PART 6 : PERTAMA JOHNNY - TAEIL

128 12 7
                                    

Taeil dan Johnny berdiri didepan ranjang milik Haechan. Keduanya menatap pada Haechan yang terlelap tidur.

“Dia tidak akan terbangun dalam waktu cepat kan,” kata Taeil yang  berusaha menahan pekikannya ketika tiba - tiba saja Johnny mengendong tubuhnya. 

“Kita selesaikan dengan cepat,” kata Johnny. 

Taeil melingkarkan tangannya pada Johnny, “Apa kau menganggapku murahan?”

Sembari melangkah keluar dari kamar, Johnny menatap ke arah Taeil, “Kenapa?”

“Karena aku mau saja membantumu…”

“Bagus kan membantu itu,” Johnny membuka pintu kamarnya sendiri dengan kakinya, melangkah masuk semakin dalam dan meletakkan tubuh Taeil diatas ranjang, “Lagipula jarang sekali ada yang bisa menolak pesonaku.”

Taeil memasang wajah kurang senang, tapi karena sudah terlanjur dia diam saja melihat Johnny melepaskan pakaian dan memang benar dugaannya jika tubuh Johnny memang gagah, dengan sixpack yang membuatnya tertegun. Sayangnya, Taeil tidak bisa terlalu lama memandangi tubuh Johnny karena Johnny mendekatkan wajahnya pada Taeil. 

Taeil merasakan bibir Johnny melumat lembut pada bibirnya. Awalnya dia tidak membalas apapun sampai kemudian ia memilih membalas lumatan bibir Johnny. 

Dua bibir akhirnya saling berpagut dalam hangatnya dua lidah yang ikut beradu. Johnny dan Taeil benar - benar tidak mau kalah dalam kegiatan saling melumat bibir pasangan, walau pada akhirnya Taeil menyerahkan diri ketika Johnny melesakkan lidah ke dalam rongga mulutnya. Taeil membiarkan lidah Johnny bergerak liar di dalam rongga mulutnya.

Tangan Johnny segera mulai bergerak, mengambil tangan Taeil dan mengeluskan pada penisnya yang sudah mengeras. 

Ciuman diantara Johnny dan Taeil terlepas dan Taeil dengan cepat tanpa perlu di komando bergerak merangkak di antara paha Johnny yang sudah sibuk membuka celana. Mata Taeil segera di manjakan dengan penis besar dan panjang, memang produk luar negeri selalu lebih bagus ya.. walaupun sepertinya Johnny orang Korea asli atau mungkin karena besar di luar negeri jadinya membesar menyesuaikan lingkungan. 

“Kau sedang memikirkan apa Taeil?” tanya Johnny yang cukup aneh ketika melihat Taeil hanya menatap pada penisnya. 

Taeil menggelengkan kepala, ia tersenyum kearah Johnny sembari mengelus lembut pada penis Johnny, “Hanya sedang memikirkan sesuatu saja.”

“Jangan terlalu banyak berfikir.. bahaya nih kalau Haechan keburu bangun,” kata Johnny. 

“Oh iya lupa…” Taeil menjilati ujung penis milik Johnny, memiliki bau yang familiar, bukan sesuatu yang menjijikkan atau membuat Taeil mual namun sesuatu yang malah membuat Taeil dengan penuh semangat membuka mulutnya dan memasukkan penis Johnny kedalam mulutnya. 

Taeil menggerakkan kepalanya maju mundur, membuat penis Johnny keluar masuk di mulut hangatnya. Taeil memasukkan penis Johnny hingga kedalam ujung tenggorokannya dan menghisap - hisap penis Johnny dengan lidahnya yang sudah sangat profesional ia berhasil membuat Johnny mengerang nikmat. 

Taeil mengeluarkan penis Johnny dari dalam mulutnya dan kali ini Johnny yang bergerak. Tangan Johnny bergerak menidurkan tubuh Taeil, jari jemari Johnny bergerak cepat melucuti pakaian dan celana Taeil hingga benar - benar telanjang. 

Johnny terdiam, tidak langsung menubruk pada Taeil meski sudah telanjang di hadapannya. Ia baru menyadari jika Taeil begitu manis, begitu menggodanya, begitu tampan dan juga begitu membuatnya terpesona. 

“Johnny.. jangan diam saja.. aku mau diapakan ini.. jangan diam saja…” kata Taeil yang sempat terkejut ketika Johnny bergerak keatas tubuhnya, namun bukan untuk langsung memasukkan penis, melainkan untuk mencium lembut pada keningnya. 

Taeil dan Johnny saling tatap, tanpa kata - kata apapun, keduanya merasakan sesuatu yang sama di dalam hati mereka. Debaran pada jantung yang sama. Perasaan cinta yang sama. Perasaan sayang yang sama. Muncul di saat yang aneh memang tapi.. begitu muncul dan harus muncul. 

Johnny menciumi lembut pada pipi dan leher Taeil hingga kemudian ia menggesek pelan penisnya pada lubang anal Taeil yang akhirnya basah karena terkena precum dari penisnya. 

“Aku masukkan ya…” kata Johnny.

Taeil menganggukkan kepala, ia sedikit meringis ketika merasakan kepala penis Johnny mulai masuk kedalam lubang analnya. Perasaan baru saja ia menganggukkan kepala kenapa sudah dimasukkan saja. 

Johnny memasukkan pelan - pelan apalagi melihat Taeil yang seperti menahan sakit, “Tahan sebentar.. memang agak susah ini masuknya.”

“Pelan - pelan… anggh… aah… ahh… pel… aahh..”

Taeil merasakan penis Johnny akhirnya masuk sempurna di dalam lubang analnya. Johnny tidak langsung bergerak, tangannya memilih untuk mengusap lembut pada pipi Taeil.

“Bergeraklah…” kata Taeil.

Johnny tersenyum, ia pelan menggerakkan pinggulnya, menggerakkan penisnya dengan pelan sampai kemudian ia melihat ekspresi Taeil yang membaik, Johnny mulai bergerak dengan tempo lebih cepat. 

“Aaah.. ahh.. enggh.. aah… John.. aaah…”

“Enak sekali… punyamu sempit sekali…” Johnny bergerak dengan tempo dan hentakan yang lebih cepat. 

Johnny memelankan tempo hanya untuk membalikkan tubuh Taeil, ia menindih tubuh Taeil dengan tubuh kekarnya. 

“Aahh..” Taeil merasakan penis Johnny semakin menusuk dalam ke lubang analnya, apalagi dengan tubuh Johnny yang menindih pada tubuhnya. 

Dalam posisi ditindih seperti ini, Taeil pasrah saja menerima tumbukan - tumbukan penis Johnny. Ia merasakan penisnya mulai berkedut - kedut dan akhirnya mencapai puncak kenikmatannya tanpa bilang pada Johnny karena terlalu sibuk mendesah. 

Sementara itu Johnny terus menumbuk lubang anal Taeil, untuk beberapa saat ia terus menumbuk pada lubang anal Taeil sampai akhirnya merasakan penisnya berkedut - kedut. 

“Aku keluarkan didalam ya…” kata Johnny.

“Terserah kau saja.. anggh.. aahh..” Taeil ikut mendesah panjang ketika merasakan semen hangat Johnny memenuhi lubang analnya. 

Johnny menjatuhkan tubuhnya diatas tubuh Taeil, ia belum mengeluarkan penisnya dan memilih untuk menciumi pipi Taeil.

“Terima kasih…” ucap Johnny. 

Taeil tersenyum lebar, ia menolehkan kepala menatap pada Johnny yang juga tersenyum padanya. Taeil mendekatkan wajah pada Johnny dan mencium lembut pada bibir Johnny. 

“Terima kasih juga..” balas Taeil. 

Johnny yang lama - lama menjadi gemas pada Taeil menghujani bibir Taeil dengan kecupan - kecupan bibirnya. Johnny baru saja berpikir untuk ronde kedua ketika..

“Appa!!! Eomma!!! Huuuuwaaaaa!!!!!!!!!”

Johnny dan Taeil sama - sama langsung menoleh ke arah pintu, suara tangisan Haechan jelas tidak bisa diabaikan. 

“Aku tidak mau tidur sendirian!!! Huwaaaa!!!!!!!” 

“Iya sayang.. sebentar…” Johnny akhirnya mencabut penisnya. Memunguti pakaiannya.

Sementara itu Taeil langsung berlari menuju ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri. 

PertaruhanWhere stories live. Discover now