Untung Atau Rugi

127 10 0
                                    

POV : Nada Nanda

Setelah beberapa jam pingsan, aku akhirnya tersadar.

Hal pertama yang ku lakukan adalah membuka kembali handphone milik cowok namannya tak ku ketahui itu.

Tapi... kali ini bukan untuk sekedar berkaca, kalo untuk itu aku sudah trauma! Kali ini bertujuan untuk buka aplikasi Instagram.

Aku melakukan itu tentu saja bukan cuma buat update status belaka, melainkan berusaha untuk mengontak akun instagram ku sembari berharap, kalau tubuhku saat ini, ditempati oleh jiwa si pemilik tubuh yang sedang aku gunakan ini.

Ya... secara logikanya sih bakal seperti itu, jiwa ku berada di tubuh dia, sedangkan jiwa dia berada di tubuhku.

Normal Gender Bender.

Tapi... tidak menutup kemungkinan kalau akan terjadi hal lain di luar itu, karena banyak kemungkinan lain yang bisa terjadi saat itu.

Pertama, bisa jadi cuma aku saja yang jiwanya masuk ke tubuh cowok random yang tubuhnya sedang aku pakai sekarang ini, sedangkan jiwa cowok itu, bisa saja tertahan di dunia jiwa.

Ya... meski pun aku tak tau sebetulnya dunia jiwa itu seperti apa, tapi kan bisa aja.

Kedua, bisa juga kalau tubuh asliku dipakai oleh jiwa orang lain selain cowok yang tubuhnya sedang aku pakai saat ini. Dalam hal ini, itu berarti gender bender ini melibatkan lebih dari 2 orang, dan pastinya itu akan jauh lebih merepotkan lagi. Karena menyatukan lebih dari dua kepala itu sangatlah sulit.

Tetapi tetap saja, bagaian yang paling sulit adalah jika hanya jiwaku saja yang pindah ke dalam tubuh ini. Karena jika sampai itu yang terjadi, artinya tubuh asliku tidak akan bergerak sama sekali, alias mati!

Yap, mati. Ya... atau setidaknya orang-orang akan berpikir seperti itu.

Jelas hal seperti itu akan merepotkanku nantinya. Karena jika sampai ada manusia yang melihat tubuhku terbujur kaku atau diam untuk waktu yang lama, 100% aku bisa menjamin kalau orang-orang pasti akan mengira aku sudah mati. Aku bahkan berani bertaruh untuk itu.

Lagi pula, jika tubuhku dibawa ke dokter sekali pun aku rasa akan percuma, yang akan terjadi dokter malah akan langsung memvonis ku sudah mati, karena tidak ada detak jantung atau pun nadi yang terdengar di tubuhku.

Walau ada detak jantungnya sekali pun, aku yakin nantinya aku justru akan divonis koma oleh dokter, dan ujung-ujungnya akan berakhir dirawat di rumah sakit. Tentunya aku sangat tidak menginginkan hal itu samapi kejadian.

Aku takut jika nantinya hal itu malah akan membuat ibuku panik, dan melakukan hal-hal yang tidak ingin aku lihat. Seperti meminjam uang ke Pinjol contohnya. Jujur, aku tidak sanggup jika harus melihat ibuku menderita.

Intinya, dokter manapun pasti tidak akan pernah bisa mendiagnosa keanehan seperti ini.

Dengan penuh kecemasan, aku pun berusaha mencoba mengontak akun Instagram ku.

Bodohnya, saat itu aku lupa kalau akun Instagram ku saat itu aku Private. Alhasil aku jadi tidak bisa chat ke akun Instagram ku. Kalau pun bisa, nantinya tidak akan langsung masuk ke bagian chat.

Sialan memang! Sistem yang seharusnya melindungiku justru malag sekarang berbalik menyusahkanku. Haduh... sungguh dilema.

Mau tidak mau saat itu aku harus menunggu dia yang chat duluan, karena kalau dia yang chat duluan itu artinya aku sudah dapat menyimpulkan bahwa tubuh asli miliku saat ini sedang dipakai oleh jiwa pemilik dari tubuh cowok random yang sedang aku pakai saat ini.

Loh Kok Ketuker?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang