Chapter 43 : Formasi Melawan Formasi

412 82 0
                                    

Satu minggu kemudian Chanyeol dan Baekhyun menetap di dekat reruntuhan, menunggu kapan formasi itu mulai bekerja sembari mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan.

Baekhyun tak banyak membantu, harinya dihabiskan dengan membaca buku, makan buah-buahan, membaca buku, dan memberi Chanyeol bantuan kecil berupa pijatan dibahu, dan kepala.

Baekhyun mendesah lelah, dua buku tebal mengenai hewan magis akhirnya ia tamatkan, sementara buku ramuan masih terisa satu buku lagi.

"Hah, aku perlu praktek segera, membaca teori meramu membosankan lama kelamaan," keluh Baekhyun.

Bibir Chanyeol melengkung simpul membentuk senyuman, berkata, "Sabar, setelah urusan disini selesai, kita akan mencari tanaman spiritual untuk bahan percobaanmu."

"Yah, hari-hari yang membosankan belum terlewat."

"Nah, coba lihat ini," Chanyeol mengeluarkan perkamen tua.

"Apa itu?" Baekhyun membuka gulungan perkamen, yang sebagian besar warnanya kuning kecoklatan berkat usia. Di atas perkamen terukir gerakan bela diri beserta penjelasannya.

"Milik Ibuku sewaktu muda, ingat aku mengatakan kau perlu modal bela diri meski mendasar? Aku pikir tipe yang satu ini cocok dan mudah dipelajari untukmu. Perhatikan lagi, gerakan yang diajarkan sepenuhnya tentang menghindari pukulan fatal musuh selama pertarungan," jelas Chanyeol.

Baekhyun mengerucutkan bibirnya, mengangguk-angguk terlihat menilai isi perkamen. "Menarik," katanya, "Bisakah aku menguasai ajaran didalamnya dengan cepat?"

"Tentu, kenapa perlu bertanya. Pengaturannya dilakukan olehku sendiri, setelah perkiraan matang, bentuk tubuhmu, energi elemenmu, dan gerakan yang dihasilkan dari latihan bela diri itu berjodoh."

Baekhyun erpikir sejenak. "Oke, patut dicoba, setidaknya ada kegiatan lain yang bisa aku lakukan selain duduk diam."

Baekhyun berdiri, semangatnya memuncak, satu langkah meninggalkan tempatnya duduk ia berhenti. "Sebentar, memangnya aku harus mulai dari mana?" berbalik menatap Chanyeol dengan ekspresi kehilangan yang polos.

Chanyeol tidak bisa menahan gemas, ikut berdiri dan mencuri ciuman disudut bibir tipis Baekhyun.

"Belajar seni bela diri berbeda-beda sesuai level. Levelmu masih pemula, jadi hal pertama yang kau perlu lakukan adalah menerima arahan, dengarkan aku ...."

Pada dasarnya bela diri mengenai menyinergikan gaya atau gerakan yang diterima otak, kemudian diolah dan disalurkan menuju tulang, otot, serta sendi. Kemampuan memanipulasi tubuh membuat gerakan menyerang, menahan, dan menghindar, diikuti bantuan peningkatan energi fisik agar tak mudah roboh setelah menerima serangan, dan energi spirit untuk melancarkan serangan magis. Hal tersebut jelasnya didapatkan setelah elemen dalam spirit meningkat setiap kali pertapaan, semakin tinggi jumlah energi elemen dalam aliran spirit, semakin kuat kedua poin terwujud.

Terdapat perbedaan jenis bela diri yang didalami tiap pendekar, melalui ukuran kelebihan dan kekurangan tubuh. Seorang pembudidaya seperti Chanyeol yang mengandalkan kelebihan fisik cocok dengan serangan berbentuk pukulan kuat yang tepat sasaran mengenai titik lemah lawan. Ada juga pendekar yang mengandalkan kelincahan, kecepatan dalam pukulan.

Seperti Baekhyun, yang tidak memfokuskan keterampilannya pada seni bela diri sesuai dengan teknik defensif, yang tenang dan lihai mengelak pukulan fatal.

"Perkamen bela diri milik Ibuku berfokus pada pergerakan sefleksibel air. Pertarungan apapun yang dihadapi, penganutnya dituntun segera menyesuaikan diri mengikut arus lawan," terang Chanyeol, "Memang tipe bela diri itu tidak banyak memiliki peminat karena gaya bertarung yang pasif, menghindar dan mundur. Tetapi, sepengetahuanku Ibu lebih dikenal karena gaya bertarungnya itu."

CHERISH : Light Of Flame [CHANBAEK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang