Chapter 27 : Pelelangan

431 98 9
                                    

Riuh perbincangan basa-basi mereda setelah dua puluh menit kemudian, ketika juru lelang keluar dan secara resmi membuka pelelangan.

Baekhyun menegakkan badannya penasaran menyaksikan pria muda berkulit pucat di tengah panggung.

"Terima kasih dan selamat datang di acara pelelangan keluarga Oh. Saya, Oh Sehun, putra keluarga Oh yang akan menjadi juru Tuan dan Nyonya sekalian," ucap lantang pemuda itu. "Tanpa berlama lagi, sebagai barang pembuka kami, saya persembahkan, jimat pemanggil petir!"

Seorang pria bertubuh kekar keluar membawa nampan berisi kotak selebar telapak tangan, dan dua lembar kertas bertuliskan mantra. Meletakkannya dia atas meja mimbar lalu mundur dua langkah ke belakang.

Sehun mengambil dua kertas tersebut. "Dibuat oleh ahli jimat tahap kulminasi rendah. Jimat ditangan kiri saya ini berguna memanggil lusinan hujan petir, dengan kerusakan yang disebabkan mampu menghancurkan satu bukit berukuran sedang. Yang di tangan kanan saya pula, agaknya pembudidaya dengan elemen petir patut memiliki jimat ini karena kegunaanya memanggil satu jenis petir dalam kurung waktu dua jam tanpa jeda, tentunya sangat berguna dalam proses penyerapan elemen."

Meletakkan kedua jimat kembali ke nampan dan lanjut berkata, "500 batu aura dan 500 keping emas, harga dari kami untuk memiliki satu kotak yang terisi dua puluh jimat pemanggil petir."

"500 batu aura 510 keping emas!" seru peminat pertama.

"500 batu aura 550 keping emas!"

"500 batu aura 560 keping emas!"

Chanyeol menyipitkan mata memandang aula pertunjukan.

"Apa kau tertarik dengan jimat itu juga?" tanya Baekhyun.

Chanyeol segera menggeleng. "Jimat itu tidak menarik perhatianku, tapi pemuda yang menjadi juru lelang itu, nampak tidak asing bagiku."

"Oh, kau kenal dengannya?"

Min Seok bersuara, "Tuan, Juru Lelang kali ini anak kedua keluarga inti Oh. Namanya Oh Sehun, jika anda teringat, kecil dulu Tuan dan Oh Sehun ini sering bermain bersama."

Chanyeol meraba-raba dagunya. "Samar aku teringat, ternyata dia anak laki-laki itu."

Baekhyun berkata, "Kalian teman bermain?"

"Bisa dibilang seperti itu, kecil dulu dia tidak memiliki banyak teman. Calonmu yang baik hati ini mungkin teman bermain satu-satunya," kata Chanyeol.

Tak butuh waktu lama harga lelang jimat mencapai akhir.

"Dengan 500 batu aura 600 keping emas, Jimat pemanggil petir laku terlelang."

Acara terus berlanjut dengan benda-benda menengah kebawah dikeluarkan lebih dahulu. Berbagai item magis, senjata, pil, segel otomatis, lalu tungku meramu dikeluarkan satu persatu. Pembudidaya di lantai dasar adalah peserta paling banyak yang bersuara selama paruh waktu pelelangan.

"Saya menyadari, Tuan dan Nyonya hebat di kamar pribadi masih belum keluar berpartisipasi," seru Sehun. "Maka dari itu, untuk menarik perhatian Tuan dan Nyonya sekalian, barang utama kami yang pertama ada disini menunggu pemiliknya.

Seperti tadi, pria kekar membawa keluar selendang sutra berwarna hijau muda.

"Selendang sutra dibawa dari seberang Gunung Berapi Kembar oleh kelompok ahli formasi. Sepak terjang selendang ini dahulu dipakai pendekar wanita ternama. Pemakainya mampu terlindungi dari serangan tiba-tiba musuh, dan menyamarkan penglihatan lawan."

Sehun memberi jeda sebelum melanjutkan.

"Tiga ribu batu aura, untuk selendang sutra," ujarnya.

Suara wanita dari salah satu kamar pribadi keluar. "3.500 batu aura!"

CHERISH : Light Of Flame [CHANBAEK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang