6. Handsome, But Different

82 3 0
                                    

*kring kring* suara bel pulang berbunyi, Doyoung segera memasukkan bukunya ke dalam tas dan bersiap untuk pulang. "Ayo!" Seru Taeyong dan Yuta secara bersamaan.

Doyoung menautkan alisnya. "Kalian ngapain?" Tanya Doyoung.

"Tentu saja mengajak-mu pulang bersama." Balas Taeyong dan Yuta secara serentak lagi.

Doyoung mendengus kasar. "Enyah-lah. Aku membawa kendaraan sendiri!" Ucap Doyoung lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

Mereka berdua pun tidak tinggal diam. Mereka berdua segera menyusul Doyoung, dan mengikuti dia dari belakang. Sampai di parkiran sekolah, mereka berdua turut ikut juga masuk ke dalam mobil milik wanita bernama Kim Doyoung itu.

"Yak! Kenapa kalian berdua ikut masuk?!" Teriak Doyoung, memandang kedua temannya dengan tatapan kesal.

"Aku sudah mengajak dirimu untuk pulang bersama. Tapi kau menolak karena sudah membawa mobil. Jadi, aku ikut saja ke dalam mobil-mu dan pulang bersama-mu." Jawab Taeyong.

"Dan kau, Yuta? Alasan apa yang ingin kamu ucapkan?!" Sentak Doyoung yang saat ini menatap temannya bermarga Nakamoto itu.

Yuta mengedihkan bahunya acuh. "Aku hanya tidak ingin meninggalkan dirimu bersama dengan dia." Ucap Yuta.

Doyoung membalikkan tubuhnya menatap ke depan. Mencengkram stir mobil kuat-kuat, guna menyalurkan semua emosinya. Percuma kalau saat ini dirinya menyuruh kedua temannya untuk turun. Mereka tidak akan mengidahkan permintaan atau lebih tepatnya usiran dirinya.

Jadi, dia lebih memilih untuk menjalankan mobilnya, meninggalkan area sekolah. "Aku harus mengantar siapa dulu? Kau atau dirimu?" Tanya Renjun di sepanjang jalan.

Hari ini Doyoung benar-benar bekerja sebagai tukang supir oleh kedua temannya ini.

"Taeyong!"

"Yuta!"

Seru mereka berdua secara bersamaan kembali. Taeyong yang meminta untuk memulangkan Yuta terlebih dahulu, serta Yuta yang meminta untuk memulangkan Taeyong terlebih dahulu.

Baru saja Doyoung ingin memprotes, suara dering telepon mengurungkan niatnya.

Hallo, Winter. Kenapa menelepon Eonnie heum?

Eonnie di mana? Sedang ada di jalan menuju pulang kah?

Iya, Eonnie sedang berada di jalan menuju pulang. Kenapa? Apakah ada yang ingin kamu katakan atau inginkan?

Hehe aku ingin tteokbokki yang ada di pinggir jalan samping kedai ice cream itu loh Eonnie. Bisakah Eonnie bawakan itu untuk diriku?

Tentu saja bisa. Eonnie akan bawakan Tteokbokki dan juga ice cream untuk kamu.

Gumawo, Eonnie-ya! Hati-hati di jalan ya! Jangan mengebut!

Ne! Kamu tunggu Eonnie ya!

Setelah mengatakan itu, Doyoung langsung menutup teleponnya secara sepihak.

"Tadi itu, Winter adikmu?" Tanya Yuta.

"Kau pikir, Winter itu siapa lagi? Temanku? Temanku hanya Ten dan Jungwoo kalau kau lupa." Balas Doyoung.

"Jadi, kita ke kedai ice cream dulu? Untuk membeli tteokbokki, dan juga ice cream?" Tanya Taeyong.

"Heum. Apakah kau tuli? Harus aku menjelaskannya lagi kepada dirimu?" Sarkas Doyoung.

Akhirnya Doyoung memutar arah kendarannya, menuju kedai ice cream terlebih dahulu sebelum pulang. Sampai di kedai ice cream, ia memutuskan untuk membeli tteokbokki terlebih dahulu untuk adiknya, dan juga dirinya.

"Tteokbokki-nya sepuluh ya." Ucap Yuta sebelum Doyoung memesan.

"Kau tidak usah mesan lagi." Ucap Yuta sebelum temannya memesan.

"Kau?! Siapa berani memerintahku?" Dengus Doyoung, lalu mulai memesan tteokbokki dua lagi. Setelah membayar, ia langsung pergi menuju kedai ice cream.

Dirinya ingin memesan, tapi pelayan malah menyuruh dirinya duduk. Katanya, pesanannya sudah di pesan. Dan ternyata di sana ada Taeyong yamg sedang duduk.

"Duduklah. Kita makan dulu, baru pergi." Titah Taeyong.

Doyoung ingin saja menolak, tapi temannya ini sudah lebih dulu menampilkan kunci mobil miliknya, yang sudah ada di tangan Taeyong.

Dengan rasa terpaksa, ia langsung duduk di hadapan Taeyong, diiringi Yuta yang mengambil duduk di sampingnya.

Mereka bertiga mulai makan ice cream bersama. Ah tidak cuma ice cream, mereka juga memakan tteokbokki yang Yuta beli. Setelah habis, mereka pun segera pergi dan menuju rumah Doyoung.

---

"Eonnieee!" Teriak Winter, menghampiri Doyoung, ketika mendengar suara mobil Doyoung yang masuk ke dalam rumahnya.

"Eoh ada Taeyong Oppa, dan Yuta Oppa?" Ucap Winter, yang  saat ini menatap sang kakak yang sudah duduk bangku ruang tamu, bersama dengan kedua teman sang kakak di sampingnya.

"Winter, sini. Ngapain kamu di situ aja?" Titah Doyoung yang membuat sang adik tersentak kaget, dan langsung pergi menghampiri dirinya.

"Eonnie, eonnie pacaran sama Taeyong Oppa dan Yuta Oppa ya?" Tanya Winter, yang sudah memasang muka penuh curiga kepada sang kakak.

"Anak kecil sudah ngomong pacaran!" Peringat Doyoung, menoel hidung sang adik.

"Gapapa loh, Eonnie. Taeyong Oppa dan Yuta Oppa sama-sama ganteng. Aku setuju loh kalau Eonnie sama mereka berdua." Balas Winter.

"Tapi lebih gantengan Yuta Oppa-kan?" Tanya Yutq, menatap adik dari temannya ini dengan senyuman manisnya.

"Kalian berdua sama sama tampannya tau! Ya walaupun kalian memikiki arti tampan yang berbeda, kalian berdua tetap tampan." Sahut Winter.

"Maksud kamu?" Tanya Taeyong yang mulai tertarik dengan obrolan ini.

"Winter, tunggi di sini dulu ya. Eonnie ingin ganti baju." Pinta Doyoung, menurunkan adiknya dari pangkuannya, lalu mendudukkan kembali sang adik di tempat duduk yang tadi ia duduki.

"Untuk kalian berdua? Jaga adikku dengan baik dan benar! Kalau sampai dia kenapa-napa? Aku pastikan kalian tidak akan melihat cerahnya matahari besok!" Ancam Doyoung, sebelum ia pergi.

"Maksud kamu apa?" Tanya Taeyong, yang mengembalikan topik pembicaraan mereka.

"Iya! Kalian itu tampan tapi mempunyai ketampanan yang berbeda! Yuta Oppa itu tampan yang cool, keren dan seperti bad boy. Tapi kalau Taeyong Oppa itu tampan yang baik-baik, manis dan seperti good boy." Sahut Winter yang mulai membuka ice cream dan memakannya.

"Lalu, Doyoung Eonnie sukanya yang kayak gimana?" Tanya Yuta.

Winter berfikir sejenak, sebelum akhirnya ia mengedihkan bahunya acuh. "Aku juga tidak tau. Kenapa Yuta Oppa tidak bertanya langsung saja kepada Eonnie?" Tanya balik Winter yang langsung di hadiahi dengusan kasar oleh Yuta.

"Eonnie kamu sangat susah, Winter. Jangankan bertanya soal tipe idealnya. Tanya kabarnya saja Oppa sudah di ketussin." Balas Yuta.

"Ya wajar sih Eonnie jadi seperti itu kepada laki-laki." Seru Winter tiba-tiba.

"Wajar kenapa? Apakah Eonnie-mu telah di sakiti oleh seorang pria?" Tanya Taeyong, yang di balas anggukkan kepala oleh sang adik.

"Siapa?" Tanya Yuta, yang mulai terpancing amarahnya.

"Taeyong Eonnie pernah bercerita kepada diriku tentang dua sahabat laki-lakinya, yang pergi meninggalkan Eonnie tanpa mengucapkan sepatah dua kata kepada Eonnie. Eonnie sangat marah dan kecewa kepada sahabatnya itu. Pantas sih Eonnie marah. Aku kalau berada di sisi Eonnie juga akan seperti itu."

BESTFRIEND? IT'S BULLSHIT! - TAEDOYUTAWhere stories live. Discover now