6

246 21 0
                                    

Hari sudah berganti. Kegiatan Seulgi tak banyak berubah dari hari ke hari. Ia masih mengajar di padepokannya dan sorenya ia akan ke markas untuk melatih para calon Agen's Hermes yang baru. Cukup padat tapi begitu membosankan untuk Seulgi. Ia butuh hal baru.

Seulgi memarkirkan mobilnya di parkiran sungai Han. Ia memutuskan ke sungai Han untuk sekedar melepas penat dan mencari udara segar. Ia sengaja membawa sepatu roda. Sungai Han sedang sepi untuk itulah Seulgi bisa sangat leluasa bermain sepatu roda. Menikmati waktu santainya yang jarang-jarang dia dapatkan.

Seulgi menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya setiap kali ia meluncur bebas dengan sepatu rodanya. Melakukan sedikit atraksi untuk membuatnya merasa senang. Setelah puas berkeliling, ia memutuskan untuk duduk di atas rumput dengan memandang sungai Han yang sedang tenang. Ia tersenyum melihat anak-anak yang berlari kesana-kemari, bermain dengan riang.

Rasanya sangat menyenangkan bisa berjalan-jalan seperti ini. Seulgi sedikit terusik saat seseorang duduk di sebelahnya. Ia menoleh tapi ia dihadapkan dengan sebotol minuman dingin. Dengan ragu Seulgi menerima minuman itu.

"Lama tidak bertemu Seulgi-ya"

Seulgi menutup mulutnya yang menganga kaget saat melihat senyum manis itu. "Jaebum! Lama tidak bertemu"

Seulgi langsung saja memeluk Jaebum. Temannya sejak sekolah menengah. "Bagaimana kabar mu? Kita sudah tidak bertemu sejak masuk kuliah. Aku merindukan mu" kata Seulgi dengan senyumnya.

Jaebum terkekeh gemas. Seulgi masih saja menggemaskan seperti dulu. Sama sekali tidak berubah. "Aku baik seperti yang kau lihat saat ini"

Seulgi tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya saat ini. Hari ini benar-benar luar biasa. "Sekarang kau sibuk apa?"

"Aku menjadi seorang produser musik di salah satu perusahaan hiburan"

"Wah luar biasa"

Jaebum tertawa. Ia tanpa sadar mengacak pelan rambut Seulgi. "Kau masih saja menggemaskan seperti dulu, Seulgi"

Seulgi membeku. Jantungnya tiba-tiba berdebar-debar. Ada apa dengan dirinya. Apakah ini tanda-tanda ia akan terkena penyakit jantung?

"Kau sekarang sibuk apa Seulgi?"

Seulgi tersentak kecil. Ia kembali memasang senyumnya. "Aku melanjutkan pekerjaan kakek ku. Menjadi pelatih karate di padepokan"

"Ku pikir kau akan menjadi tentara. Dulu kau suka sekali bilang padaku ingin menjadi seperti ayah mu"

Seulgi menggeleng pelan. "Dulu aku memang ingin menjadi tentara seperti ayah ku. Tapi sepertinya aku menemukan hal lain yang lebih aku inginkan"

Jaebum mengangguk mengerti. "Sejak dulu kau memang suka kebebasan. Kau tidak suka diperintah. Kau suka menjalani hidup sesuai dengan keinginan mu. Kau sangat keren dan selalu bisa membuat ku kagum, Seulgi. Bahkan sampai sekarang"

Seulgi terkekeh. "Aku tidak sekeren itu. Justru kaulah yang keren. Akhirnya kau bisa mewujudkan mimpi mu menjadi produser musik"

"Kita sama-sama keren kalau begitu"

Seulgi tertawa sampai matanya tenggelam. "Iya aku setuju"

Jaebum menatap Seulgi dalam. Ia senang karena keputusannya ke sungai Han bukanlah sesuatu yang salah. Ia akhirnya bertemu lagi dengan Seulgi. Teman sekolahnya sekaligus cinta pertamanya.

.

.

.

.

Jisoo sedang bersiap-siap di kamarnya. Hari ini dia diajak makan malam oleh Namjoon. Jangan berpikiran aneh dulu. Namjoon mengundang Jisoo makan malam yang diadakan oleh perusahaan tempat Namjoon bekerja. Perusahannya sedang merayakan keberhasilan Taehyung yang berhasil memenangkan penghargaan sebagai aktor terfavorit tahun ini.

RevengeNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ