertopeng hanya diam saja, tetapi memang dugaannya tidak pernah salah. Semakin kaya seseorang maka akan semakin aneh pola pikirnya. 

@@@@@

Taeil memilih mengabaikan dua pasang mata yang menatapnya dengan aneh, ditambah mulut menganga mereka yang sepertinya sudah bersiap untuk memarahinya. 

“Kau sudah gila Moon Taeil,” ucap Kim Suho yang menggelengkan kepala sembari masih tidak lepas menatap kearah Taeil. Setelah beberapa saat, karena masih tidak ada jawaban apapun baik dari Taeil maupun dari sahabatnya yang lain, Suho segera menatap kearah perempuan berambut pendek yang duduk disampingnya, “Hyunbin marahi dia…”

“Kita juga ikut yuk Suho,” kata Hyunbin. 

Suho semakin mendelik mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Hyunbin. Ia menjerit keras sampai para pengunjung kafe yang lain menatap ke arah mereka. 

“Jangan ikut - ikutan gila Hyunbin… bagaimana kalau yang mendapatkan lelang tertinggi adalah om - om bau dan jelek dan botak dan gendut….” Suho rasanya sudah ingin menangis. Taeil seharusnya paham jika Hyunbin memiliki banyak pemikiran aneh, ini malah Taeil lebih dulu mengungkapkan pemikiran anehnya. 

PertaruhanWhere stories live. Discover now