23. Senang Punya Ayah.

662 41 5
                                    

Junior memintanya untuk memikirkan, sepanjang malam Mahes tidak bisa tidur lantaran masalah ini.

Dia tidak mau menyusahkan Junior, juga tidak mau kalau harus ikut dengan saran Yugo.

Pergi sendiri tanpa tahu tujuan yang jelas dan tidak punya apa-apa, juga bukan pilihan yang baik karena itu akan membahayakan dia dan bayinya.

Stres yang seperti ini membuat Mahes turun lagi kondisinya. Bahkan dia sempat mengalami perdarahan.

Malam itu kembali Mahes harus lihat seperti apa perjuangan Junior untuk menjaganya. Dari sini dia menyadari bahwa membutuhkan bantuan kakak angkatnya itu.

Paginya, dia dengar kabar kalau Yugo akan berencana untuk memindahkan Mahes ke rumah sakit yang lebih besar supaya dia dapatkan perawatan yang lebih baik.

Mahes tidak akan mau berurusan lagi dengan Yugo. Dia mau Junior membantunya lagi kali ini. Dan, satu-satunya jalan yang paling memungkinkan saat ini untuk mereka lakukan adalah menikah. Walaupun ini hanya sebuah status, tetap ini akan berguna daripada Mahes harus melahirkan tanpa suami juga terancam kehilangan bayinya.

Mahes mau menikah dengan Junior. Dia sangat percaya pemuda itu untuk bisa menjaganya sampai nanti anaknya lahir dan Mahes tahu sendiri bagaimana harus merawat bayi itu.

Karena kondisi yang terdesak, Junior memutuskan untuk menikahi Mahes secepatnya. Dia dapat bantuan dari Asih untuk bisa menemukan siapa saja orang yang bisa membuat mereka sah menikah.

Setelah dapatkan saksi dan wali hakim, Junior datangi rumah penghulu meminta bantuan supaya antara dia dan Mahes bisa dinikahkan secara agama.

Perjuangan Junior untuk dapatkan penghulu yang mau menikahkan dia dan Mahes secara agama. 

Dia dicecar pertanyaan kenapa usia pengantinnya masih sangat muda sampai dipaksa untuk mengakui keadaan Mahes saat ini.

Saat tahu bahwa calon pengantinnya sudah hamil, penghulu tersebut menolak. Dia tidak mau menanggung dosa krena perbuatan mereka.

Junior mati-matian menjelaskan kalau ini bukan seperti yang kebanyakan terjadi. Dia menikahi mahes untuk menyelamatkan  bayi yang ada dalam kandungan supaya tidak dipisahkan dari ibunya atau sampai digugurkan.

Junior bahkan rela berlutut. Dia juga bersumpah kalau tidak akan macam-macam dengan mahes karena bagi pemuda itu Mahes bukan perempuan yang disukainya. dia marni melakukan ini karena bayi yang ada dalam kandungan gadis tersebut adalah anak akalnya.

Hampir ditolak, akhirnya Junior disetujui untuk menikah dengan Mahes. Dengan catatan dia bisa pegang apa yang diucapkannya. 

Junior yakin dia bisa pegang omongan. Maheswari bukan tipe wanita yang dia sukai. Dia lakukan ini demi menyelamatkan anak Yugo dan suatu saat bisa membuktikan kalau apa yang mereka pikirkan tentang Yugo selama ini tidak sepenuhnya benar.

Pernikahan dilangsungkan di rumah sakit. Setelah ijab dilangsungkan, mereka mendapatkan surat pernyataan bahwa sudah sah menikah secara agama tanpa catatan sipil.

*

Mahes meringkuk. Junior bilang sore ini dia sudah bisa pulang karena kondisinya membaik. Ketika tidak ada yang memperhatikan, diam-diam air matanya mengalir.

Derit pintu terdengar, buru-buru dia menyeka air mata.

“Gue baru tebus vitamin dan obat lo, Hes.” Junior langsung bicara tanpa tedeng aling-aling begitu dia masuk ke ruang perawatan Mahes. “Sore ini kita bisa pulang, aku udah suruh orang buat bersihin rumah kamu jadi bisa nyaman ditempati.”

Mahes berbalik, menyunggingkan senyuman pada Junior. “Makasih ya, Kak Jun …” Suaranya serak matanya juga sembap. Dia tidak bisa menutupi kalau sedang menang jadi.

Junior tercenung sejenak. “Lo nangis?”

Mahes tidak mungkin bohong pada Junior. Mau disanggah bagaimanapun juga yang terlihat saat ini sudah sangat jelas.

“Lo sedih harus nikah sama gue?”

Mahes menggeleng. “Aku malah makasih banget, Kak Jun udah nolongin aku. Paling nggak, nanti kalau anak ini lahir, aku merasa dia  sempat punya ayah."

“Ya ampun.” Junior tertawa sembari memamerkan barisan giginya. “Sampai dia besar juga bakalan tetap gue akui  kok, sebagai anak. Udah, lo nggak usah beban.”

Mahes mengangguk.

“Satu lagi,” tambah Junior. “Lo nggak usah takut gue bakal macam-macam. Walau gue sama lo udah pegang surat nikah, nantinya kita bakal tidur terpisah.” Karena tujuan Junior menikahi Mahes adalah agar bisa menjaganya tanpa perlu takut ada orang yang memandang mereka sebagai pasangan kumpul kebo.

Mahes yang duduk di bed hospital.

Junior menempatkan tangan di kepala Mahes. "Nah, kan sekarang gue sudah jadi suami lo. Ya … walau cuma suami di atas kertas, tapi kan, ya tetap aja gue ini suami lo.” Untuk sejenak tatapan mereka saling mengunci. “Mulai sekarang, lo, kalau ada butuh apa-apa atau ada sesuatu yang harus gue tolong bilang. Karena apa?”

Mahes menelan Saliva, jantungnya berdegup hebat disentuh Junior begini.

“Karena gue suami lo. Inget, ya. Nggak boleh lo diem aja kalau ada apa-apa. Paham,?”

Mahes mengangguk lagi untuk kesekian kali. “Paham?”

Junior menegakkan tubuh, dia tersenyum hangat. Mahes merasakan debaran yang sangat hebat dalam dadanya dan tanpa diduga, bayi daam perutnya bergerak lebih aktif.

Apa, dia senang punya ayah?


MaheswariWhere stories live. Discover now