Melihat Orang Bodoh Dari Kejauhan

110 11 2
                                    

POV - Nada Nanda

Setelah aku berdiam diri selama 1 setengah jam di kamar mandi, aku memutuskan untuk keluar dari sana untuk mencari udara segar.

Lama-lama sumpek juga anjir kalau harus nongkrong di kamar mandi lebih dari 1 jam.

Sewaktu keluar dari kamar mandi, waktu sudah menunjukan pukul 9-an. Tinggal beberapa jam lagi sampai waktu pertemuan yang telah dijanjikan. Karena tinggal sebentar lagi, aku pun bersiap-siap untuk bertemu dengan Nando, pemilik asli tubuh yang sedang aku pakai ini.

Meski ini bukan tubuhku, tapi tentu saja aku gak mau keliatan jember dan dekil di mata orang-orang yang liat nantinya. Karena bagaimana pun aku itu benci banget tatapan jijik dari orang-orang yang memandang renda seperti itu. Itu mengingatkan aku akan masa kecilku yang dijauhi banyak orang karena kemiskinanku kala itu.

Untuk itu aku berusaha sebisaku untuk tampil rapih dan stylish dengan menggunakan segala barang yang ada di dalam lemari milik Nando. Sebenarnya aku sempat sedikit terkejut ketika melihat ke dalam isi lemari Nando, siapa sangka orang yang keliatan sederhana seperti Nando ternyata menyimpan beberapa pakaian branded mahal.

Ya... meski sebenarnya untuk sekelas Nando harga dari pakaian branded yang dia punya itu gak seberapa sih.

Berkat pakaian mahalnya itu, aku menjadi sedikit yakin dengan penampilanku meski wajahnya Nando emang udah gak ketolong sih... jeleknya permanent. Tapi minimal gak malu-maluin lah.

Setelah selesai berberes, aku langsung berangkat menuju kampus UI untuk bertemu dengan Nando, ya... meski sebenarnya waktu aku berangkat saat itu masih sekitar pukul 10-an sih... tapi karena perjalanan yang lumayan jauh dan menggunakan mobil jadi aku rasa berangkat jam 10 adalah keputusan yang bijak.

Terkadang kenyataan memang tidak sesuai ekspetasi. Itulah yang terjadi denganku, aku yang sudah merencanakan matang-matang agar datang tepat waktu, nyatanya jalan yang lancar memebuat aku sampai di sana jauh lebih cepat dari dugaanku. Bahkan aku hanya butuh waktu 1 jam, dari waktu yang aku prediksi sekitar 3 jam.

Alhasil aku pun gabut dan gak tau mau ngapain, sampai akhirnya aku terpikirkan sebuah ide cemerlang, yaitu memata-matai kegiatan Nando yang sedang berada di dalam tubuhku itu.

Aku yakin Nando akan berada di kampus saat itu, karena selain ada mata kuliah di pagi hari tadi, dia juga akan ada pertemuan denganku siangnya, itu artinya kemungkinan dia berada di kampus itu sekitar 90%.

Tanpa basa-basi aku langsung tancap gas menuju kampus UI.

Karena jalan lumayan macet pada saat itu, alhasil perjalanan dari Mc Donald ke UI yang biasanya cuma butuh waktu sekitar 10 menit, ini jadi makan waktu 30 menit . Akhirnya aku pun sampai kampus tepat di pukul 10:30.

Giliran sekarang malah macet! haduh... ngeslin banget sih.

Sebenernya aku itu tidak percaya yang namanya takdir atau apapun itu, tapi percayalah disaat aku sampai disana, itu bertepatan dengan Nando yang baru saja samapai di kampus bersamaan dengan Daniel pacarku.

Sebetulya aku cukup heran melihat Nando yang jalan bareng Daniel ke kampus barengan. Terlebih Daniel itu kan cowok, masa sih... dia mau aja dianterin Daniel ke kampus bareng, terlebih aku tau Daniel itu seperti apa, dia pasti bakal sok-sok romanits gitu selama perjalanan. Apa dia gak jijik ya?

Aku yang cewek aja jijik sama kelakuan dia, apa lagi Nando yang cowok?! Seharunya dia itu muntah-muntah sampai semua cairan di tubuhnya tuh abis!

Ya... kecuali kalo Nando itu Gay! Dia pasti bakal seneng banget berada ditubuhku itu. Tapi, dilihat dari action figure-nya yang kebanyakan karakter cewek, aku rasa kecil kemungkinan Nando itu Gay.

Loh Kok Ketuker?!Where stories live. Discover now