30

1.7K 160 15
                                    

Namjoon menjauh dari kamar Taehyung dengan tertawa bahagia, dipikirannya terbayang wajah-wajah gagal panen.

"Bahagia sekali mengganggu adik ipar eoh?" Tanya seokjin yang sedang meletakkan segelas kopi untuk Namjoon

"Aku sedang membayangkan keadaan mereka didalam, aku sangat yakin sayang si jungkook pasti sangat kesal" ujar Namjoon lalu duduk di samping seokjin.

Namjoon  menyelesaikan semuanya pekerjaan dengan cepat saat mendapat telfon dari orang kepercayaannya, kalau kediaman mereka dikepung, sontak rasa khawatir hinggap tapi mendengar informasi bisa terselesaikan tanpa ada keributan membuatnya lega, namun dia tetap memutuskan untuk menyelesaikan semuanya pekerjaan dengan cepat untuk bisa bergegas pulang, ya walau tidak semua kerjaannya beres, membawa pulang dan akan mengerjakannya dirumah.

Sang Joong sudah 30 menit yang lalu pamit untuk keluar dengan teman-temannya, sungguh kumpulan kakek-kakek jutawan.

Namjoon mengelus rambut seokjin sayang, menikmati keheningan penuh cinta.



















"Eunggghhh~~" lenguhan Taehyung membuat sang dominan semakin bersemangat menikmati bongkahan padat nan kenyal dan lobang kenikmatan yang berkedut lapar, menusuknya dengan lidah membuat Taehyung yang sedang mengulum penisnya sontak menggoyang pantatnya agar lidah jungkook semakin masuk kedalam.

PLAKKK

Menampar bongkahan padat itu gemas, jungkook sangat menyukai sensasi remasan terhadap sipadat nan kenyal, bagaikan memainkan squishy

Lidah sicantik tidak lelah menjilati penis yang besar milik kekasihnya, posisi 69 sungguh membuatnya suka dan menikmati permainan dari pria tampannya,

Jari lentiknya meremas paha bagian dalam Jungkook, memainkan lidahnya diujung lobang kencing yang mengeluarkan percum .

Suara Geraman jantan memenuhi pendengarannya,

Lalu dengan usil melepaskan kulumannya, dan menegakkan badannya dan menggoyang pinggulnya sehingga bisa merasakan wajah jungkook terbenam di pantatnya.

Jungkook mengangkat dua bongkahan padat itu agar sedikit memiliki jarak untuknya bernafas, akan tidak elit dia mati karena kehabisan nafas disebabkan bokong semok kekasihnya.

"Suka sayang?" Tanya jungkook, Taehyung yang posisi memang membelakangi jungkook menggangguk cepat sambil mengocok penis besar kekasihnya.

Tangan yang lainnya mengocok penisnya sendiri

"Uhhh sayanghhh,,,, lidahmu nakal" ucap Taehyung saat lidah jungkook seperti menggelitik rektum

Keduanya larut dengan kenikmatan intim yang sempat tertunda walau tidak bisa bercinta dengan menyemburkan sperma kedalam rahim kekasih, mulut kan ada sicantik menelan cairannya tanpa jijik, yang mana cairan akan memasuki pencernaan dan pasti ada sekedar menyapa si rahim.








Jimin yang pulang dalam keadaan tidak baik-baik saja mengundang rasa penasaran dan khawatir dari yoongi.

"Bagaimana bisa kamu jadi seperti Jimin?" Yoongi menangkup pipi Jimin dengan meneliti memar yang ada.

Jimin meringis saat ada rasa tekanan dari tangan kekasihnya, dengan lembut Jimin menjauhkan tangan yoongi dari wajahnya.

"Kalau kamu tau alasannya, nanti yang ada kamu makin nambah memar diwajah tampan ku sayang" ucap jimin membuat yoongi menatapnya tajam,

Apa sijimin ini tidak mengerti dengan rasa khawatirnya, mana mungkin dia tega menambah luka memar, ya , untuk sekarang karena belum tau alasannya sih, yes, dan akan yes juga saat mendengar alasan yang jadi penyebab.

Yoongi menarik Jimin kearah  sofa ruang tengah, menyuruh salah satu pelayan mengambil kotak obat.

"Sayang jangan diobati lagi, tadi udah diobatin Taehyung, ini lihat bekas Betadine" tunjuknya kearah memar diwajahnya, dan benar saja yoongi melihat ada bekas cairan Betadine

"Ok, sekarang cerita kenapa bisa gini? Kamu gak nyuri di rumah kakekkan?" Tanya yoongi dengan tatapan menyelidik yang membuat Jimin mendengus, hey! Tampan begini jadi tukang nyuri, apa yang akan terjadi dengan dunia ini, mungkin orang-orang akan menawarkan diri untuk menjadi korbannya.

Masak sih?!

Jimin menceritakan semua kronologi kejadian karma yang dideritanya kini, rasa kesal  yang ditahan tadi menyeruak kembali saat melihat wajah manis kekasihnya yang mengulum bibirnya menahan tawa, sampai bahu sempit itu terlihat bergetar.

"Tertawa saja sayang aku ikhlas" dengan senyum lebarnya membuat yoongi tidak lagi menahan tawanya, karma yang begitu instan.















"Aku tertarik ingin menjodohkan cucuku dengan cucu bungsu sang Joong, bagaimana menurut kalian?" Tanya seorang pria yang sebaya dengan sang Joong kepada 4 orang temannya, termasuk sang Joong didalamnya. Pria tersebut bernama Lee Jung jae

Ya mereka berlima berkumpul untuk menghabiskan waktu bersama, sekedar bercerita dan mencicipi makanan yang tentunya tidak bisa dimakan saat dirumah, ya seperti kebanyakan orang yang sudah berumur lanjut, memiliki pantangan terhadap makanan yang akan memicu sakit, seperti rematik misalnya,

"Hey,, aku juga berniat begitu, melihat sibungsu Kim, membuat ku ingin menjadikannya cucu yang manis mengingat semua cucuku tidak ada kesan manis-manisnya" ucap yang lainnya yang bernaja Jang dong gun

Jeon No-min,  park sang-kyung dan Kim sang Joong  hanya diam menyimak pembicaraan teman mereka yang sedang memperebutkan Taehyung untuk menjadi cucu menantu mereka.
"Bukankah mereka sangat ribut?" Tanya park sang-kyung kepada dua temannya yang ikut melihat drama perebutan.

Sang Joong mengangguk sambil hatinya terus membatin 'cucunya sudah ada pawang'.

"Yak diamlah kalian!!, Seperti mulut istriku saja" ucap park sang-kyung yang sudah tidak tahan

Kedua kakek-kakek yang berdebat sontak diam,

"Asal kalian tahu saja Taehyung adalah cucu ku, benarkan sang Joong?" Tanya nya menoleh pada sang Joong.

Park sang-Kyung adalah kakek dari pemuda tampan yang menjadi sahabat cucunya. Park Jimin.

"Ya terserah kalian aku tidak peduli, yang perlu kalian ketahui Taehyung-ku sudah memiliki kekasih" ucap sang Joong.

"Sungguh!!" Tanya mereka serempak yang langsung patah hati karena gagal mempunyai cucu yang begitu manis dan menggemaskan.

"Yaa, dan kekasihnya adalah jeon jungkook pemuda tampan pembisni sukses" pamer sang Joong.

"CK! Sombong heh!" Ucap mereka bersama lagi dengan menyandarkan punggung ke kursi














Vote dan komen

Singa Cantik(✓)Where stories live. Discover now