Chapter 31 : Rencana

459 92 8
                                    

Berdiri sejak awal perpisahan daratan jaman dahulu. Tanah Terbuka dan kawasan sekitarnya disebut dunia luar sebagai Tanah Terasing. Dipanggil demikian sebab tidak mudah untuk keluar masuk wilayah tersebut. Terletak di paling tenggara Benua Timur, dikelilingi lembah curam bekas retakan aliran laut.

Jalan setapak di antara Gunung Berapi Kembar merupakan akses satu-satunya namun berbahaya. Terhitung jari datang kunjungan pembudidaya luar, lebih sedikit lagi orang-orang Tanah Terbuka dan sekitarnya keluar melalui jalan tersebut. Dikabarkan area sepanjang jalan bernaung beberapa hewan magis liar berjenis serangga yang kerap menghisap kering darah manusia. Hewan magis ini terkenal rakus pada energi darah mahluk hidup sekaligus pencium yang baik, terhadap pembudidaya tingkat tinggi mereka akan menjauh ketakutan, dan mengerumuni mangsa dengan tahap budidaya menengah rendah.

Cukup banyak kisah dahulu mengenai ahli menengah rendah yang nekat menerobos jalan tersebut. Berakhir hilang tanpa kabar, atau kembali namun mati secepat kedipan mata setelah larva serangga beranak pinak dalam tubuh.

Walau demikian, lembah Gunung Berapi yang menyimpan banyak kandungan mineral alami, dan Hutan Daun Lebar, dua dari sedikit wilayah eksotis yang kabarnya menyebrang ke seluruh Benua Timur. Pengembara tingkat tinggi yang memutuskan datang semata-mata ingin mencoba peruntungan dari dua tempat tersebut.

"Peruntungan semacam apa itu?" tanya Baekhyun pada Benben ditengah ceritanya mengenai Hutan Daun Lebar.

"Beragam, lihat keseluruhan hutan yang gelap lembab, sebagian kaummu boleh berpikir hutan ini berbahaya dan misterius. Yah, itu tidak sepenuhnya salah. Kecuali bagian berbahaya, karena yang berbahaya manusia itu sendiri. Masuk dan merusak ekosistem, mengambil tapi tak mau berifenstasi pada masa depan," sahut Benben sedikit keluar dari konteks. "Perhatikan sekali lagi, kondisi alam yang lebat berarti jenis tumbuhan dan hewan langkah unik pasti bersemayam disini. Tetapi, yang paling sering menarik perhatian adalah inti api itu sendiri."

"Inti api?" Chanyeol berkata penuh keingintahuan. "Bagaimana bisa kabar seperti itu menyebar keluar? Sungguh, kalau kau tidak mengatakan hutan ini menyimpan inti api, aku tidak akan pernah tahu. Bahkan masyarakat Kota Terbuka tidak tahu."

Benben terbang dari pundak Chanyeol ke dahan pohon di depan mereka. "Karena itu rumor. Siapa yang pernah melihat inti api di hutan ini, sudah pasti tidak lagi hidup atau berada di tempat nun jauh disana." Berpindah ke dahan lain dan terbang turung bertengger di salah satu batu sebelum melompat ke bahu Chanyeol lagi.

"Pembudidaya manusia tingkat tinggi, yang pernah mendatangi tempat ini bukan kepala tanpa otak. Dengan ciri, dan kebiasaan hidup inti api, mereka pasti sudah menebak ada satu yang bersembunyi di hutan ini. Di mana tempatnya berada, itu yang menjadi pertanyaan," lanjut Benben.

"Aku baru terpikirkan, Benben adalah jenis burung api, bukan tidak mungkin inti api memiliki kaitannya," Baekhyun mengetuk dagu sebelum berkata penuh kepercayaan diri, "Benben, kau menjaga inti api bukan?"

Benben bersuara, "Bisa dibilang begitu. Sejak Phoenix yang agung mulai mundur, kami memetakkan dimana keberadaan inti api dan bermaksud memantau pola hidupnya, sampai masa bangkitnya phoenix diwalayah keberadaan inti api."

"Jika phoenix bangkit, dan kami berhasil mengambil inti api. Apa yang akan terjadi?" tanya Chanyeol.

"Pertama, Phoenix akan menjadi raja burung diwilayah ini. Kedua, aku akan pergi karena inti api sudah dimiliki."

"Pergi? Kenapa?"

"Jelas, sebuah kerajaan tidak bisa dipimpin dua raja. Bennu dan phoenix memiliki cara pikir yang berbeda. Lagi pula, tugasku terpaut pada menjaga inti api sebagai penyeimbang sebelum phoenix bangkit," jawab Benben.

CHERISH : Light Of Flame [CHANBAEK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang