13. Basketball

3.2K 487 47
                                    

"Karena guru olahraga kalian sedang cuti melahirkan. Jadi saya diminta untuk menggantikan beliau, " ucap si wali kelas, pak Eko dengan sebuah bola basket di tangannya.

"Tapi pak guru yang sebelumnya kan cwk-"

"Udah, diem. " Potong pak Eko sebelum muridnya bertanya hal yang lebih aneh lagi.

"Hari ini kalian akan bermain basket. Bermainlah secara berkelompok dan ikuti aturan dalam permainan bola basket!"

[Name] tidak yakin teman-temannya akan mengikuti peraturan tersebut.

"Permainan dimulai!!"

Priiit!!

"Eum.. Guys??"

Sekarang kondisinya, Amu yang memegang bola basket dikelilingi oleh semua pemain yang ada di lapangan. Terutama kelompoknya sendiri. Ruang gerak Amu benar-benar terbatas sekarang.

"Kalian ngapain????" tanya Amu panik diantara teman-temannya yang menatap Amu seperti seorang predator.

"Ngerebut bola."

"Oper kesini."

"BAGI SINI BOLANYA!!"

"ALLAHUAKBAR GA GITU MAINNYA GUYSS!!"

"UPI! VAN-VAN! KITA KAN SATU KELOMPOK KENAPA KALIAN IKUTAN NGEREBUT BOLANYA?!!"

"BODO AMAT! OPER SINI BOLANYA!"

"BOLANYA PUNYAKU!"

"PERKELOMPOK WOYYY!

Rusuh deh.

Dan mereka semua saling berebut bola basket itu. Kecuali [Name] yang menjauh dari kericuhan tersebut. Gadis itu sebenarnya mau saja menolong Amu. Tapi apa daya, dia hanya akan ikutan menjadi korban di tengah-tengah kerumunan itu.

'Dimana letak bermain secara kelompok dan ikuti aturan basketnya..?'

Menyadari [Name] yang berada jauh dari kerumunan, Amu secara reflek mengoper bola basket itu kearah [Name].

"AYO [NAME]!! BAWA LARI BOLANYA!!"

"A-apa?!!"

Tanpa sadar si gadis itu menangkap bola yang ditujukan padanya. Setelah bola basket itu sampai ke tangan [Name]. Semua perhatian pun tertuju padanya.

"[Name]...."

"Ayo berikan bolanya..."

"T-tunggu, uwaaaahh!!!"

Dan terjadi aksi kejar-kejaran antara [Name] dan seluruh gadis di kelasnya. Kalau diumpamakan, [Name] rasanya seperti dikejar zombie sekarang.

'Secara reflek, [Name] menembak bola tersebut ke arah ring. Dan entah dewi fortuna mana yang sedang menemaninya, ternyata bola basket itu berhasil masuk.

Amu, Upi dan lainnya hanya bisa tercengang.

"Kalau dipikir-pikir [Name] itu..."

"Refleknya bagus sekali ya..."

Teman-teman nya kemudian mengingat kejadian dimana [Name] menunjukkan reflek nya yang luar biasa itu.

"Kemarin dia nangkap bola yang cepat banget melaju..." jelas Upi sambil mengingat kejadian yang membuatnya syok.

"Dia juga sigap menangkap botol minumanku yang hampir jatuh," lanjut Ceu Qoqom yang berbagi pengalamannya.

"Oh! Aku jadi ingat kemarin dia juga menangkap kucing yang jatuh dari lantai 3!!" seru Frei sambil mengangkat tangannya.

"Kalau diingat-ingat, dia juga hampir nangkep bekas cat air ku yang tumpah dibikin Upi. Tapi sayang, saat itu posisinya terlalu jauh dengannya.." sambung Amu kemudian.

𝙈𝙚𝙩𝙖𝙢𝙤𝙧𝙥𝙝𝙤𝙨𝙞𝙨 || ᴡᴇᴇ!!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang