33. Ada Aku

2K 105 29
                                    

Semua yang dikatakan Asih, tidak ada satu pun yang disangkal oleh Yugo. Rasa sakit emosional Junior menjalar ke seluruh tubuh. Meski, kakaknya beralasan kalau dia melakukan ini demi Junior dan Kasa anaknya, ini tidak bisa dimaafkan.

Yugo beralasan sebagai kakak harus ada satu hal yang dia korbankan dalam hidup ini demi membuat adiknya bisa berubah lebih dewasa dan jauh lebih baik. Yugo sengaja menjauhkan Mahes dari Junior karena perempuan itu akan membuatnya susah. Junior akan kehilangan banyak kesempatan baik hanya karena bertengkar dengan orang tuanya.

Dia mengalah kalau sampai harus dutuduh sebagai orang yang paling kejam dan tidak punya perasaan. Demi melihat Junior yang sekarang.

Junior sakit hati. Jika tidak ingat kalau ada kasa di antara mereka mungkin Junior makan memutus hubungan persaudaraan di antara mereka.

🍒

Junior masuk ke kamar Kasa. Dia memeluk putranya, mengecup kening anak kesayangannya.

"Kita akan cari ibu. Kita akan bawa pulang ibu ...."

Kasa menggeliat. Dia lelap, hanya bisa merasakan hangat tubuh Junior tanpa sanggup membuka mata.

Sebulan setelahnya, dengan perjuangan yang besar dibantu jasa pencari orang juga media sosial Junior menemukan informasi di mana Mahes sekarang.

Dia berada di sebuah kota kecil. Bekerja sebagai tukang cuci rambut. Orang-orang mengenalnya sebagai si cantik penggoda. Meski dia tidak pernah melakukan apa-apa. 

Ya, Mahes adalah objek bagi lelaki gatal untuk menggoda. Entah dengan mencolek paha atau meremas bokong wanita itu tanpa izin.

Mereka tidak peduli sekalipun Mahes bilang dia orang baik, hanya ingin bekerja. Perempuan yang tidak punya keluarga, tinggal sendiri apa gunanya kalau bukan digoda. Mahes bertahan karena dia butuh uang untuk bertahan hidup.

Siang itu, pengunjung di salonnya ramai. Mahes melayani seorang wanita yang ingin mencuci rambut. Dia fokus dengan pekerjaanya sampai seorang anak kecil berlari memegang kakinya.

Mahes membungkuk sedikit untuk bicara dengannya. "Anak kecil, kenapa main sendiri?" 

Di detik setelah dia bertanya, Mahes merasakan getaran hebat di dadanya. Wajah anak di hadapannya, mengingatkan pada wajah bayinya. Jika mereka bersama, mungkin seperti ini dia sekarang.

"Aku nggak sendirian. Aku dengan ayahku." Dia menyeringai.

"Jangan lari-lari di sini, nanti bisa jatuh." Mahes menyetuh wajahnya."Mana ayahmu?"

"Itu." Dia berbalik untuk menunjuk laki-laki yang menatapnya pilu

"Mahes ...." Dia bergumam.

Mahes membeku melihat sosok yang tidak asing lagi. Jika Junior ayah anak ini, berarti ada wanita lain dalam hidupnya atau anak ini anak Mahes yang bersamanya?

Seulas senyum pilu muncul di wajah Junior. Mahes tidak kuasa melihatnya. Dia juga malu dengan keadaannya sekarang.

Perempuan itu menerobos keluar, mengabaikan Junior juga  teriakan pemilik salon karena dianggap kurang ajar pergi begitu saja.

"Mahes!" Junior mengejarnya yang berlari. "Mahes!" Laki-laki itu kembali berseru saat berhasil menarik Mahes dalam pelukannya.

Mahes merasa seolah-olah ada sebutir obat masuk ke tubuhnya, mengobati rasa sakit yang mendera selama ini. Tapi, kenapa? Kenapa Junior sangat lama datang?

"Aku menunggu kamu. Cuma untuk bisa bilang kalau aku terpaksa pergi." Sekarang kalau dia menerima pelukan ini, apakah omongan tentang dirinya sebagai perempuan gampangan akan tersebar lagi?

"Enam tahun ... enam tahun menunggu, kamu baru datang, Kak." 

Junior mengangguk. Dia yang salah. Dia yang egois. Harusnya dia mencari Mahes secepatnya. Dia tidak bisa mengusap air mata yang terlalu deras itu. Sebuah kecupan di kening mungkin bisa mengurangi perihnya.

Mahes terisak kencang. Dia pikir tidak akan melihat Junior lagi. Dia kira ... semua yang dirasakannya hari ini cuma akan jadi mimpi.

"Ibu?" 

Mahes kaget. Suara itu terdengar begitu merdu, menelusup ke jiwanya. Tatapan bingung perempuan itu membuat Junior mengangguk.

"Dia Kasa. Angkasa anakmu."

"A-nakku?" Tangannya gemetar saat menyentuh wajah Kasa. Anaknya yang manis. Buah hatinya yang selalu dirindukan. Dia benar ada di sini?

Dia merasakan sakit di hatinya saat memeluk Kasa setelah enam tahun tidak bisa bertemu.

"Aku ayahnya, Mahes. Aku yang jadi ayah."

Mahes tidak tahu harus apa. Setelah ini mungkin dia harus pergi lagi dari hidup mereka. Orang kotor seperti dirinya mana pantas untuk Junior.

Tapi, pikiran itu segera bisa dipatahkan saat Junior tanpa ragu memeluk Mahes kembali.

"Aku masih sendiri, Mahes. Alasan selama enam tahun ini aku menutup diri dari siapa pun karena aku merasa masih memiliki istri."

Mahes tercengang. 

"Kamu." Junior menegaskan.

Ujung jari laki-laki itu mengusap air mata Mahes. "Jangan takut ditinggal sendiri, aku nggak akan tinggalkan kamu."


MaheswariWhere stories live. Discover now