5

234 15 0
                                    

Hari ini Lisa sedang sangat sibuk. Setelah tampil sebagai pengisi acara di salah satu stasiun tv ia pun harus mengejar waktu pergi ke dermaga Seoul. Ia ada pekerjaan sebagai Blackvelvet disana. Sesampainya di dermaga, Lisa langsung saja dijemput oleh beberapa pria kekar berpakaian serba hitam menuju ke sebuah ruangan khusus di dalam kapal pesiar yang terparkir di dermaga.

Sesampainya di ruangan Lisa dipersilahkan langsung memasuki ruangan. Tapi alangkah terkejutnya dia saat masuk mendapati dua orang yang ia tahu. Pertama adalah Oh Sehun, penjahat bayaran yang sempat menjadi tergetnya di misi sebelumnya. Lalu yang kedua adalah Minnie. Teman lamanya.

"Lama tidak bertemu Lalisa" sapa Minnie dengan senyumnya.

Lisa kehilangan kata-kata. Ia tidak pernah berfikir akan bertemu dengan Minnie lagi setelah kejadian itu. Setelah pengkhianatan yang ia lakukan. Ia merasa sangat bersalah pada Minnie karena ia meninggalkannya waktu itu.

"Kau sama sekali tidak berubah Lalisa, sama seperti dulu" lanjut Minnie.

Lisa masih membeku di tempatnya. Sehun melirik Lisa. Ada yang aneh disini.

"Wah wah selamat malam kepada kalian bertiga" seorang pria baya memasuki ruangan dengan dua bodyguard di belakangnya. "Nona Lalisa silahkan duduk"

Dengan ragu Lisa segera duduk di kursi yang disediakan. Duduk berhadapan dengan Minnie. Sungguh rasanya Lisa tidak sanggup untuk melihat mata Minnie. Rasa bersalah itu selalu saja muncul di kepalanya.

Setelah semuanya duduk para pelayan langsung saja menuangkan minuman beralkohol pada gelas kosong yang sudah disiapkan di meja. Sedangkan pria baya yang diketahui bernama Mr. Cho itu segera mengeluarkan rokoknya dan merokok. Tak lupa ia menawarkan rokok pada Sehun, Minnie dan Lisa. Tapi hanya Minnie yang mau menerima rokok itu.

"Baiklah saya akan mulai menjelaskan alasan saya memanggil kalian. Kalian bertiga terkenal karena kemampuan membunuh kalian yang luar biasa"

Lisa tersenyum tipis. 'Membunuh? Miris sekali'

"Iya anda tidak salah memilih kami jika urusannya tentang pembunuhan" kata Minnie melirik ke arah Lisa sekilas sebelum kembali menghisap rokoknya.

"Langsung saja ke intinya" kata Sehun dingin. Ia ingin segera keluar dari tempat menyesakkan ini.

"Wow wow. Tenang dulu Sehun-ssi. Jangan terburu-buru. Kita adalah rekan bisnis bukan?" Kata Mr. Cho meminum minumannya. "Tapi baiklah, sepertinya kalian sangat sibuk. Jadi saya akan langsung menjelaskannya. Pertama tujuan saya adalah untuk membunuh seseorang dan mengambil kembali barang milik saya"

Mr. Cho melirik salah satu bawahannya. Langsung mengerti, bawahannya itu langsung maju meletakkan beberapa lembar foto dan artikel di atas meja.

"Seminggu yang lalu kapal pesiar saya dibajak oleh mafia jalanan di dermaga Ajiro, Jepang. Mereka menjarah semua isi kapal saya. Termasuk berlian mahal yang baru saya dapatkan dari pelelangan. Berlian itu seharga tiga puluh juta dollar Amerika. Berlian itu sangat berharga. Saya ingin mendapatkannya kembali. Dan untuk pembunuhannya. Saya ingin semua anggota mafia jalanan itu mati. Dan khusus untuk ketuanya, saya menginginkan kepalanya berada di bawah kaki saya. Hidup atau mati"

Sehun, Lisa dan Minnie melihat foto-foto amatir yang diambil secara acak itu. Kelompok mafia jalanan itu memiliki anggota yang lumayan banyak. Sekitar dua puluh sampai tiga puluh orang. Dan ya mereka semua bersenjata.

"Untuk bayarannya. Kita sudah mendiskusikannya bukan. Sepuluh ribu dollar untuk kalian masing-masing. Untuk rencananya, saya serahkan semuanya kepada kalian. Tapi yang jelas, permata itu sudah harus dikirimkan ke rumah saya di Jeju seminggu lagi. Bagaimana?"

Revengeحيث تعيش القصص. اكتشف الآن