Chapter 14 : Elemen Cahaya

657 123 7
                                    

Setelah kedatangan Ji Sung, Baekhyun menarik Min Seok dan meminta dijelaskan lebih detail mengenai keahlian spiritual yang dimaksud anak itu.

Pada dasarnya, setelah spirit seorang calon pembudidaya atau penggarap meningkatkan energi spiritual yang sesuai dengan elemenya, si calon bebas memilih jenis keahlian apa yang ingin ditekuni sesuai kehendak hati. Meski biasanya jenis elemen memiliki kategori keahlian yang sesuai.

Terdapat lima jenis keahlian yang paling populer di kalangan pembudidaya, di antaranya :

Seni bela diri. Merupakan keahlian gaya dan teknik bertarung yang mencangkup peningkatan fisik dan disiplin mental. Biasanya ahli bela diri menggunakan senjata utama seperti pedang, tombak, tongkat, dan sebagainya.

Peramu/meramu. Meracik atau memurnikan pil dan ramuan dari bahan-bahan spiritual yang biasanya digunakan untuk meningkatkan kekuatan, menyembuhkan, dan memperbaiki fisik serta energi pembudidaya.

Kemudian Teknik ilusi/formasi. Kemampuan menggunakan segel tangan untuk menciptakan barisan formasi sihir. Biasanya untuk melindungi, memblokir atau menyamarkan area dan tempat tertentu. Selain sebagai pertahanan, formasi bisa menjadi jebakan yang menyerang musuh mendekat, juga memindahkan satu atau sekelompok orang dari satu lokasi ke lokasi lain.

Ada pula Pengrajin/penyulingan. Mempelajari kemampuan ini seseorang dapat menciptakan, memperbaiki, dan meningkatkan alat atau senjata sihir.

Serta Jimat. Merupakan keahlian menyusun mantra guna menyegel sihir peledak, pemanggil, atau penangkal yang bertujuan sebagai pengganti senjata sihir dalam pertaruangan, sebagai pelindung sementara sebelum formasi dilakukan.

"Apa semua orang bisa mempelajari keahlian-keahlian itu?" tanya Baekhyun.

"Tidak semua Tuan. Beberapa orang terlahir tanpa spirit elemen dalam tubuh mereka, beberapa tidak mampu secara biaya."

"Yang pertama aku bisa mengerti. Yang kedua, seberapa mahal mempelajari keahlian-keahlian itu?"

"Untuk meningkatkan tahap budidaya, spirit perlu menyerap elemen-elemen dari luar yang disediakan alam. Dan untuk menyerap elemen tersebut diperlukan bantuan batu aura memperlancar dan mempercepat proses penyerapan."

"Kepingan ini alat pembayaran yang kalian gunakan?" tebak Baekhyun.

"Benar Tuan." Min Seok tiba-tiba beranjak dan kembali membawa dua benda asing.

Ia letakkan satu kepingan emas cerah berbentuk pipih melingkar, bagian belakang kepingan terukir secara halus timbangan yang berat di satu sisi, sedang bagian depannya terukir pohon beringin di atas pulau kecil, lalu bagian atas kepingan berjejer tiga lubang kecil. Benda berikutnya pula adalah batu bulat agak lonjong sebesar telur ayam, berwarna putih jernih gradasi merah muda.

"Ini Batu aura dan kepingan emas, keduanya bisa digunakan menjadi alat pembayaran," jelas Min Seok.

Warna batu aura yang cantik menarik perhatian Baekhyun, ia ambil batu tersebut dan melihatnya dalam jarak dekat.

"Bagaimana cara kerja benda ini?"

"Ketika pembudidaya melakukan pengasingan dalam jangka waktu yang diinginkan, batu aura akan ikut dibawa sebagai media penyerapan. Batu aura menyedot elemen alam disekitar kemudian menyatu dengan spirit dalam tubuh si pembudidaya."

Jendela ruangan tempat mereka berada terbuka, dan sinar surya masuk menerangi. Baekhyun tidak melakukan apapun selain memperhatikan batu aura, seketika tanpa diketahui sinar matahari seperti berbelok menimpa Baekhyun. Batu aura dalam genggaman perlahan memudar menjadi serbuk cahaya berkelap-kelip, terbang berputar-putar sebelum akhirnya masuk kedalam tubuh Baekhyun.

Terjadi hanya dalam hitungan detik sampai Baekhyun tak menyadari apa yang baru saja terjadi. Namun, Min Seok yang tak melepaskan pandangan sejak awal Baekhyun menyentuh batu hingga terserap, tercengang tak mampu berkata-kata.

"Min Seok, kemana batunya?" tanya Baekhyun yang kebingungan.

"Tuan Baekhyun, Anda ...."

"Kenapa denganku?"

"Tuan ... Anda, spirit Anda menyerap elemen cahaya?"

"Mana mungkin, aku tidak merasakan apa-apa. Malahan batu aura itu lenyap ditanganku, apa memang demikian jika terkena cahaya matahari?"

"Saya merasa Tuan Chanyeol harus terbangun lebih dahulu, hanya dia yang bisa membantu menjelaskan hal ini."

.

.

.

Tepat hari kelima ketika Chanyeol akhirnya tersadar.

Min Seok menyiapkan pil pemulih tenaga dan ramuan yang bisa mendeteksi apakah terdapat luka fisik lain dalam tubuh Chanyeol. Setelah memastikan Chanyeol baik-baik saja dan hanya perlu menghindari tindakan yang menguras energi fisik seperti pertarungan singkat tempo hari, Min Seok membereskan wadah obat-obatan.

"Di mana Baekhyun?" tanya Chanyeol

"Tuan Baekhyun baru saja beristirahat, saya tidak berani menganggunya sebab beberapa hari ini Tuan Baekhyun terus berjaga menunggu kesadaran Anda."

Chanyeol tersenyum puas mendengar jawaban Min Seok.

"Biarkan dia beristirahat, kasihan dia harus mengalami keadaan kurang mengenakkan begitu ia tiba di kediaman Park."

Min Seok mengangguk patuh. Tetapi, matanya melirik-lirik penasaran.

"Ada apa? Katakan saja apa yang menganggu hatimu," ujar Chanyeol menangkap sikap Min Seok.

"Tuan, saya rasa Tuan Baekhyun memiliki elemen cahaya dalam spiritnya," kata Min Seok.

"Kau pikir seperti itu?"

"Benar Tuan, hamba mengatakan hal ini setelah melihat dua keistimewaan serupa. Pertama saat berada di Hutan Daun Lebar, saya menyaksikan sendiri cahaya keluar dari bola mata Tuan Baekhyun. Lalu, kemarin saat memperkenalkan kepada Tuan Baekhyun tentang batu aura. Ketika ia menyentuhnya, batu aura itu terserap kedalam spirit Tuan Baekhyun begitu cahaya surya menimpanya tiba-tiba."

Chanyeol mengelus-elus dagunya seakan-akan rambut lebat tumbuh di sana. "Seperti itu yah, kalau begitu dugaanku benar."

"Apakah Anda sudah tahu hal ini sebelumnya?"

"Masih berupa tebakan, untuk memastikannya apakah itu benar, maka kita perlu memastikannya dengan alat sihir."

----------o0o----------


Typo dan kesalahan lainnya silahkan dikoreksi.

12 Oktober 2022

CHERISH : Light Of Flame [CHANBAEK] ✔Where stories live. Discover now