1. Two Devils and One Angle

319 11 0
                                    

Sebelum kalian baca cerita ini?
Aku mau kasih tau kalau cerita ini hanya sampai 10 Chapter. Selebihnya akan di pindahkan ke versi PDF.

Dan untuk kalian yang mau baca PDF-nya secara langsung?

Kalian bisa pesan melalui :
- Instagram : gsnctarea_ (Dm Insta)
- Whastapp : 085777297491 (Only Chat)

Dengan Format Pembelian :

Judul PDF           :
Alamat Email    :
Bukti Transaksi :

Pembayaran melalui :

- BCA : 5750675559 An. Khairani Azzahra
- Cimb Niaga : 705278454300 An. Khairani Azzahra
- Nobu : 10511259415 An. Khairani Azzahra
- Shopee Pay : 081513926010
- Dana : 081513926010
- Ovo : 081513926010
- Gopay : 081513926010

⚠️ Khusus pembayaran melalui Shopee Pay, Dana, Ovo & Gopay +3.000 u/biaya admin

Warning! Pdf akan dikirim apabila Bukti Transfer sudah dikirim!

Harga PDF : Rp. 65.000
Halaman PDF : 168 halaman.
***

Suasana Neo Highschool sedang ramai saat ini. Apalagi kalau bukan insiden bully. Di Korea memang sudah jadi hal umum bully-membully di antara teman sekolah. Tidak tau siapa yang memulai, dan kapan insiden bully ini berakhir. Si Kaya akan selalu menindas si Miskin, sampai harta kekayaan si Kaya habis.

Apalagi kalau mendengar siswa atau siswi yang datang ke Neo High School dengan beasiswa. Habis sudah siswa atau siswi beasiswa itu di tangan siswa yang lebih kaya dari dirinya. Dan hal ini terjadi lagi. Seorang pria tampan, dengan wajah yang sangat dingin dan menusuk, sedang membully seseorang yang ada di hadapannya.

Siapa lagi kalau bukan Nakamoto Yuta. Sang pria tampan yang sering di juluki King of Bullying. Harta kekayaan orang tuanya yang melimpah, membuat dirinya semakin berkuasa di sekolah ini.

Semua keluhan sudah di buat oleh para siswa atas tindakan bullying Yuta. Yuta juga termasuk orang yang tidak memandang orang lain kalau dirinya ingin membully. Bukan hanya siswa dari bawahan saja yang menjadi objek bully-an dia. Tetapi juga siswa kalangan menengah ke atas yang juga menjadi objeknya. Bahkan siswa yang dari kalangan menengah ke atas-lah yang sering menjadi sasaran seorang Nakamoto Yuta.

"Lakukan yang benar! Apakah kau tuli?! Apa kau ingin menggantikan orang itu?!" Teriak Yuta tepat di samping teman sebayanya, yang tengah memegang sebuah pisau untuk di tancapkan di sebuah apel, yang berada tepat di atas kepala seseorang.

Pria yang memegang pisau adalah pria dari kalangan beasiswa. Sedangkan pria yang menjadi objek apel adalah siswa dari kalangan menengah.

Pria yang memegang pisau itu pun gemetar. Ia tidak tau harus berbuat apa. Jika dia menuruti permintaan Yuta? Dirinya akan di tuntut oleh keluarga sang korban, kalau tusukan itu melesat. Tapi jika dia tidak menuruti perkataan Yuta? Maka habis riwayat dia selama bersekolah di sini. Yuta tidak akan melepaskan korbannya yang menentang permintaannya.

"Yak! Kau menentang permintaanku?!" Sentak Yuta.

"Aniya-- aku---" Gagap pria itu. Ia bingung harus menjawab apa.

"Aku apa?! Cepat lakukan! Kalau tidak? Kau yang akan menjadi korbannya!" Sentak Yuta lagi.

Pria itu meneguk salivahnya kasar. Mulai mengangkat tangannya, dan mengarahkan pisau itu tepat ke apel yang ada di atas pria di hadapannya.

Pria itu mengambil ancang-ancang dan siap untuk meluncurkan pisau yang ia pegang, namun di urungkan karena teriakan seseorang yang begitu menggeleggar, membuat semua yang ada di sana langsung menoleh dan memberikan akses untuk dia jalan.

"Ada apa ini?!" Teriak orang itu. Iya! Orang yang berhasil mengambil perhatian seluruh siswa yang ada di koridor sekolah.

Di sana tangah berdiri seorang wanita dengan tubuh yang tidak terlalu tinggi, dengan kedua tangan yang ia silangkan di depan dadanya. Semua orang mulai membelah dirinya masing-masing. Guna memberikan akses lewat untuk perempuan itu. Sedangkan perempuan itu menyeringai dan mulai berjalan, melewati akses yang telah di berikan.

"Apakah tidak ada tontonan yang lebih menarik dari ini?" Tanya perempuan itu dengan nada pongahnya. Sementara Yuta menatap perempuan itu datar. Sedangkan siswa lainnya diam ketika merasakan aura ancaman.

Kalian tau bukan kalau seorang Raja itu membutuhkan seorang Ratu? Iya! Sama seperti posisi Yyra dan perempuan itu! Jika Yuta adalah raja bullying dari sekolahnya. Maka perempuan yang bernama Kim Doyoung adalah ratu bullying yang terkenal di sekolah mereka.

King and Queen yang sudah menjadi gelar atara Yuta dan Doyoung.

Bukan tanpa sebab mereka di juluki gelar itu. Selain kedua orang tua mereka yang sangat kaya-raya dan mempunyai bisnis di mana-mana? Yuta dan Doyoung juga sering membuli. Hampir seluruh siswa yang ada di sekolah ini, merasakan bully-an dari mereka berdua.

Jika Nakamoto Yuta hanya membully para pria, dan berpegang teguh tidak akan membully para wanita? Berbeda dengan Kim Doyoung. Meskipun Doyoung ini seorang wanita? Ia tidak akan pernah memandang gender dan kekayaan temannya. Doyoung ini membully siswa, dan siswi yang ada di sekolah ini. Baik Pria ataupun Wanita.

Selain itu, keduanya sangat jago dalam ilmu bela diri. Karena itulah mereka membully, dan tidak takut dengan orang lain yang ada di sekolah ini.

"Cara ini sudah sangat kuno, kau tau?" Sambung Doyoung, mengambil pisau yang di pegang pria itu. Setelah mengambil pisau, ia juga mengambil apel yang ada di pria itu. Berdiri di tengah mereka, lalu mulai menjatuhkan apel dan pisau secara bersamaan.

"Kalian bisa mengganti peran!  kau bisa menjadi penembak jika kau mengambil pisau, dan begitu juga sebaliknya." Ucap Doyoung dengan suara lantangnya.

Yuta yang melihat itu pun menggeram. "Yak! Ini korbanku! Carilah korban yang lain!" Titah Yuta, meringus sebal.

"Tapi aku tidak mau. Gimana dong?" Ucap Doyoung di iringi tatapan polosnya.

"Cha! Aku hitung mundur ya! Satu... dua... ti---"

"Hentikan ini!" Teriak seseorang dengan deep voicenya.

Doyoung langsung memutarkan kedua bola matanya jengah, ketika ia mendengar suara teriakan ini. Ia tau siapa yang berteriak. Siapa lagi kalau bukan Lee Taeyong. Orang yang paling tidak menyukai bullying.

Taeyong itu sama kaya-nya dengan Yuta dan Doyoung. Tapi Taeyong tidak pernah melakukan tindakan bullying. Bagi Taeyong, semua orang itu sama di mata Tuhan. Jadi tidak boleh seorang manusia, menindas manusia lainnya.

Maka dari itu Taeyong sering di sebut malaikat baik nan tampan. Sedangkan Yuta dan Doyoung sering di sebut Iblis baik, nan Cantik dan tampan. Yuta dan Doyoung sangat bertolak belakang dengan Taeyong.

"Yuta, Doyoung! Hentikan!" Sentak Taeyong, membelah kerumunan. Ia yang melihat pisau, dan apel yang berada di bawah pun segera mengambilnya.

"Bubar!" Titah Taeyong, dan semua murid pun mulai membubarkan diri.

Tersisa-lah Taeyong, Doyoung dan Yuta. Yuta yang melihat kehadiran Taeyong pun mulai pergi. Sedangkan Doyoung sedang berhadapan dengan Taeyong saat ini. "Tch, kaya doang tapi tidak mengasikkan." Ucap Doyoung yang ingin pergi tapi di tahan oleh Taeyong.

"Kau harus ke ruang kepala sekolah! Tindakan ini tidak bisa di biarkan!" Ucap Taeyong, memegang pergelangan tangan Doyoung.

Doyoung menyentakkan tangan pria yang ada di hadapannya secara kasar, membuat genggaman tangan pria itu terlepas dari pergelangan tangannya. "Yak! Yang membully itu Yuta! Bukan aku! Kenapa aku yang harus pergi?!" Sunggut Doyoung tak terima.

"Tapi kau juga turut andil ke dalam permasalahan ini!" Sahut Taeyong.

"Aku hanya memberinya ide untuk membully dengan cara yang seru! Tidak cara kuno seperti itu!"

BESTFRIEND? IT'S BULLSHIT! - TAEDOYUTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang