31

66 13 0
                                    

31 -Feelings They Held Back.

Kecupan lembut terasa di bibir Jian, tetapi Jian malah mendorong Sean menjauh.

"Sialan lo!" Jian berteriak.

Plak

Satu tamparan jatuh di pipi Sean.

"FIRST KISS GUE!!" teriakan Jian lantas membuat semua temannya menoleh.

"Ya maaf, khilaf" Sean beralasan.

"KHILAF DARIMANANYA LO SETANN!!" amarah Jian semakin menjadi jadi, Sean pun dengan gesit berlari dari hadapan Jian.

Jian tak akan membiarkan Sean lewat begitu saja, akhirnya terjadi lah drama kejar kejaran dengan diiringi omelan Jian yang lebih seram daripada guru galak disana.

"Videoin coba" Celetuk salah satu temannya disana, yang benar-benar ia lakukan.

Mereka pun berhenti di koridor yang tertutup, sama sama kewalahan dengan kelakuan mereka berdua.

"Anjing lo" Jian berbisik dengan nada membunuh.

Sean hanya tertawa, seolah olah ia tidak merasa bersalah.

"Kalau lo kesel, tampar aja gue."

—❣

Di sisi lain, Sean masih kesakitan karena pipinya ditampar berkali-kali hingga mampus dengan Jian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di sisi lain, Sean masih kesakitan karena pipinya ditampar berkali-kali hingga mampus dengan Jian.

Pipinya seketika menjadi tomat.

-❣

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-❣


"Hahaha, serius lo Ji?" Areta tertawa seraya ia bertanya.

"Yaiyalah, ngapain gue ngarang Sean nyium gue" Jian membalas dengan ekspresi cemberut.

"Yahh kasiann, first kiss nya diambil sama musuh bebuyutan" Areta lanjut tertawa dengan kencang di saat jam pulang itu.

"Ah diem lo!" Jian menjadi semakin badmood.

"Udah ah, gue udah dijemput, moga moga first kiss lo diambil sama cowo selain Theo!" Jian mengejek.

"Dih?" Areta mendengar itupun menjadi cemberut juga.

Saat motor jemputan Jian melaju, Areta mengalihkan fokusnya ke arah sosok Theo yang ternyata tak jalan sendiri seperti biasanya.

Ia ditemani oleh Yola, mereka terlihat bahagia berdua, tertawa bersama, cukup membuat Areta cemburu.

Sementara Areta tak bersama siapa siapa diseberang sana.

Mereka semakin dekat berdua, bahkan Theo membawakan barang barang milik Yola.

Rasanya hatinya ingin loncat keluar saja, Areta sangat berapi-api melihat mereka berdua, padahal ia yang menyukai Theo.

Bukankah Theo juga bilang kalau ia tak suka dengan Yola? Areta merasa sangat dibohongi, apa apaan mereka?

Theo akhirnya memberi barang barang Yola kembali, karena ternyata jemputan Yola sudah datang, mereka pun saling berpamitan satu sama lain.

Klimaksnya adalah ketika Theo merapikan rambut Yola yang berantakan tertiup angin.

Ternyata Theo memperlakukan semuanya sama ya?

Areta mencoba untuk tidak melihat mereka lagi, adanya hanya membuat dia sakit hati.

-❣

Areta kebingungan dengan apa saja yang terjadi dengan kehidupannya belakangan ini, banyak hal terjadi begitu saja.

Seolah olah ini cerita novel saja.

Areta tak mengambil semuanya begitu serius, toh hubungannya dengan Gilang sudah selesai.

Semuanya akan berlalu kan?

Areta harap begitu.

Dan ia berencana untuk move on dari Theo.

TBC-❣

HEART RACES [양정원-ON GOING]Where stories live. Discover now